Bencana Alam Masalah Penegakkan Hukum Belum Terw ujudnya Kesetaran dan Keadilan Gender

72 tuntutan reformasi berupa penciptaan good corporate governance di sektor dunia usaha atau swasta, penciptaan good public governance dalam penyelenggaraan pemerintahan negara, dan pembentukan good civil society atau masyarakat luas yang mampu mendukung terwujudnya good governance.

h. Bencana Alam

Berbagai macam bencana alam terjadi setiap tahun di Jawa Tengah, baik banjir, kekeringan, tanah longsor, bencana gunung berapi, kebakaran hutan terjadi di Jawa Tengah. Telah disusun Rencana Aksi Daerah Pengurangan Resiko Bencana maka diharapkan pengurangan reskiko bencana dapat diantisipasi sebelumnya mitigasi bencana.

i. Masalah Penegakkan Hukum

Kesadaran hukum masyarakat masih rendah, demikian halnya penegakan hukum belum sebagaimana yang diharapkan. Beberapa kasus korupsi banyak yang belum ditindaklanjuti, bahkan kasus yang telah lama hingga tahun 2008 belum memperoleh penanganan yang serius. Jawa Tengah adalah barometer dalam hal ketenteraman dan keamanan yang kondusif, namun dalam hal penegakan hukum masih perlu ditingkatkan.

