Kependudukan dan Keluarga Berencana

17 Tabel 2.13 Perkembangan Nilai Tukar Petani Di Jawa Tengah tahun 2003 – 2007 No Tahun Nilai Tukar Petani 1 2003 124,05 2 2004 91,42 3 2005 91,89 4 2006 96,65 5 2007 103,12 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah 2008

D. Kondisi Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan 1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama

a. Kependudukan dan Keluarga Berencana

Jumlah penduduk Jawa Tengah pada tahun 2003 sebanyak 32.052.840 jiwa, tahun 2004 sebanyak 32.397.431 jiwa, tahun 2005 sebanyak 32.908.850 jiwa, tahun 2006 sebanyak 32.177.730 jiwa dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 32.380.279 jiwa catatan perhitungan sampai bulan Juni 2007 yang terdiri dari perempuan sebanyak 16.316.157 jiwa 50,38 dan laki-laki sebanyak 16.064.122 jiwa 49,62 . Laju pertumbuhan penduduk Jawa Tengah pada kurun waktu tahun 2003-2007 sebesar 0,8 per tahun, angka tersebut lebih rendah dibanding laju pertumbuhan pada kurun waktu tahun 1990-2000 yang tercatat sebesar 0,84 per tahun. Pada tahun 2007 di Jawa Tengah terdapat 8.048.000 rumah tangga dengan rata- rata anggota rumah tangga 3,8 orang. Jika diperbandingkan dengan tahun 2003, jumlah tersebut meningkat 5,9 , namun jika dilihat berdasarkan rata-rata jumlah anggota rumah tangga terjadi penurunan, pada tahun 2003 rata-rata anggota rumah tangga 4 orang dan menurun menjadi 3,8 pada tahun 2006. Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk usia produktif Jawa Tengah 15- 64 tahun sebesar 21.535.031 orang atau 66,92 sedangkan penduduk non produktif 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas sebesar 10.642.699 orang atau 33,07 . Berdasarkan data jumlah penduduk usia produktif dan non produktif tersebut dapat ketahui bahwa angka beban tanggungan atau rasio ketergantungan dependency ratio sebesar 49,42 . Artinya, bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif di Jawa Tengah harus menanggung 49 orang 18 penduduk non produktif. Angka ini lebih rendah dibanding tahun 2005 yang tercatat sebesar 51,15. Sementara itu Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK penduduk Jawa Tengah tahun 2004 mencapai 71,04 , tahun 2005 menjadi 71,18 , tahun 2006 turun menjadi 68,60 dan tahun 2007 meningkat menjadi 70,16 . Jumlah pengangguran terbuka tahun 2004 mencapai 7,72 , tahun 2005 menjadi 8,51 , tahun 2006 turun menjadi 8,2 dan tahun 2007 turun menjadi 7,70 . Terkait dengan partisipasi masyarakat dalam program Keluarga Berencana KB, terjadi peningkatan peserta KB aktif. Pada tahun 2001 jumlah peserta KB aktif mencapai 4.447.887 dan mengalami peningkatan pada tahun 2007 sebesar 4.779.940. Jumlah peserta KB dengan sistem non hormonal sebanyak 940.927 14,68 dan hormonal sebanyak 3.839.013 80,32 . Sementara itu, peserta KB aktif mandiri juga mengalami peningkatan, yaitu dari 2.338.351 pada tahun 2001 meningkat sebanyak 10,22 menjadi 2.577.340 pada tahun 2007. Tingkat partisipasi KB kaum pria relatif masih rendah, hal ini karena adanya keterbatasan pelayanan KB bagi kaum pria serta masih adanya anggapan bahwa KB adalah urusan yang lebih banyak berhubungan dengan kaum wanita. Pencapaian ini belum optimal karena masih banyak penduduk Usia Subur Wajib KB yang belum mengikuti KB serta tingginya unmet need pasangan usia subur yang wajib KB namun belum terlayani sebesar 752.706 12 dan angka drop out KB sebesar 687.386 atau 11 .

b. Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian