Program Sasaran Kebijakan Kew enangan Urusan Wajib

116 12 Rumah Sakit diarahkan ke Badan Layanan Umum Daerah BLUD. 13 Meningkatkan upaya kesehatan secara jiwa, sosial dan spiritual melalui pengaktifan Tim Pembina Kesehatan Jiwa Masyarakat TPKJM dan integrasi pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas;

d. Program

1 Sumberdaya Kesehatan 2 Perbaikan Gizi Masyarakat 3 Akses Pelayanan Kesehatan Masyarakat. 4 Pengembangan Lingkungan Sehat 5 Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit 6 Farmasi Dan Perbekalan Kesehatan 7 Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat

e. Sasaran

1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya kesehatan tenaga, sarana prasarana, penganggaran; 2 Meningkatnya gizi masyarakat; 3 Meningkatnya akses masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu; 4 Meningkatnya jumlah penduduk miskin yang memiliki Jamkesmas Jamkesda sampai 100 ; 5 Terciptanya lingkungan hidup yang sehat; 6 Berkurangnya kasus penyakit menular DBD, Malaria, diare, AFP, HI V AI DS, dan TB paru dan tidak menular; 7 Tertanganinya kasus atau permasalahan kesehatan serta menurunnya morbiditas pada kelompok masyarakat rentan ibu, anak, remaja, usia lanjut dan pekerja; 8 Meningkatnya kesehatan jiwa, sosial dan spiritual yang mampu ditangani RSJD; 9 Meningkatnya pembinaan, pengendalian dan pengawasan di bidang farmasi, makanan dan perbekalan kesehatan; 10 Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan.

