Strategi Program Sasaran I ndikator Capaian

184 8 Meningkatkan kemampuan Perlindungan Masyarakat LI NMAS dan Rakyat Terlatih RATI H.

c. Strategi

1 Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap keamanan dan kenyamanan lingkungan; 2 Peningkatan kesadaran masyarakat dalam membina keamanan dan ketertiban masyarakat serta pencegahan tindak kriminal; 3 Peningkatan dan pengembangan wawasan kebangsaan bagi masyarakat; 4 Peningkatan kerjasama antara pemerintah, LSM dan masyarakat secara optimal; 5 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan secara optimal; 6 Peningkatan kesadaran masyarakat dan penegakan hukum terhadap penyalahgunaan Napza, Miras, dan Penyakit Masyarakat Pekat; 7 Peningkatan pendidikan politik dalam masyarakat; 8 Peningkatan kemampuan Perlindungan Masyarakat LI NMAS dan Rakyat Terlatih RATI H Peningkatan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap gangguan kamtibmas;

d. Program

1 Peningkatan Keamanan dan kenyamanan Lingkungan; 2 Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; 3 Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 4 Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 5 Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan; 6 Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat; 7 Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat; 8 Peningkatan kemampuan Perlindungan Masyarakat LI NMAS dan Rakyat terlatih RATI H.

e. Sasaran

1 Meningkatnya keamanan dan kenyamanan lingkungan; 2 Terpeliharanya kamtrantibmas dan pencegahan tindak kriminal; 3 Meningkatnya wawasan kebangsaan dalam masyarakat; 185 4 Meningkatnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa; 5 Meningkatnya kerja sama antara pemerintah, LSM dan masyarakat untuk pengembangan wawasan kebangsaan; 6 Meningkatnya sinergitas pemerintah dan masyarakat dalam rangka upaya menjaga ketertiban dan keamanan; 7 Meningkatnya pemberantasan penyalahgunaan Napza, Miras, dan penyakit masyarakat Pekat lainnya; 8 Meningkatnya pendidikan politik masyarakat; 9 Meningkatkan kemampuan perlindungan masyarakat LI NMAS dan rakyat terlatih RATI H.

f. I ndikator Capaian

1 Menurunnya gangguan keamanan dan meningkatnya kenyamanan lingkungan; 2 Menurunnya tingkat gangguan kamtrantibmas; 3 Meningkatnya wawasan kebangsaan bagi masyarakat; 4 Bertambahnya jumlah kemitraan dan kerjsama antara pemerintah dengan LSM dan masyarakat untuk pengembangan wawasan kebangsaan; 5 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan; 6 Menurunnya tingkat penyalahgunaan Napza, Miras, dan penyakit masyarakat Pekat lainnya; 7 Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada; 8 Meningkatnya partisipasi LI NMAS dan RATI H. 20. Kew enangan Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian a. Permasalahan 1 Belum sinerginya peraturan perundangan pusat dan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah. Hal ini antara lain disebabkan oleh dinamika perubahan dalam masyarakat dan kebijakan otonomi daerah yang belum mantab, kesadaran dan penegakkan hukum dan HAM masih perlu ditingkatkan; 186 2 Belum optimalnya penyelenggaraan pemerintahan umum dalam pelayanan publik yang antara lain disebabkan sarana dan prasarana, dan kapasitas aparat dalam pelaksanaan kepemerintahan yang amanah belum sepenuhnya dilaksanakan; 3 Belum optimalnya pelaksanaan otonomi daerah di Provinsi Jawa Tengah, yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman kabupaten kota terhadap seperangkat peraturan tentang otonomi daerah; 4 Belum optimalnya pemanfaatan akses teknologi informasi, antara lain disebabkan oleh rendahnya pendidikan, ekonomi dan ketimpangan sarana dan prasarana terutama di perdesaan; 5 Belum optimalnya kerjasama daerah, antara lain disebabkan, kemampuan aparatur pemerintah daerah yang belum profesional dan peraturan-peraturan daerah yang belum sinkron dalam mendukung kerjasama daerah; 6 a. Belum sinergi dan sinkronnya regulasi peraturan pengelolaan keuangan daerah yang mengakibatkan multitafsir sehingga menimbulkan kesulitan dalam mengimplementasikan dan optimalisasi tertib administrasi keuangan daerah; b. Belum optimalnya peningkatan pengelolaan dan pengembangan pendapatan asli daerah PAD. Hal ini antara lain disebabkan oleh belum optimalnya usaha intensifikasi dan ekstensifikasi PAD serta keterbatasan sumber-sumber pendapatan asli daerah PAD; 7 Belum optimalnya manajemen pengelolaan aset daerah yang disebabkan oleh kurang akurasinya data aset dan belum dipahaminya pola pengamanan dan pemberdayaan; 8 Belum optimalnya sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kepala daerah, yang disebabkan oleh keterbatasan anggaran dan belum profesionalnya aparatur pemerintah daerah; 9 Belum optimalnya tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan, yang disebabkan oleh terbatasnya aparatur pemeriksa dan aparat pengawasan, dukungan peraturan perundangan serta kesadaran hukum masyarakat; 10 Belum optimalnya peran lembaga perwakilan rakyat daerah dalam melaksanakan peran dan fungsi politik; 11 Belum optimalnya pelayanan kedinasan terhadap KDH WKDH, antara lain disebabkan oleh keterbatasan sarana pendukung; 187 12 Belum optimalnya pengelolaan keuangan desa kelurahan. Hal ini disebabkan oleh kapasitas aparatur pemerintah desa kelurahan yang rendah, belum lengkapnya peraturan daerah tentang desa kelurahan dan rendahnya alokasi anggaran; 13 Belum optimalnya kualitas aparatur yang profesional dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan peran strategisnya sehingga dibutuhkan manajemen kepegawaian daerah yang mampu mengelola dan meningkatkan kualitas aparatur pemerintah daerah; 14 Belum optimalnya penyediaan sarana dan prasarana pemerintah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, antara lain disebabkan oleh keterbatasan pendanaan, analisis kebutuhan, pengelolaan sarana dan prasarana serta keterbatasan aparatur pemerintah daerah; 15 Terbatasnya kapasitas kerja aparatur dibandingkan dengan perkembangan dan kompleksitas permasalahan daerah.

b. Kebijakan