172
15. Kew enangan Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah a. Permasalahan
1 Lemahnya kualitas kelembagaan Koperasi dan UMKM pada bidang manajemen,
organisasi dan tatalaksana; 2
Lemahnya Koperasi dan UMKM terhadap akses pasar; 3
Lemahnya akses Koperasi dan UMKM terhadap permodalan dan pembiayaan usaha;
4 Lemahnya Koperasi dan UMKM terhadap penguasaan teknologi, pemenuhan
sarana dan prasarana usaha; 5
Rendahnya kualitas sumberdaya manusia Koperasi dan UMKM, yang meliputi kompetensi, semangat dan jiwa kewirausahaan;
b. Kebijakan
1 Penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat pedesaan, perkotaan dalam
basis sistem agrobisnis KUD, KOPTAN, KSP USP; 2
Pengembangan jaringan usaha dan perluasan akses dan pangsa pasar Koperasi dan UMKM baik di dalam maupun di luar negeri;
3 Memperluas akses Koperasi dan UMKM terhadap lembaga pembiayaan dan
penguatan kelembagaan keuangan yang dimiliki dan dikelola masyarakat KSP USP, KJKS dll;
4 Mendorong pertumbuhan dan memberdayakan UMKM melalui berbagai insentif
dibidang perijinan, pemberian fasilitas pemasaran, melalui berbagai pameran produk-produk UMKM, serta penguatan sarana dan prasarana pendukung
kegiatan usaha UMKM; 5
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia Koperasi dan UMKM melalui pendidikan untuk menghasilkan SDM yang memiliki kompetensi dan daya saing
yang tinggi;
c. Strategi
1 Penguatan kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat pedesaan dan
perkotaan dalam basis sistem agrobisnis, KUD, KOPTAN, KSP USP; 2
Membangun dan mengembangkan sistem jaringan distribusi dan networking ekonomi Koperasi dan UMKM;
173 3
Menumbuh kembangkan lembaga keuangan alternatif KSP USP Koperasi dan KJKS UJKS Koperasi dan lembaga pendukung lainnya bagi pengembangan
Koperasi dan UMKM; 4
Meningkatkan daya saing sektor UMKM melalui peningkatan produktifitas dan kualitas produk yang berbasis produk unggulan daerah, berdaya saing global
dan berorientasi eksport serta perbaikan manajemen pemasaran ke arah pembentukan produk bermerek branded product;
5 Mewujudkan SDM pengelola Koperasi dan UMKM yang profesional melalui
kerjasama dengan lembaga-lembaga pelatihan dan sertifikasi profesi dalam rangka peningkatan SDM secara periodik dan berkelanjutan, serta perluasan
sertifikasi kompetensi SDM Koperasi dan UMKM;
d. Program
1 Penguatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM;
2 Pemberdayaan Koperasi dan UMKM melalui Penguatan dan Pengembangan
Diversifikasi Usaha dan Sistem Distribusi Jaringan Usaha serta Peningkatan Daya Saing;
3 Penguatan dan Pengembangan Permodalan dan Jaringan Kemitraan Usaha
KSP USP-Koperasi; 4
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM melalui Peningkatan Produktivitas Pemasaran dan Jaringan Usaha;
e. Sasaran
1 Meningkatnya kapasitas kelembagaan Koperasi sesuai dengan jatidiri Koperasi;
2 Semakin meluasnya pangsa pasar produk UMKM di pasar domestik maupun
internasional; 3
Meningkatnya akses permodalan bagi KSP USP-Koperasi dan UMKM; 4
Meningkatnya produktivitas UMKM melalui pemanfaatan teknologi dan pemenuhan sarana dan prasarana;
5 Meningkatnya kualitas SDM koperasi dan UMKM yang handal dan profesional.
f. I ndikator Capaian
1 Menguatnya kapasitas kelembagaan Koperasi dengan target :
a Sejumlah 5.000 Koperasi berkwalitas dari 12.290 koperasi aktif;
174 b
KSP USP-Kperasi yang sehat di tiap-tiap kecamatan 1 KSP USP-Koperasi sehat;
2 Meluasnya pangsa pasar produk Koperasi dan UMKM melalui :
a Promosi, pameran kontak dagang, pasar rakyat dan temu usaha sebanyak
100 event; b
Jaringan usaha ritel Koperasi : 57 Koperasi Sensuko; c
Menguatnya waserda Koperasi 300 waserda; d
Revitalisasi KUD KOPTAN 566; e
HKI , 150 sertifikat; f
I jin kesehatan usaha 3.000 UMKM; 3
Terwujudnya fasilitasi sertifikat tanah 1.750, pelaksanaan linkage program 566 Koperasi KSP USP, bim,bingan teknis permodalan 1500 KSP USP dan
pendampingan 115 sentra; 4
Meningkatnya produktivitas UMKM melalui : a
Bantuan peralatan produksi 2.000 UMKM; b
Bimbingan teknis produksi 4.500 UMKM; c
Workshop 1.500 UMKM. 5
Meningkatnya pengetahuan kemampuan dan ketrampilan SDM 8.700, Kompetensi SDM KUMKM sasaran 750 orang pengelola Koperasi dan UMKM.
16. Kew enangan Wajib Penanaman Modal a. Permasalahan
1 Target investasi belum dapat tercapai karena promosi investasi kurang optimal
dalam menampilkan potensi unggulan Jawa Tengah dan belum terjalinnya kerjasama pengelolaan aset Jawa Tengah dengan investor agar menjadi
sarana investasi; 2
Masih rendahnya realisasi investasi, kurang optimalnya dukungan iklim dan jejaring investasi karena lemahnya kepastian hukum, ketidakstabilan kondisi
ekonomi, gangguan
keamanan, kerjasama
pemerintah provinsi
dan pemerintah kabupaten kota, serta hambatan lain dalam menciptakan iklim
investasi yang kondusif; 3
Masih kurang optimalnya dukungan terhadap potensi investasi karena kurang siapnya sumberdaya dan sarana prasarana dalam menarik investor baik terkait
lahan, tenaga kerja dan infrastruktur;
175
b. Kebijakan
1 Peningkatan promosi potensi dan peluang investasi di dalam dan luar negeri
secara selektif dan terpadu serta pengembangan fasilitasi kerjasama berkaitan dengan investasi;
2 Penciptaan iklim investasi yang kondusif untuk realisasi investasi dan menjaga
investasi berkelanjutan; 3
Peningkatan sumberdaya yang mendukung realisasi investasi, maupun sarana dan prasarana investasi yang memadai;
c. Strategi