j. Belum Terw ujudnya Kesetaran dan Keadilan Gender

Dua indikator perwujudan keadilan dan kesetaraan gender adalah I ndeks Pembagunan Gender I PG dan I ndek Pemberdayaan Gender I DG. I PG Jawa Tengah sejak tahun 2003 hingga tahun 2007 meningkat sebesar 5 poin, yaitu dari 58,9 menjadi 63,9; sedangkan I DG tahun 2003 sebesar 56,2 meningkat menjadi 59,9 pada tahun 2007, atau naik sebesar 3,7. Meskipun demikian, peningkatan ini lebih rendah dibandingkan provinsi lain. Saat ini I DG Jawa Tengah menduduki ranking 11 dari 33 provinsi di I ndonesia. Ketidakadilan dan kesetaraan juga dapat dilihat dari tingginya angka tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. 73 BAB I I I PRI ORI TAS PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA JANGKA PANJANG RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 ini merupakan penjabaran dari RPJPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 - 2025, yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008. Dalam Bab I V RPJPD tersebut khususnya Sub Bab 4.3 telah dijabarkan dalam 4 empat tahapan, mencerminkan permasalahan pokok yang hendak diselesaikan, tanpa mengabaikan permasalahan lainnya. Tahap pertama pembangunan jangka panjang Provinsi Jawa Tengah tahun 2005-2009 berorientasi pada kelanjutan pencapaian target pembangunan dalam Renstra Jawa Tengah tahun 2003 - 2008 yang diarahkan pada pemerataan akses pelayanan dasar, peningkatan kapasitas kelembagaan ekonomi rakyat, peningkatan partisipasi masyarakat dalam tata kelola pemerintahan serta pengelolaan sumber daya alam. Sedangkan tahapan kedua pembangunan Jawa Tengah 2010 - 2014 diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan dasar, peningkatan daya saing ekonomi rakyat, peningkatan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif dan berkualitas serta pengelolaan sumber daya alam. Prioritas pembangunan untuk tahap pertama dan tahap kedua RPJPD 2005 - 2025, merupakan acuan bagi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2008 - 2013 dalam menyusun visi, misi, dan program pembangunan daerah selama periode kepemimpinannya. Seperti diketahui bahwa periode kepemimpinan Pasangan Gubernur- Wakil Gubernur 2008 - 2013 termasuk dalam dua tahapan pembangunan dalam RPJPD yaitu tahap pertama dan tahap kedua. Prioritas pembangunan tahap pertama dan kedua dalam RPJPD 2005 - 2025 yang menjadi acuan adalah sebagai berikut: 1. Mew ujudkan Sumber Daya Manusia dan Masyarakat yang Berkualitas, Beriman dan Bertaqw a Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Cerdas, Sehat, serta Berbudaya, dengan fokus pada hal-hal sebagai berikut: a. Peningkatan pemerataan akses dan mutu pendidikan dengan menitikberatkan pada pendidikan dasar - pendidikan menengah dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan dengan perkembangan I ptek serta jenjang pendidikan yang 74 lebih tinggi dengan didukung pangsa pasar kerja dan sarana prasarana yang memadai, tanpa diskriminasi usia, kelompok dan jenis kelamin. b. Pengembangan dan peningkatan lembaga kepemudaan dan olahraga untuk meningkatkan kreativitas, ketrampilan, dan kewirausahaan bagi pemuda serta peningkatan prestasi olahraga di Jawa Tengah. c. Pengembangan kelembagaan dan peningkatan pelayanan perpustakaan sebagai sarana penyebaran informasi, ilmu pengetahuan, hasil penelitian, dan penemuan lainnya kepada masyarakat. d. Peningkatan pemerataan, jangkauan, dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perseorangan rujukan yang didukung oleh persebaran sarana prasarana, pengembangan profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan yang memadai dan berkualitas, serta mampu menjangkau masyarakat miskin melalui jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat. e. Peningkatan dan pengembangan sistem pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan pengaturan persebarannya melalui fasilitasi program KB dan transmigrasi. f. Peningkatan kualitas dan penerapan hasil penelitian serta pengembangan I ptek yang berbasis pada peningkatan jejaring penelitian sehingga mampu mendorong berkembangnya teknologi madya di berbagai bidang. g. Peningkatan kepedulian dan kesadaran penerapan etika dan moral serta nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal, dalam rangka mewujudkan ketahanan keluarga dalam dinamika pergaulan regional, nasional dan internasional untuk memperkuat identitas masyarakat Jawa Tengah. h. Peningkatan kualitas dan ketahanan keluarga dalam rangka menuju keluarga kecil, bahagia dan sejahtera melalui penyadaran dan penggerakan masyarakat. i. Pengembangan pemahaman serta peningkatan penghayatan dan pengamalan ajaran agama kepercayaan melalui pemeliharaan kerukunan hubungan antar umat beragama. 2. Mew ujudkan Perekonomian Daerah yang Berbasis pada Potensi Unggulan Daerah dengan Dukungan Rekayasa Teknologi dan Berorientasi pada Ekonomi Kerakyatan, dengan fokus pada hal-hal sebagai berikut: a. Peningkatan dan pengembangan peran UMKM dalam pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan berorientasi ekspor, serta pengembangan kewirausahaan untuk mendorong daya saing. 75 b. Peningkatan dan pengembangan struktur perekonomian daerah melalui pengembangan potensi dan produk unggulan daerah yang berorientasi ekspor dan memiliki daya saing tinggi yang didukung sektor hulu dan hilir. c. Peningkatan dan pengembangan produk dan produktivitas pertanian, perikanan, kelautan, dan kehutanan yang bertumpu pada sistem agribisnis guna mempertahankan swasembada dan ketahanan pangan. d. Peningkatan kualitas dan diversifikasi produk, pemanfaatan teknologi tepat guna, dan peningkatan sarana prasarana pendukung pengolah hasil pertanian, Kelautan dan Perikanan dan kehutanan. e. Peningkatan ketahanan pangan melalui pengembangan ketersediaan cadangan pangan masyarakat, daerah, dan perbaikan distribusi pangan. 3. Mew ujudkan Kehidupan Politik dan Tata Pemerintahan yang Baik Good Governance , Demokratis, dan Bertanggung Jaw ab, Didukung oleh Kompetensi dan Profesionalitas Aparatur, Bebas dari Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN , serta Pengembangan Jejaring, dengan fokus pada hal-hal sebagai berikut: a. Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien sesuai prinsip-prinsip good governance melalui peningkatan akuntabilitas, transparansi, kesetaraan dan keadilan, serta partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah b. Peningkatan kualitas dan budaya kerja aparatur dalam rangka menunjang tata pengelolaan pemerintahan yang baik. c. Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan sarana prasarana aparatur dan kompetensi sesuai dengan kewenangan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal SPM pada bidang pelayanan dasar. d. Pengembangan dan peningkatan proses demokratisasi, politik, dan penegakan hukum serta HAM melalui peningkatan partisipasi dan pendidikan politik rakyat serta profesionalisme aparat dan penegak hukum. 76 e. Pengembangan dan peningkatan kualitas sistem perencanaan serta implementasi yang berorientasi pada pemanfaatan sumber daya pembangunan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, tanpa diskriminasi. f. Pengembangan dan peningkatan kerja sama melalui kemitraan antar pelaku pembangunan pada sektor-sektor unggulan daerah yang mendukung peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi daerah. 