Pelafalanpengucapan bahasa Inggris Uraian Teoritis

6398 [e] pada setiap dan [é] pada kata tempe; dan pada lambang bunyi o yang bisa dibaca [o] pada kata jodo dan [c] pada kata lombok . Dalam bahasa Inggris masih terdapat banyak lagi masalah pengucapan yang serupa itu. Hal ini menjadi hambatan yang cukup besar khususnya bagi pembelajar, apalagi bagi pembeajar pemula. Khusus untuk bunyi vokal sendiri, bahasa Inggris ,mempunyai 20 bunyi yang berbeda dan dilambangkan dalam satu lambang atau dua lambang. Konsonan bahasa Inggris memiiki 24 bunyi yang berbeda. Berikut adalah daftar bunyi konsonan bahasa Inggris. Ladefoged, 1989: 51 dan lambang bunyi konsonan bahasa Inggris. Hornby, 1974: 112 . Tabel 1. Daftar bunyi konsonan bahasa Inggris Ladefoged, 1989: 57 Homofon adalah kata-kata yang diucapkan sama tetapi ditulis dengan ejaan yang berbeda dan seringkali mempunyai makna yang berbeda Ladefoged, 1989: 130. Bagi pembelajar ini homofon sering menimbulkan masalah karena pengucapannya sama sehingga salah memahaminya kecuali dia mengetahui dengan baik konteks pembicaraannya. 1 peace [pi:s] = kedamaian vs. piece [pi:s] = sepotong 2 two [tu:] = dua vs. too [tu:] = juga vs. to [tu:] = untuk; ke Perbedaan beberapa bunyi yang mirip bagi lidah orang Indonesia umumnya lebih fleksibel dalam meniru bunyi-bunyi bahasa asing. Mereka umumnya tidak mengalami kesulitan untuk menirukan bunyi-bunyi tertentu, sementara orang-orang bangsa lain mengalaminya. Beberapa kata dalam bahasa Inggris cenderung juga diucapkan secara salah karena bunyi yang terdapat di dalam kata tersebut mirip. Zubaidi, 2006: 156. Pembelajar sering menyepelekan perbedaan bunyi yang mirip tersebut. Contohnya adalah bunyi [s] dan bunyi [∫]. Kata she [∫i:] dia perempuan seringkali diucapkan [si] yang merupakan bunyi untuk kata see melihat atau sea laut. Bila demikian situasinya maka pembelajar tentu akan menggunakan bunyi yang sama untuk kata berbeda dalam kalimat: She sells sea shells on the sea shore. Zubaidi, 2006: 156. Berikut ini adalah contoh beberapa kata dalam bahasa Inggris yang memiliki lafaal yang mirip tetapi berbeda, yang cenderung akan diucapkan sama oleh pembelajar Ladefoged, 1989: 140. Lambang bunyi yang tidak diucapkan selain dari masalah-masalah pelafalan di atas, dalam bahasa Inggris juga terdapat beberapa kata yang lambang bunyinya tidak dilafalkan Ladefoged, 1989:140. Seringkali pembelajar salah dalam mengucapkan kata-kata ini karena semua lambang bunyinya diucapkan. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut, dimana lambang bunyi yang dicetak tebal tidak dilafalkan. K now = mengetahui K nife = pisau 6399 W rite = menulis W hole = keseluruhan M nemonic = alat pembangkit P sychology = psikologi Science = ilmu pengetahuan Wednesday = rabu Zubaidi, 2006:157

2.4. Tata bahasa Inggris

Gebhard 1996: 3, seorang ahli bahasa mendefinisikan tatabahasa sebagai suatu kumpulan sistem yang harus dipatuhi oleh pengguna bahasa sesuatu bahasa itu, dan ia menjadi dasar untuk melahirkan asperasi bahasa yang baik dan indah, serta menjamin kemantapan bahasa sesuatu bahasa. Menurut Gebhard lagi, tatabahasa berfungsi dalam memisahkan bentuk-bentuk bahasa yang gramatis, daripada yang tidak gramatis. Untuk itu dalam mempelajari bahasa Inggris. diperlukan pemahaman terhadap kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan bahasa yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan grammar.

