148 6
Masih rendahnya pendekatan kemitraan dan partisipatif dalam pengendalian konservasi sawah produktif;
b. Kebijakan
1 Memfasilitasi peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan arti
penting legalitas pemilikan tanah kepada Kabupaten Kota; 2
Memfasilitasi perwujudan tertib administrasi pertanahan yang berkualitas dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mensertifikatkan
tanah; 3
Mengupayakan pengurangan konversi lahan pertanian ke non pertanian;
c. Strategi
1 Melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan Badan Pertanahan Nasional di
tingkat Provinsi dalam rangka peningkatan kualitas tertib adminstrasi pertanahan;
2 Melanjutkan program program pensertifikatan tanah secara masal dan murah
khususnya di wilayah pedesaan;
d. Program
Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah.
e. Sasaran
1 Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan pertanahan;
2 Meningkatnya bidang-bidang tanah yang didaftarkan disertifikatkan;
3 Terwujudnya pengembangan cakupan dan penerapan penatagunaan pertanahan
yang mendasarkan pada RTRW dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan lahan;
4 Peningkatan cakupan serta kualitas tertib administrasi pertanahan yang sesuai
dengan prinsip-prinsip pelayanan publik dalam rangka mengendalikan pemanfaatan lahan secara merata dan berkeadilan;
5 Terkendalinya konversi lahan pertanian ke non pertanian;
6 Tersosialisasinya
dan diterapkannya
Manajemen Pertanahan
Berbasis Masyarakat MPBM;
7 Sertifikasi Tanah yang mempunyai potensi fungsi sebagai kawasan lindung dan
tanah sawah lestari;
149
f. I ndikator Capaian
1 Berkurangnya kasus pelanggaran penggunaan tanah;
2 Meningkatnya bidang tanah yang bersertifikat;
3 Meningkatkan bidang tanah yang terpetakan;
4 Terselesaikannya konflik-konflik pertanahan;
5 Terbangunnya sistem informasi pertanahan;
6 Berkurangnya konversi lahan pertanian ke non pertanian;
7 Meningkatnya kualitas tertib administrasi pertanahan;
8 Tersosialisasi dan diterapkannya Manajemen Pertanahan Berbasis Masyarakat
MPBM di 150 Desa pd 29 Kab. dng total luas lahan 900.000 ha di Jateng; 9
Tersertifikasnya tanah masyarakat yang potensi fungsi sebagai tanah sawah lestari dan kawasan lindung;
10. Kew enangan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil a. Permasalahan
1. Belum
optimalnya koordinasi
pelaksanaan kebijakan
Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil;
2. Belum optimalnya pengelolaan sistem pengelolaan Administrasi Kependudukan
dan Catatan Sipil; 3.
Belum optimalnya pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil sesuai harapan masyarakat;
b. Kebijakan
Kebijakan pembangunan kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Jawa Tengah diarahkan pada :
1. Peningkatan koordinasi, sinkronisasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan
Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil; 2.
Peningkatan sistem Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil serta Peningkatan kualitas SDM aparat;
c. Strategi
1 Meningkatkan dan mengoptimalkan sistem Administrasi Kependudukan dan
Catatan Sipil;
150 2
Meningkatkan kemampuan dan kualitas SDM penyelenggara Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil;
d. Program