137 8
Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah bidang kesejahteraan rakyat serta bidang pemerintahan dan kependudukan;
9 Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah bidang
prasarana wilayah dan sumberdaya alam; 10
Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah rawan bencana.
f. I ndikator Capaian
1 Terselenggaranya forum kerjasama antar daerah kabupaten kota dan provinsi
dalam perencanaan pembangunan; 2
Terwujudnya akselerasi perkembangan dan pertumbuhan wilayah perbatasan. 3
Berkembangnya wilayah strategis sebagai pusat-pusat pertumbuhan di Pro
v
insi Jawa Tengah; 4
Terkendalinya pengembangan kota-kota Besar dan Menengah di Jawa Tengah. 5
Tersedianya Sumber Daya Aparatur perencanaan pembangunan daerah, tersusun dan terlaksananya kebijakan daerah di bidang penelitian dan
pengembangan; 6
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan, seperti Renja SKPD, Renstra SKPD, RKPD, RPJMD, dan RPJPD;
7 Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan ekonomi daerah;
8 Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan bidang kesejahteraan
rakyat serta bidang pemerintahan dan kependudukan. 9
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan bidang prasarana wilayah dan sumberdaya alam.
10 Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah rawan bencana.
7. Kew enangan Urusan Wajib Perhubungan a. Permasalahan
1 Tingginya beban lalu lintas dan banyaknya daerah rawan kecelakaan serta
minimnya fasilitas perlengkapan jalan. 2
Jaringan pelayanan angkutan penumpang tidak sebanding dengan permintaan jasa angkutan.
3 Masih kurangnya keterpaduan sistem jaringan jalan, lemahnya manajemen
lalu lintas, dan rendahnya ketertiban pengguna jalan.
138 4
Biaya subsidi dan investasi di bindang kereta api sangat besar, disamping itu rendahnya kapasitas lintas dan rendahnya kualitas sarana dan prasarana
sehingga perlu adanya terobosan baru dalam sistem penyelenggaraan perkeretaapian dan dukungan dari berbagai pihak.
5 Perkembangan produktivitas Angkutan Sungai dan Penyeberangan ASDP
relatif kecil dibanding moda transportasi jalan Kereta Api, laut dan udara disamping itu peran swasta dalam pengembangan masih rendah.
6 Rendahnya volume bongkar muat barang perdagangan, angkutan peti kemas
dan penumpang di Tanjung Emas dibanding Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Demikian juga pelabuhan Cilacap, Tegal dan Juwana sebagai pelabuhan
bongkar muat barang relatif konstan. 7
Belum optimalnya pelabuhan Tanjung Emas baik sarana prasarana sisi darat maupun laut.
8 Minimnya Sarana Bantu Navigasi SBNP di wilayah perairan Jawa Tengah
untuk mendukung keselamatan pelayaran. 9
Kolam dan alur pelayaran di beberapa pelabuhan di Jawa Tengah sering mengalami pendangkalan.
10 Perlu adanya peningkatan sarana prasarana perhubungan udara sejalan
mengingat tejadinya peningkatan pertumbuhan penumpang barang, yang didukung dengan aspek keselamatan penerbangan dan pengembangan
ekonomi daerah. 11
Masih banyaknnya penggunaan frekuensi yang illegal, sehingga perlu penataan dan pengawasan penggunaanya.
12 Penyelenggaraan pos dan telekomunikasi perlu pengaturan bersama,
mengingat saat ini banyak perusahaan pos tumbuh dan berkembang untuk menjamin tingkat pelayanan konsumen.
13 Belum
optimalnya peningkatan
pengembangan teknologi,
informasi, komunikasi, metereologi dan, Search and Rescue SAR dalam penanggulangan
bencana.
b. Kebijakan