6409 dan menulis ikhtisar cerita, atau memberikan tanggapan terhadap isi cerita, atau untuk mempersiapkan tugas
tertentu dari guru Muhammad Nur dalam Suyitno Amin, 2005. Dalam model pembelajaran ini, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen,
yang terdiri atas 4 atau 5 siswa. Dalam kelompok ini sterdapat siswa yang pandai, sedang atau lemah, dan masing- masing siswa sebaiknya merasa cocok satu sama lain. Dalam kelompok ini tidak dibedakan jenis kelamin, suku
bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Dengan pembelajaran kelompok, diharapkan siswa dapat meningkatkan pikiran kritisnya, kreatif, dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi. Sebelum dibentuk kelompok, siswa diajarkan
bagaimana bekerjasama dalam suatu kelompok. Siswa diajari menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan penjelasan kepada teman sekelompok, berdiskusi, mendorong teman lain untuk bekerjasama, menghargai
pendapat teman lain, dan sebagainya. “In addition to solving the problems of management and motivation in individualized programmed instruction,
CIRC was created to take advantage of the consciderable socialization potentia l of coopretive learning” Slavin,
1995:5. Kegiatan pokok dalam CIRC dalam menyelesaikan soal cerita meliputi rangkaian kegiatan bersama yang
spesifik, yaitu: 1 Salah satu anggota kelompok membaca atau beberapa anggota saling membaca, 2 Membuat prediksi atau menafsirkan atas isi soal matematika, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan,
dan memisalkan yang ditanyakan dengan variabel tertentu , 3 Saling membuat ikhtisar atau rencana penyelesaian soal matematika, 4 Menuliskan penyelesaian soal matematika secara urut menuliskan urutan komposisi
penyelesaiannya, dan 5 Saling merevisi dan mengedit pekerjaan penyelesaian jika ada yang perlu direvisi Suyitno Amin, 2005: 4.
2.5. Pembelajaran Problem Posing
Problem posing mulai dikembangkan pada tahun 1997 oleh Lynn D. English dan awal mulanya diterapkan dalam mata pelajaran matematika Suyitno Amin, 2004. Kemudian model ini dikembangkan pada
mata pelajaran yang lain. Model pembelajaran problem posing mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2000. Problem Posing mempunyai beberapa arti, problem posing adalah perumusan masalah yang berkaitan
dengan syarat-syarat soal yang telah dipecahkan atau alternatif soal yang masih relevan Suharta, 2000: 93. “problem posing essentially means creating a problem with solutions unknown to the target problem solver the
problem create for” Leung, 2001. “Dunker describe problem posing in mathematics as the generation of a new problem or the formulation of a given problem Dunker, 1945” dalam Abu-Elwan.
Pada prinsipnya, model pembelajaran problem posing adalah model pembelajaran yang mewajibkan para siswa untuk mengajukan soal sendiri melalui belajar berlatih soal secara mandiri Suyitno Amin, 2004. Problem
posing adalah perumusan soal sederhana atau perumusan ulang masalah yang ada dengan perubahan agar lebih sederhana dan dapat dikuasai.
Dalam pembelajaran matematika, sebenarnya pengajuan masalah problem posing menempati posisi yang strategis. Dalam hal ini siswa harus menguasai materi dan urutan penyelesaian soal secara mendetail. Hal
6410 tersebut akan tercapai jika siswa memperkaya khazanah pengetahuannya tidak hanya dari guru melainkan perlu
belajar mandiri.
3. Pembahasan
Pada penelitian ini digunakan dua 2 kelas yang berbeda sebagai kelompok uji. Kelas VIII yang terdiri dari 24 orang siswa diterapkan dengan metode pembelajaran Problem Posing. Selanjutnya setelah dilakukan ujian
pada kelas tersebut diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan pada akhir pertemuan dilakukan ujian.
Dari hasil ujian diperoleh hasil bahwa kemampuan siswa yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang tertinggi adalah 90 dan yang terendah adalah 55, dengan rata-rata
x
= 74,70. Sedangkan nilai kemampuan siswa yang menggunakan metode belajar problem posing yang tertinggi adalah 86
dan yang terendah adalah 53, dengan rata-rata
x
= 69,43. Dari hasil pengolahan data secara statistik, temuan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Skor rata-rata tes siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah sebesar 74,70. 2. Nilai rata-rata kemampuan siswa yang menggunakan teori belajar problem posing adalah sebesar 69,43.
3. Standar deviasi kelompok siswa yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe CIRC sebesar 9,42. 4. Standar deviasi kelompok siswa yang menggunakan metode pembelajaran problem posing sebesar 8,49.
Dari uraian data di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kekmampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Dharma Caraka Teluk Dalam yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe CIRC
dengan problem posing. Melihat landasan teoritis dengan hasil penelitian di lapangan, maka dapat diambil kesimpulkan bahwa landasan teoritis dalam penelitian ini tidak bertentangan dengan hasil penelitian di lapangan.
Dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe CIRC daya serap siswa akan semakin baik. Hal ini disebabkan metode pembelajaran kooperatif tipe CIRC juga mengajukan suatu model pengajaran dengan cara
mengerjakan soal dengan secara team, sehingga dengan cara berdiskusi siswa lebih cepat tanggap dan tidak malu bertanya kepada teman-temannya yang lebih pintar.
Dengan metode pembelajaran kooperatif tipe CIRC terlihat adanya kemampuan siswa di dalam kelas yang menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan yang menggunakan metode pembelajaran problem posing.
Hal ini disebabkan pada metode belajar kooperatif tipe CIRC keinginan siswa untuk belajar matematika semakin meningkat. Selanjutnya bagi siswa yang kemampuannya rendah terdapat peningkatan keinginan untuk belajar
matematika, yang terlihat dari adanya interaksi pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisa terhadap data hasil penelitian, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata hasil ujian siswa yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah sebesar
74,70. Nilai rata-rata kemampuan siswa yang menggunakan metode pembelajaran problem posing adalah sebesar 69,43.