41 74.643.244,22.
Konsumsi ikan masyarakat Jawa Tengah menunjukkan
peningkatan, yaitu dari 10,18 kg kapita tahun pada tahun 2003 menjadi 13,32 kg kapita tahun pada tahun 2007.
Di Jawa Tengah terdapat 77 unit Tempat Pelelangan ikan TPI , 2 dua buah Pelabuhan Perikanan, yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan PPNP
dan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap PPSC, serta 9 sembilan buah Pelabuhan Perikanan Pantai PPP, yaitu : 1 PPP Tasikagung Kabupaten
Rembang, 2 PPP Bajomulyo Juwana Kabupaten Pati 3 PPP Morodemak Kabupaten Demak, 4 PPP Wonokerto Kabupaten Pekalongan, 5 PPP Tawang
Kabupaten Kendal, 6 PPP Klidang Lor Kabupaten Batang, 7 PPP Tegalsari Kota Tegal, dan 8 PPP Asemdoyong Kabupaten Pemalang dan 9 PPP Karimunjawa
Kabupaten Jepara.
e. Pertambangan
Pada bidang pertambangan umum berdasarkan hasil identifikasi telah diketahui 44 jenis bahan galian yang berpotensi di Jawa Tengah, yaitu : 3 tiga jenis bahan
galian golongan A strategis, 9 sembilan jenis bahan galian golongan B vital dan 32 jenis bahan galian golongan C. Bahan galian tersebut sangat bervariasi,
baik dalam sebaran, kualitas dan kuantitas. Beberapa jenis bahan galian termasuk kedalam mineral logam dan hanya terdapat di beberapa wilayah, antara lain
Barit, Emas, Pasir Besi, Pirit, Mangaan, Galena dan Timah Hitam. Di samping itu terdapat bahan galian yang berpotensi besar dan bahkan menjadi unggulan
karena memiliki karakteristik khas, nilai tambah yang tinggi dan permintaan pasar yang besar, antar lain Feldspar, Phospat, Pasir Kuarsa, Pasir Besi, Batu Gamping,
Andesit, Ball Cllay dan Bentonit. Tahun 2007 telah tercatat 76 Surat I jin Penambangan Daerah SI PD untuk
bahan galian golongan C yang meliputi Kapur batu gamping, Marmer, Tanah Urug, Pasir dan Batu, Felspar, Phospat, Pasir Kuarsa, Andesit, Bentonit, Ball Clay
dan Trass dengan luas area eksploitasi mencapai sekitar 2.666,20 hektar. Kondisi tersebut diharapkan dalam 5 tahun mendatang akan meningkat dan dapat
mendorong tumbuhnya industri besar seperti industri semen, sehingga dapat meningkatkan perekonomian Jawa Tengah.
42 Dalam rangka konservasi sumber daya mineral sampai tahun 2007 telah dilakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan usaha pertambangan di 32 kabupaten kota serta penataan kawasan pertambangan pada 4 empat kawasan,
yaitu: Merapi – Merbabu – Ungaran, Gunung Muria, Pegunungan Kendeng dan Serayu – Pantai Selatan. Di samping itu juga dilakukan pembuatan demplot
reklamasi lahan bekas penambangan di 2 dua lokasi, yaitu Kabupaten Boyolali, dan Rembang.
Pada bidang air tanah telah diketahui 31 Cekungan Air Tanah CAT yang terdiri atas 6 enam CAT lintas Provinsi, 19 CAT lintas Kabupaten Kota dan 6 enam
CAT dalam Kabupaten Kota. Sampai tahun 2007 telah dilakukan identifikasi potensi dan konfigurasi aquifer pada 17 CAT lintas Kabupaten Kota untuk
mengetahui volume air yang ada pada CAT tersebut. Dalam pemanfaatan air tanah tercatat sekitar 6.555 Surat I jin Penambangan SI P SI PMA dan untuk
menangani daerah rawan kering telah dibangun sumur bor sebanyak 45 lokasi serta survey hidrologi sebanyak 45 lokasi.
Di bidang geologi telah dilakukan upaya mitigasi bencana alam tanah longsor, tektonik, tsunami dan letusan Gunung Merapi melalui pemetaan wilayah,
sosialisasi, bimbingan teknis dan pemasangan alat patok pemantauan. Sampai tahun 2007 telah diketahui di Jawa Tengah terdapat 97 lokasi kecamatan rawan
longsor yang tersebar di 27 kabupaten kota dan telah dilakukan sosialisasi mitigasi bencana pada sekitar 57 lokasi serta bimbingan teknis terhadap aparatur
di 27 kabupaten dan pemasangan patok 32 buah di 8 delapan lokasi pada 8 delapan kabupaten. Selain itu juga telah dilakukan pemetaan geologi tata
lingkungan di 6 enam kabupaten kota.
f. Perdagangan