f. I ndikator Capaian

1 Program sumberdaya kesehatan dengan target dan indikator capaian sebagai berikut: 117 a Melakukan pemerataan tenaga kesehatan di daerah pedesaan; b Bertambahnya SDM Kesehatan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis kesehatan sebesar 10 ; c Terakreditasinya pelatihan bidang kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah sebesar 20 ; d I nstitusi pendidikan tenaga kesehatan yang terakreditasi sebesar 80 ; e Bertambahnya tenaga kesehatan yang terakreditasi sebesar 80 ; f Tenaga kesehatan yang mengetahui keberadaan dan peran Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi MTKP jawa tengah sebesar 70 ; g Meningkatnya kompetensi tenaga medis dan non medis yang bersertifikat di rumah sakit sesuai dengan standar yang berlaku; h Meningkatnya jumlah tenaga medis dan non medis sesuai dengan kebutuhan rumah sakit; i Pemanfaatan sistem informasi kesehatan terpadu di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 100 ; j Pemanfaatan sistem informasi kesehatan antar jejaring Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Kota sebesar 70 ; k Peningkatan informasi SPM bidang kesehatan dan tersedianya Profil Kesehatan sebesar 100 ; l Pemanfaatan hasil kajian penelitian sebagai dasar kebijakan dan pelaku program bidang kesehatan sebesar 60 ; m Program pemerataan distribusi tenaga kesehatan strategis pada sarana kesehatan di daerah; n Adanya perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan kesehatan; o Memantabkan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan, penganggaran pembangunan kesehatan di tingkat provinsi maupun kabupaten kota; p Memantabkan koordinasi dan sinkronisasi dalam evaluasi pembangunan kesehatan di tingkat provinsi maupun kabupaten kota; q Meningkatnya kemampuan sumberdaya manusia dalam perencanaan, penganggaran dan evaluasi pembangunan kesehatan tingkat provinsi dan kabupaten kota; r Tertanganinya masalah kesehatan di lintas batas dan povinsi anggota Mitra Praja Utama MPU; 118 s Meningkatnya persentase pengawasan keuangan dan pencapaian retribusi 100 pada Dinas Kesehatan dan UPT; t Meningkatnya mutu pengelolaan keuangan pada Dinas Kesehatan dan UPT; u Terpenuhinya tenaga kesehatan dokter spesialis jiwa 100 . 2 Program perbaikan gizi masyarakat dengan target dan indikator capaian sebagai berikut: a Menurunnya jumlah gizi buruk pada balita. Prevalensi gizi buruk balita 0,82 ; b Menurunnya jumlah KEK pada ibu hamil kurang dari 20 ; c Menurunnya kasus anemi pada ibu hamil, dan nifas sebesar 33,5 ; d Meningkatnya cakupan pemberian vitamin A pada balita 100 ; e Balita yang ditimbang secara teratur di posyandu 80 ; f Balita gizi buruk GAKIN yang ditangani sesuai standar 100 ; g I bu menyusui asi eksklusif 65 ; h Balita GAKIN 6-24 bulan mendapat MP ASI 80 ; i Bayi, balita, bumil dan bufas yang mendapat suplemen zat gizi mikro 80 ; j Keluarga mengkonsumsi garam beryodium 80 ; k Surveilance gizi termasuk sistem kewaspadaan dini KLB Gizi Buruk 100 setiap puskesmas. 3 Program Akses Pelayanan Kesehatan Masyarakat dengan target dan indikator capaian sebagai berikut : a Meningkatnya jumlah penduduk miskin yang memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sampai 100 ; b Tercapainya usia harapan hidup UHH 71 tahun; c Menurunnya angka kematian ibu melahirkan menjadi 102 100.000 kelahiran hidup; d Angka kematian bayi mencapai 9,8 1.000 kelahiran hidup; e Angka kematian balita mencapai 12 1.000 kelahiran hidup; f Balita yang sakit ditangani dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS 90 ; g Cakupan Stimulasi Dini I ntervensi Deteksi Tumbuh Kembang SDI DTK 95 h Puskesmas PKPR 20 setiap kabupaten kota; 119 i Puskesmas KTA 25 setiap kabupaten kota; j Meningkatnya persalinan oleh tenaga kesehatan 95 ; k Terlaksananya sistem rujukan rumah sakit l Tersedianya sarana dan prasarana alat kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal SPM dan produk unggulan rumah sakit; m Penanganan Komplikasi normal Neonatal 79 dari kasus yang ditemukan; n Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Dasar Poned berfungsi optimal ; 2 Puskesmas Kabupaten Kota; o Meningkatnya Kunjungan Nifas 90 ; p Meningkatnya cakupan pemanfaatan buku KI A 90 ; q Semua Desa melaksanakan P4K; r Terlaksananya sistem rujukan rumah sakit. 4 Program pengembangan lingkungan sehat dengan target dan indikator capaian sebagai berikut: a Meningkatnya Kabupaten Kota dengan Keluarga yang telah menggunakan jamban sebesar 80 ; b Meningkatnya Kabupaten Kota dengan keluarga yang telah menggunakan air bersih 85 ; c Meningkatnya Kabupaten Kota dengan cakupan rumah yang memenuhi syaratkesehatan 75 ; d Meningkatnya Kabupaten Kota dengan Tempat Usaha Penjamah Makanan TUPM memenuhi syarat 80 ; e Meningkatnya Kabupaten Kota dengan cakupan I nstitusi yang dibina mencapai 80 ; f Terwujudnya pengelolaan sampah perkotaan 95 pedesaan 65 ; g Meningkatnya sarana dan prasarana dalam pengelolaan sampah; h Meningkatnya inspeksi kesehatan pada Tempat-Tempat Umum TTU 80 ; i Meningkatnya keluarga yang menggunakan air bersih 85 ; j Cakupan institusi yang di bina mencapai 80 ; 5 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, dengan target dan indikator capaian sebagai berikut: a Menurunnya jumlah penderita DBD kurang dari 15 100.000; b Cakupan Univesal Child I mmunization UCI 100 ; 120 c Meningkatnya persentase Kabupaten Kota dengan kelengkapan laporan survailance lebih dari atau sama dengan 90 , dan ketepatan laporan lebih dari atau sama dengan 80 ; d Tertanganinya KLB kurang dari dari 24 jam; e Menurunnya kematian karena kasus DBD kurang dari 1 ; f Menurunnya Angka Kesakitan Malaria API kurang dari 1 1.000; g Menurunnya angka kesakitan diare dari 10 – 20 menjadi 8 – 10 ; h Menurunnya angka kematian akibat diare kurang dari 1 ; i Meningkatnya persentase Kabupaten Kota dengan Non Polio A F P lebih besar dari 2 100.000 anak usia dibawah 15 tahun; j Meningkatnya persentase Kabupaten Kota untuk penemuan baru kasus AFP kurang dari 14 hari sesuai SOP; k Meningkatnya penemuan kasus HI V AI DS; l Menurunnya kematian akibat HI V AI DS; m Meningkatnya penemuan kasus TB paru atau Case Detection Rate CDR 70 ; n Meningkatnya angka kesembuhan TB Paru lebih dari atau sama dengan 85 ; o Menurunnya kecacatan dan kematian akibat kecelakaan dan cedera; p Menurunnya Pneumonia balita dari 10-20 menjadi 8-10 ; q Meningkatnya Kab. Kota yang melaksanakan sosialisasi PTM 50 ; r Meningkatnya Kab. Kota yang melaksanakan surveilans dan pengendalian faktor resiko PTM 25 ; s Meningkatnya Kab. Kota yang melaksanakan surveilans kesakitan dan kematian PTM 100 ; t Meningkatnya Kab. Kota yang melaksanakan deteksi dini PTM 25 ; u Persentase Kabupaten dengan keluarga yang telah menggunakan jamban sebesar 80 dan menggunakan air bersih 85 . Sedangkan untuk kota dengan keluarga yang telah menggunakan jamban sebesar 90 dan menggunakan air bersih 90 ; v Tertanganinya kasus kejiwaaan yang mampu diatasi RSJD sebesar 15-20 ; 121 6 Program Farmasi dan Perbekalan Kesehatan, dengan target dan indikator capaian sebagai berikut : a Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan obat publik dan perbekalan kesehatan lainnya di pelayanan kesehatan; b Meningkatnya pelayanan kefarmasian di sarana pelayanan kesehatan; c Meningkatnya cakupan pembinaan sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga PKRT; d Meningkatnya fasilitasi pembinaan makanan minuman kepada Kab. Kota; e Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan obat tradisional dalam pelayanan formal; f Meningkatnya pemanfaatan laboratorium makanan dan minuman dalam menjamin mutu dan keamanan produk makanan dan minuman; 7 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan target dan indikator capaian sebagai berikut: a 35 Kabupaten Kota yang mempunyai kebijakan dalam mendukung peningkatan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan; b 100 Kabupaten Kota melaksanakan kampanye kesehatan melalui media promosi kesehatan cetak elektronik, outdoor, indoor dan penyuluhan langsung; c 100 Kab. Kota mengembangkan desa kelurahan siaga; d 50 Kabupaten kota mencapai rumah tangga sehat rumah tangga ber PHBS 75 ; e 50 Kabupaten Kota menyelenggarakan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK masyarakat; f Menurunkan angka penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba dan Zat Aditif Napza; g Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan jiwa; h Meningkatnya pemanfaatan fasilitas kesehatan jiwa oleh masyarakat.

