I lmu Pengetahuan dan Teknologi Prasarana dan Sarana Wilayah

48 Perkembangan pariwisata Jawa Tengah selama tahun 2002 – 2007 cenderung menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2002 jumlah obyek dan daya tarik wisata yang ada di Jawa Tengah sebanyak 226 obyek dan meningkat pada tahun 2007 menjadi 247 buah. Jumlah wisatawan yang mengunjungi obyek dan daya tarik wisata di Jawa Tengah pada tahun 2002 sebanyak 14.744.000 orang, terdiri dari 288.576 orang wisatawan mancanegara wisman dan 14.455.424 orang wisatawan nusantara wisnus, sedangkan pada tahun 2006 terjadi peningkatan sebanyak 15.314.118 orang, terdiri dari 290.217 orang wisman dan 15.023.901 orang wisnus, dan pada tahun 2007 jumlah wisatawan menjadi 16.064.510 orang, terdiri dari 302.116 orang wisman dan 15.762.394 orang wisnus. Adapun jumlah penginap hotel bintang di Jawa Tengah pada tahun 2006 sebanyak 1.280.421 orang, terdiri dari 69.501 orang wisatawan mancanegara wisman dan 1.210.920 orang wisatawan nusantara wisnus dengan rata-rata lama menginap 2,20 hari wisman dan 1,62 hari wisnus. Sedangkan pada tahun 2007 meningkat menjadi 1.313.407 orang, terdiri dari 89.059 orang wisatawan mancanegara wisman dan 1.224.348 orang wisatawan nusantara wisnus dengan rata-rata lama menginap 2,21 hari wisman dan 1,78 hari wisnus. Jumlah penginap hotel melati di Jawa Tengah pada tahun 2006 sebanyak 2.590.307 orang, terdiri dari 7.815 orang wisatawan mancanegara wisman dan 2.583.292 orang wisatawan nusantara wisnus dengan rata-rata lama menginap 2,19 hari wisman dan 1,62 hari wisnus. Sedangkan pada tahun 2007 meningkat menjadi 2.619.304 orang, terdiri dari 7.369 orang wisatawan mancanegara wisman dan 2.611.935 orang wisatawan nusantara wisnus dengan rata-rata lama menginap 2,20 hari wisman dan 1,73 hari wisnus.

3. I lmu Pengetahuan dan Teknologi

I lmu pengetahuan yang bersifat local genius indigenius knowledge dikembangkan untuk menjadi penyangga utama kebijakan tata kehidupan bermasyarakat di Jawa Tengah. Sementara itu, penerapan teknologi sederhana yang bersifat tepat guna telah diberikan fasilitasi, stimulasi dan motivasi melalui jaringan penelitian dan pengembangan daerah dan Dewan Riset Daerah Provinsi Jawa Tengah. 49 Struktur penerapan dan pengembangan teknologi dilakukan bekerjasama dengan perguruan tinggi, pemerintah kabupaten kota, lembaga penelitian pusat yang ada di Jawa Tengah dan mendorong masyarakat melakukan penelitian dan pengembangan berbasis sumberdaya lokal dan kultur budaya yang ada.

4. Prasarana dan Sarana Wilayah

Jawa Tengah pada satu sisi mempunyai keunggulan komparatif yang tinggi karena berada di tengah-tengah jalur distribusi Sumatera-Jawa–Bali, tetapi pada sisi lain memiliki beban yang cukup berat karena harus mampu menjaga dan meningkatkan peran dan fungsinya sebagai penopang jalur distribusi perekonomian nasional, kondisi sarana dan prasarana wilayah infrastruktur merupakan komponen utama yang perlu untuk mendapatkan perhatian supaya dapat selalu berfungsi dengan optimal. Secara umum kondisi sarana dan prasarana wilayah di Provinsi Jawa Tengah masih belum optimal dibanding dengan beban dan peran yang ditetapkan, antara lain sarana-prasarana perhubungan darat khususnya prasarana jalan dengan kondisi yang belum sepenuhnya baik; Jalur jalan Pantura masih belum seluruhnya menjadi empat lajur, Jalur jalan pantai selatan dan jalur penghubunhg Pantura-pansela yang belum sepenuhnya terbangun sehingga belum dapat berfungsi sebagai prime mover pertumbuhan wilayah Pansel, serta kereta api dengan kondisi jalur relnya masih memerlukan peningkatan kualitas prasarana dan peningkatan keselamatan lalu lintasnya.

a. Prasarana Jalan