Analisis ekstrinsik Dongeng Malin Kundang 1. Nilai Moral

6481 2.Nilai Sosial Kita tidak boleh mau menang sendiri dan egois pada orang lain terutama orang tua dan harus mau berbagi. Dari cerita ini dapat kita lihat bahwa nilai social yang terdapat dalam dongeng ini sangat banyak terutama tidak boleh egois dan mementingkan diri sendiri. Kita harus berbagi dengan sesama. Dan selalu bersikpa baik kepada siapa saja. 3.Nilai Budaya Kita harus mau mencintai dan menerima budaya kita dan terutama orang tua. Dari nilai budaya yang ada dalam dongeng ini kecintaan anak terhadap kebudayaan Indonesia harus di lestarikan. Karena dengan mencintai dan menjaga budaya kita maka kita telah melestarikan budaya Indonesia.

d. Analisis Sosial 1.Ciri-Ciri Yang Tampak

a. cerita tersebut memberi pelajaran dan nasehat b. tidak ada nama pengarang c. tidak jelas waktunnya

2. Asal Cerita

Malin Kundang Sumatra Barat

3. Pengaruh Terhadap Budaya Dan Peristiwa

Orang dapat melihat patung batu seperti manusia. Hal ini menjadi suatu peristiwa yang di kenang sepanjang masa. Dan jadi pelajaran bagi anak-anak agar tidak durhaka terhadap orang tuanya. Peninggalan cerita ini terdapat di sebuah pantai di Sumatera Barat yaitu tepatnya di pantai air manis. Patung batu yang yang dianggap sebagai kutukan dari Malin Kundang itu dapat dilihat di sana.

4. Hal-Hal Yang Perlu Di Perhatikan

a. Harta bukan segalannya b. Mau berbuat dan mau bertanggung jawab

c. Orang tua kunci segalannya

Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Pelitian. Jakarta. Rineka Cipta. Depdikbud. 2014. Bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik. Jakarta: Depdiknas Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halimah. 2008. Cerpen ”Malin Kundang 2000”, ”Malin Kundang Pulang Kampung”, Dan ”Si Lugu Dan Malin Kundang” DalamTinjauan Intertekstual. Jurnal. Metasastra Herlina, Jujun. 2008. Tokoh Perempuan Dalam Kumpulan Cerpen Perempuan Kedua: Antara Pendidikan, Karier, Dan Rumah Tangga.Jurnal.Metasastra http:bayu-xp.blogspot.com201203pengertian-dan-ciri-ciri-cerpen.html 6482 Majalah Sastra.“Horison”. 2014. Jakarta Muhyidin, Asep. 2008. Representasi jawara dalam cerpen “pembelaan bah bela” karya moh. Wan anwar.Jurnal. Metasastra Munawaroh, Lailatul. 2008. Aktualisasi Diri Perempuan-Perempuan Odha Orang Dengan HivAids Dalam Kumpulan Cerpen Aku Kartini Bernyawa Sembilan. Jurnal. Metasastra Nurgiantoro,Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gajah Mada University Press Safi’I, Ahmad. 2011. Aspek Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Pengakuan Pariyem Karya Linus Suryadi A.G: Tinjauan Psikologi Sastra. Proposal Skripsi.Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sarumpaet, Toha, Riris. 2010. Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Supriatin, Yeni, Mulyani. 2008. Dominasi ibu terhadap an ak dalam cerpen “anak ibu”.Jurnal. Metasastra