4. Mew ujudkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang Optimal dengan Tetap Menjaga Kelestarian Fungsinya dalam Menopang Kehidupan, dengan fokus pada hal-hal sebagai berikut: a. Pengendalian beban cemaran lingkungan yang diakibatkan oleh usaha dan atau kegiatan UMKM dan Besar, pertanian, rumah tangga, rumah sakit, hotel, dan transportasi serta pengurangan resiko pencemaran bahan-bahan berbahaya dan beracun B-3 maupun limbah B-3. b. Perbaikan dan peningkatan kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pemulihan daya dukung lingkungan melalui pengembangan kelembagaan, kawasan pesisir dan laut, rehabilitasi lahan kritis dan terlantar secara terpadu yang berbasis ekosistem Daerah Aliran Sungai DAS serta pengembalian fungsi kawasan lindung. c. Pengembangan dan peningkatan kualitas sistem pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, penegakan hukum lingkungan dan pengembangan teknologi ramah lingkungan berbasis masyarakat. d. Perbaikan lingkungan hidup di wilayah pedesaan maupun perkotaan, perbaikan tata air hidrologi dan pelestarian keanekaragaman hayati dalam rangka perlindungan plasma nuftah. e. Pengembangan dan peningkatan kearifan lokal tradisional masyarakat, peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan aparatur maupun masyarakat, serta pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna dalam pencegahan bencana dan mewujudkan kelestarian lingkungan hidup. 77 5. Mew ujudkan Kualitas dan Kuantitas Prasarana dan Sarana yang Menunjang Pengembangan Wilayah, Penyediaan Pelayanan Dasar, dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah, dengan fokus pada hal-hal sebagai berikut: a. Peningkatan penyediaan fasilitas umum prasarana dan sarana transportasi melalui pembangunan jalan dan jembatan, peningkatan jalan dan penggantian jembatan, pemeliharaan jalan dan jembatan untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah serta pengembangan jaringan transportasi antar wilayah yang mengutamakan pelayanan transportasi yang terjangkau. b. Pengembangan manajemen pelabuhan dan infrastruktur penunjang untuk mendorong kelancaran arus barang dan penumpang dengan tidak mengesampingkan pelabuhan yang berada diluar kawasan andalan. c. Pengembangan dan peningkatan sarana prasarana bandara dan fasilitas penunjang untuk melayani penerbangan domestik maupun internasional dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kenyamanan penerbangan. d. Pemerataan ketersediaan rumah dan prasarana dasar permukimannya air bersih, sanitasi, dan persampahan, terutama bagi Rumah Tangga Miskin RTM di perkotaan maupun perdesaan. e. Pengembangan dan peningkatan fungsi sarana prasarana sumberdaya air untuk mendukung aktivitas produksi, memenuhi kebutuhan air baku, pengendalian banjir dan kekringan serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. f. Pembangunan dan pengembangan cakupan penerapan penatagunaan pertanahan, pemanfaatan dan pengendalian pertanahan secara merata dan berkeadilan mendasarkan pada RTRW dan peningkatan cakupan pelayanan administrasi pertanahan. g. Pengembangan dan peningkatan kualitas penataan ruang melalui peningkatan efektivitas dan peran RTRWP Jawa Tengah dan RTRW Kabupaten Kota sebagai matra ruang pembangunan daerah, peningkatan dan optimalisasi pemanfaatan ruang, peningkatan konsistensi pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukungnya dan penerapan pengendalian pemanfaatan ruang terutama pada kawasan lindung dan sawah lestari didukung kelembagaan serta peran serta masyarakat. 78 h. Pengembangan dan peningkatan sarana prasarana serta pengelolaan telekomunikasi yang mampu mendukung pertumbuhan perekonomian daerah melalui peningkatan cakupan layanan dan kemudahan akses bagi masyarakat luas, pengembangan kelembagaan dan peraturan-peraturannya terkait dengan keamanan, kerahasiaan, privasi dan integritas informasi serta peningkatan peran telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan telematika. i. Peningkatan rasio elektrifikasi dan kualitas layanan energi listrik kepada masyarakat melalui perluasan cakupan layanan bagi masyarakat perdesaan, serta pemenuhan energi listrik untuk industri yang ada melalui perluasan jaringan distribusi serta penelitian dan pengembangan untuk pemanfaatan sumber listrik alternatif yang aman dan ramah lingkungan. j. Peningkatan pemerataan dan keserasian pembangunan antar wilayah Pantura- Tengah-Pansela yang mendasarkan karateristik potensi dan kesesuaian dengan RTRW melalui peningkatan kerja sama pembangunan kawasan strategis, peningkatan fungsi perkotaan, percepatan pembangunan perdesaan, dan percepatan pembangunan infrastruktur wilayah. 6. Mew ujudkan Kehidupan Masyarakat yang Sejahtera, Aman, Damai dan Bersatu dalam Wadah Negara Kesatuan Republik I ndonesia NKRI , Didukung dengan Kepastian Hukum dan Penegakan HAM serta Keadilan dan Kesetaraan Gender dengan fokus pada hal-hal sebagai berikut: a. Peningkatan kualitas dan profesionalitas penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS dan penanganan penduduk usia lanjut melalui peningkatan partisipasi sosial dan kesetiakawanan sosial masyarakat serta peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya aparatur pelaksana. b. Pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perempuan melalui kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan serta perlindungan anak dan remaja sesuai dengan norma-norma agama dan falsafah Pancasila serta peraturan perundangan. c. Peningkatan dan pengembangan investasi dan akses pasar untuk mendorong pertumbuhan sektor rill serta akselerasi kinerja ekonomi daerah dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan penanggulangan kemiskinan. 79 d. Peningkatan sinkronisasi, harmonisasi produk-produk hukum pusat dan daerah, pengembangan kapasitas kelembagaan hukum dan kualitas aparatur hukum, serta peningkatan kesadaran masyarakat dalam rangka meningkatkan kepastian hukum. e. Peningkatan kesadaran dan pengembangan budaya masyarakat maupun aparat dalam memahami prinsip-prinsip dasar hukum dan HAM melalui pemasyarakatan dan pendidikan hukum dan HAM. f. Peningkatan kondisi keamanan dan ketertiban melalui upaya menjaga kerukunan sosial kemasyarakatan yang diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi wilayah, penduduk, dan sosial masyarakat dengan mengutamakan penegakan hukum dan HAM. Berkaitan dengan prioritas pembangunan yang diamanatkan oleh RPJPD tahap pertama dan tahap kedua tersebut diatas, pendekatan implementasi implementation approach yang dipilih untuk RPJMD tahun 2008 - 2013 adalah pengembangan kawasan dan pemberdayaan masyarakat perdesaan, melalui rumusan motto “Bali Ndeso Mbangun Deso” . Dalam kaitan ini desa menjadi orientasi utama bagi aktivitas pembangunan di Jawa Tengah periode 2008 - 2013. 80 BAB I V VI SI , MI SI , TUJUAN DAN SASARAN Dari rumusan prioritas pembangunan yang diamanatkan oleh RPJP 2005-2025, untuk periode pembangunan 2008-2013, telah dipilih pendekatan implementasi implementation approach pengembangan kawasan dan pemberdayaan masyarakat perdesaan melalui rumusan motto Bali Ndeso Mbangun Deso. Rumusan motto tersebut kemudian di-ejawantah-kan dalam Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Sasaran sebagai berikut :