3. Kew enangan Urusan Wajib Pekerjaan Umum a. Permasalahan

1 Belum optimalnya kondisi pembangunan prasarana jalan dan jembatan dalam mendukung pembangunan wilayah sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi RTRWP. 122 2 Belum optimalnya pemenuhan kebutuhan pengelolaan jaringan irigasi, rawa serta jaringan pengairan lainnya dalam mendukung pembangunan pertanian dan penyediaan air baku. 3 Belum optimalnya upaya konservasi dan pengendalian tata ruang Daerah Aliran Sungai DAS mengakibatkan penurunan kapasitas pengaliran sungai dan daya tampung waduk, danau dan embung. 4 Belum optimalnya fungsi prasarana dan sarana pengendalian banjir dan pengamanan pantai sehingga ada kecenderungan terjadinya banjir dan abrasi pantai. 5 a. Masih adanya kesenjangan penyediaan sarana dan prasarana antara wilayah perkotaan dan perdesaan. b. Belum terpenuhinya cakupan fasilitas sarana prasarana di wilayah pantai utara, tengah dan pantai selatan. 6 Rendahnya ketersediaan dan kinerja prasarana dan sarana air bersih, sanitasi, dan persampahan terutama di lingkungan masyarakat berpenghasilan rendah. 7 a. Rendahnya kualitas pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung Pemerintah diakibatkan tidak dipatuhinya NSPM dan rendahnya sosialisasi serta pengawasan pelaksanan NSPM yang telah diterbitkan oleh pemerintah. b. Belum berkembangnya jasa konstruksi karena kurangnya pembinaan dan pengawasan serta belum mantapnya mekanisme sertifikasi kompetensi.

b. Kebijakan

1 Mewujudkan pembangunan jalan dan jembatan guna mendukung pengembangan wilayah Jawa Tengah; 2 Meningkatkan kondisi jalan dan jembatan provinsi dari kondisi rusak dan sedang menjadi kondisi baik serta tertanganinya perbaikan kerusakan jalan dan jembatan yang disebabkan bencana alam; 3 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kebinamargaan dalam mendukung kinerja penanganan jalan dan jembatan provinsi; 4 Meningkatkan fungsi sarana dan prasarana sumber daya air untuk irigasi dan air baku dalam mendukung ketahanan pangan dan kebutuhan berbagai sektor pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, industri, pariwisata, dan lain- lain; 123 5 Meningkatkan fungsi sarana dan prasarana pengendalian banjir dan pengamanan pantai untuk melindungi kawasan strategis, sentra produksi, serta perumahan dan permukiman; 6 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan, pengembangan dan pengelolaan infrastruktur; 7 Meningkatkan fungsi sarana dan prasarana konservasi sumber daya air untuk kelestarian air dan sumber air; 8 Mengurangi kesenjangan penyediaan sarana dan prasarana antar wilayah. 9 Meningkatkan ketersediaan prasarana dan sarana pemukiman bagi masyarakat di perkotaan dan perdesaan; 10 Meningkatkan pelayanan air bersih, sanitasi dan persampahan terutama bagi masyarakat RTM; 11 Menguatkan kinerja pengelolaan dan pembangunan gedung publik.

c. Strategi