Kompensasi langsung Uraian Teoritis 1. Pengertian dan Jenis-Jenis Kompensasi

6283 cash bonus, profit sharing, dan gain sharing, sedangkan insentif jangka panjang biasanya dikaitkan dengan nilai atau harga saham perusahaan di pasar modal Tjahjono, 1996.

b. Kompensasi Tidak Langsung

Tujuan kompensasi tidak langsungindirect compensation antara lain untuk menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang menyenangkan yang diharapkan akan berdampak pada peningkatan produktivitas. Kompensasi tidak langsung biasanya berbentuk tunjangan-tunjangan. Tunjangan antara lain bertujuan untuk menarik calon karyawan agar bergabung ke dalam organisasi dan mempertahankan karyawan agar tetap bekerja di organisasi. Tujuan pemberian tunjangan juga untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, melindungi karyawan dan ketergantungan mereka dari risiko keuangan yang berhubungan dengan sakit cacat dan pengangguran. Jenis-jenis tunjangan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Jenis-jenis Tunjangan No Jenis-jenis Tunjangan Keterangan 1 Tunjangan Keamanam · Kompensasi pekerja · Kompensasi pengangguran · Uang pesangon 2 Tunjangan Pensiun · Pensiun dini · Tunjangan pensiun 3 Jaminan Sosial · Program pensiun · Jaminan hari tua · Perawatan kesehatan untuk pensiun 4 Tunjangan Kesehatan · Biaya pengobatan: rawat inapjalan · Program kebugaran 5 Tunjangan Keluarga · Tunjangan anakistri 6 Waktu tidak Bekerja · Hari libur liburan · Ijin pemakaman · Waktu istirahatmakan siang · Ijin cuti tidak bekerja 7 Sosial Rekreasi · Program rekreasi · Fasilitas olag raga · Kantin · Pemberian penghargaan 8 Tunjangan FinansialAsuransi lainnya · Asuransi jiwa · Asuransi cacat tubuh · Asuransi hukum · Koperasi simpan pinjam · Bantuan beasiswa pendidikan · Fasilitas kendaraan dinas Sumber: Mathis Jackson, 2002. Sementara itu Handoko 1995 membagi program benefitstunjangan karyawan menjadi empat, yaitu: 1. Pembayaran untuk waktu tidak bekerjatime off benefits. Bentuk tunjangan ini antara lain waktu istirahatmakanganti pakaian, hari-hari sakit tidak bekerja, hamil, kecelakaan, wajib militer, sakit yang berkepanjangan, menghadiri upacara pemakamam, hari-hari libur dan cuti. 6284 2. Perlindungan ekonomis terhadap bahaya. Bentuk program pelayanan yang paling umum adalah asuransi, misalnya JHTjaminan hari tua, pembentukan koperasi simpan pinjamkredit, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, dan asuransi jiwa. 3. Program-program pelayanan karyawan. Program pelayanan ini meliputi program rekreasi dan olah raga, kafetaria, perumahan, toko perusahaan, konsultasi keuangan, fasilitas kendaraanmobil perusahaan, dan bea siswa pendidikan bagi anak-anak karyawan, serta studi lanjut karyawan. 4. Pembayaran kompensasi yang disyaratkan secara legal. Dalam rangka memenuhi peraturan pemerintah, perusahaan diwajibkan untuk memberikan tunjangan kesehatan, pemberian uang pesangon, kecelakaaan kerja dan sebagainya.

2.2. Tujuan Pemberian Kompensasi

Setiap organisasi perlu memandang keputusan kompensasi secara strategis. Program kompensasi sebaiknya dikaitkan dengan tujuan dan strategi organisasi. Keputusan kompensasi memiliki beberapa tujuan, antara lain Dessler, 1997; Flippo, 1994; Madura, 2001; Schuler dan Jackson, 1996; Handoko, 1995: 1. Menarik orang yang berkualifikasi agar bergabung dengan organisasi. Program kompensasi diharapkan dapat menarik calon karyawan yang memiliki kualifikasi, bersedia untuk bergabung dengan organisasi. Seseorang yang memiliki kualitascompetence tinggi biasanya akan membandingkan kompensasi diantara organisasi. Oleh sebab itu orgnaisasi perlu menawarkan kompensasi yang tinggi untuk memikat karyawan yang berkompeten tersebut. 2. Mempertahankan karyawan agar tetap di organisasi. Kompensasi seringkali menjadi sumber ketidakpuasan atau ketidakadilan karyawan, sehingga mereka berniat untuk meninggalkan organisasikeluar. Untuk itu organisasi sebaiknya dapat mendesain sistem kompensasi yang mampu memberikan kepuasan kerja, memberikan rasa keadilan, dan dapat memenuhi kebutuhan hidup secara layak, sehingga karyawan bersedia untuk tetap bekerja di dalam organisasi. 3. Meraih keunggulan kompetitif. Sistem kompensasi sebaiknya dirancang cukup kompetitif. Sistem kompensasi perlu dikaitkan dengan strategi bisnis dan tujuan organisasi. 4. Meningkatkan produktivitas. Kompensasi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Salah bentuk kompensasi yang didesain untuk meningkatkan produktivitas tersebut adalah gaji variabelinsentif. Gaji variabel ini biasanya diberikan kepada karyawan yang memiliki kinerja diatas standar atau target yamg ditentukan. Beberapa perusahaan atau organisasi memberikan saham kepada karyawannya yang memiliki produktivitas tinggi. 5. Mematuhi peraturanhukum. Penentuan kompensasi juga bertujuan untuk memenuhi peraturan atau hukum yang berlaku. Strategi kompensasi sebaiknya tidak bertentangan dengan peraturanhukum yang ditetapkan oleh pemerintah. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penentuan kompensasi antara lain upah minimum, upah lembur, dan tunjangan-tunjangan.