A. Visi

Visi Provinsi Jawa Tengah lima tahun mendatang 2008 - 2013 adalah : “TERWUJUDNYA MASYARAKAT JAW A TENGAH YANG SEMAKI N SEJAHTERA” Peningkatan kesejahteraan adalah kondisi kemakmuran suatu masyarakat yang terpenuhi kebutuhan ekonomi materiil maupun sosial spiritual, dengan kata lain kebutuhan dasar masyarakat telah terpenuhi lahir batin secara adil dan merata. Hal ini merupakan prioritas tertinggi yang akan dicapai selama masa pemerintahan Gubernur Jawa Tengah periode 2008 – 2013, yang ditopang oleh kondisi aman, pemerintahan yang bersih dan efektif, dengan masyarakat yang senantiasa menjunjung tinggi nilai – nilai budaya dan kearifan lokal.

B. Misi

Dalam upaya untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut: 1. Mew ujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional serta sikap responsif aparatur sebagai pelayan masyarakat Dalam rangka mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu didukung oleh aparatur yang profesional dan bersih, serta responsif terhadap permasalahan–permasalahan yang timbul di masyarakat. 2. Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis agrobisnis, pertanian, UMKM, dan industri padat karya. Pembangunan ekonomi masyarakat berbasiskan ekonomi kerakyatan, dan ditopang oleh sektor pertanian yang maju, sektor UMKM yang tangguh dan industri padat karya yang kuat.