2.5. Kata

Dalam kegiatan berkomunikasi kata-kata dijalinsatukan dalam suatu konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah sintaksis yang ada dalam suatu bahasa. Yang penting adalah pengertian yang tersirat di balik kata yang digunakan harus mampu dipahami oleh orang lain sehingga tercipta komunikasi dua arah yang baik dan harmonis. Keraf 2007: 23 memberikan pengertian kata sebagai suatu unit dalam bahasa yang memiliki komponen tertentu dan secara relative memiliki distribusi yang bebas. Kata menurut pemakaian bahasa oleh Arifin dan Junaiyah 2008:2 didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang diujarkan, bersifat berulang ulang, dan secara potensial dapat berdiri sendiri. Kosa kata atau perbendaharaan kata adalah jumlah seluruh kata dalam suatu bahasa; juga kemampuan kata-kata yang diketahui dan digunakan seseorang dalam berbicara dan menulis. Kosa kata dari suatu bahasa itu selalu mengalami perubahan dan berkembang karena kehidupan yang semakin kompleks. Dengan mengerti kegunaan dan fungsi dari suatu kata dan bagaimana kata-kata dapat tergabung dan menyatu membuat sebuah komunikasi yang bermakna. Sebagian besar siswa tidak mampu berkomunikasi yang benar secara gramatikal karena mereka tidak mengetahui kegunaan dan fungsi dari tiap-tiap bagian dari berbicara.

3. Pembahasan

Pada bagian ini dibahas pula kurikulum, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, materi dan evaluasi yang digunakan selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas yang disimpulkan sangat efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan membandingkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, materi dan evaluasi yang dipakai di sekolah.

3.1. Linguistik Terapan

Pengajaran bahasa merupakan salah satu cabang dari linguistik terapan applied linguistics, karena pengajaran bahasa merupakan aktivitas yang berfokus pada aplikasi dari ilmu bahasa. Linguistik terapan berusaha 6400 untuk menerapkan hasil penelitian linguistik untuk keperluan praktis, atau memecahkan persoalan praktis yang berhubungan dengan bahasa, bahasa dijadikan alat. Contoh: dalam pengajaran bahasa dan penerjemahan mengutamakan penelitian bahasa dari segi internal. Dalam pengajaran linguistik termasuk juga psikolinguistik dan sosiolinguistik membekali guru tentang teori-teori seputar hakikat bahasa, proses berbahasa, pemerolehan bahasa, penggunaan bahasa secara aktual dalam komunikasi sehari-hari dan lain-lain yang bisa dijadikan asumsi dasar atau panduan dalam menentukan pendekatan, metode dan teknik pembelajaran bahasa termasuk didalamnya adalah pengorganisasian materi. Linguistik membekali guru dengan kemampuan untuk menganalisis aspek-aspek bahasa fonologi, morfologi, sintaksis, semantik yang berguna dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan hambatan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran bahasa. Pada dasarnya metodologi pengajaran bahasa adalah cabang linguistik terapan yang menitikberatkan perhatiannya pada kemungkinan teori-teori linguistik dipakai, dimanfaatkan atau dipraktekkan dalam proses pembelajaran bahasa.

3.2. Desain Kurikulum

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah. Kompetensi perlu dicapai secara tuntas belajar tuntas. Kurikulum dilaksanakan dalam rangka membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosialemosional, kognitif, bahasa, fisikmotorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar Richards 1985:145. KTSP 2006 lebih sederhana dibandingkan KBK 2004. Kurikulum 2006 ini didisain sedemikian rupa sehingga pembelajaran grammar yang monoton dieliminisasi karena pembelajaran yang fokus ke grammar bisa membuat siswa terpaku dengan pola tata bahasa. Kini siswa bisa lebih luwes menerapkan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Dapat dikatakan, dalam kurikulum 2006 ini siswa menjadi lebih komunikatif yaitu dengan belajar language focus atau ungkapan kebahasaan atau expressing something, seperti mengungkapkan pendapat, mengucapkan terima kasih, dan juga belajar memberikan respon. Selain itu juga ada teks yang sesuai dengan kebutuhan siswa, seperti teks dalam bentuk procedure yang biasanya sering digunakan dalam teks berupa cooking instruction, ataupun petunjuk pemakaian suatu alat. Ada lagi teks bergenre Analytical Exposition, Hortatory Exposition, dan Discussion yang sangat berguna bagi siswa untuk berlatih cara mengemukakan pendapat dan berdebat dalam tata cara yang benar.

3.3. Silabus

Silabus adalah suatu rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar dari suatu mata pelajaran. Silabus ini merupakan bagian dari kurikulum sebagai penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar. Dengan demikian pengembangan silabus ini minimal harus mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut: kompetensi apakah yang harus dimiliki oleh peserta didik,