Belanja Daerah RPJMD 2008-2013 RPJMD 2008 2013

99

3. Lain- lain Pendapatan yang Sah

Jenis lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dirinci menurut obyek pendapatan yang mencakup : a. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan; b. Jasa Giro; c. Pendapatan Bunga; d. Penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah; e. Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain dari akibat dari penjualan dan atau pengadaan barang dan atau jasa oleh daerah; f. Penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; g. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan; h. Pendapatan denda pajak; i. Pendapatan denda retribusi; j. Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan; k. Pendapatan dari pengembalian; l. Fasilitas sosial dan fasilitas umum; m. Pendapatan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.

C. Belanja Daerah

Struktur belanja dalam APBD Provinsi Jawa Tengah terdiri dari Belanja Aparatur dan Belanja Pelayanan Publik pada struktur anggaran 2003 – 2006 Kepmendagri 29 tahun 2002, sedangkan pada tahun anggaran 2007 – 2008 struktur belanja berubah menjadi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Permendagri 13 tahun 2006. Pada tahun 2003 – 2006 proporsi belanja aparatur lebih sedikit dibandingkan dengan belanja pelayanan publik, sedangkan pada tahun 2007 dan 2008 proporsi belanja tidak langsung lebih besar daripada belanja langsung.

1. Belanja tidak langsung

, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, meliputi: a. Belanja pegawai dalam bentuk gaji dan tunjangan, tambahan penghasilan pegawai, penerimaan lainnya pimpinan dan Anggota DPRD serta Kepala Daerah Wakil Kepala Daerah dan biaya pemungutan pajak daerah. 100 b. Belanja bunga digunakan untuk pembayaran bunga atas pinjaman Pemerintah Daerah kepada pihak lainnya. c. Subsidi, digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi kepada perusahaan lembaga tertentu agar harga jual produksi jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak. d. Belanja hibah , yaitu pemberian hibah untuk penyelenggaraan program dan kegiatan yang bersifat cross cutting issue. e. Bantuan Sosial , yaitu bantuan sosial organisasi kemasyarakatan antara lain bantuan keagamaan, pendidikan, kemasyarakatan, pengadaan pangan dan bantuan partai politik. f. Belanja Bagi Hasil, meliputi belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah kepada Kabupaten Kota. g. Bantuan Keuangan yang bersifat umum maupun khusus kepada Kabupaten Kota. h. Belanja tak terduga, untuk kegiatan yang sifatnya tidak bisa atau diharapkan tidak terulang.

2. Belanja Langsung,

merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan program dan kegiatan, meliputi : a. Belanja Pegaw ai, Belanja Pegawai, untuk pengeluaran honorarium PNS, honorarium non PNS dan uang lembur b. Belanja Barang dan Jasa , Belanja Barang dan Jasa, untuk pengeluaran bahan habis pakai, bahan material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak dan penggandaan, sewa alat berat, sewa perlengkapan, sewa perlengkapan dan alat kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus, perjalanan dinas, bea siswa pendidikan PNS, kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis perjalanan pindah tugas dan lain sebagainya. c. Belanja Modal, untuk pengeluaran pengadaan tanah, alat-alat berat, alat- alat angkutan di darat bermotor, alat-alat angkutan darat tidak bermotor, alat-alat angkutan di air bermotor, alat-alat angkutan di air tidak bermotor, alat-alat bengkel, alat-alat pengolahan pertanian dan peternakan, peralatan kantor, perlengkapan kantor, komputer dan lain-lain. 101 Tabel 6.5 Struktur Belanja Provinsi Jawa Tengah Tahun 2003 – 2006 No Tahun Belanja Tdk Langsung Milyar Rp Belanja Langsung Milyar Rp Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan Milyar Rp Belanja Tidak Tersangka Tak Terduga Milyar Rp APBD Trilyun Rp 1 2003 838,51 1.777,37 857,41 49,42 2,452 2 2004 820,82 776,35 923,61 51,77 2,883 3 2005 906,12 799,22 1.203,64 27,34 3,526 4 2006 762,42 209,07 1.135,31 26,38 3,818 5 2007 1.085,60 1.446,78 1.366,93 5,91 4,363 6 2008 1.883,73 1.988,05 1.768,42 20,00 5,131 Keterangan: - TA. 2003-2007 merupakan angka realisasi APBD - TA. 2008 merupakan angka Perubahan APBD Sumber: 1. Perda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah TA. 2003-2007 2. Perda tentang Perubahan APBD Provinsi Jawa Tengah TA. 2008 Proporsi belanja pegawai cukup besar terhadap total belanja. Pada tahun 2007 mencapai 25,43 , sedangkan pada tahun 2008 berdasarkan anggaran penetapan proporsinya sebesar 16,81 sebagaimana tabel 6.6 Tabel 6.6 Proporsi Belanja Pegawai Provinsi Jawa Tengah Tahun 2003 – 2006 No Tahun Belanja Pegaw ai Milyar Rp Total Belanja triliun Rp Persentase Belanja pegaw ai thd total belanja 1 2007 992,94 3.905,22 25,43 2 2008 951,39 5.660,20 16,81 Keterangan: - TA. 2003-2007 merupakan angka realisasi APBD - TA. 2008 merupakan angka Perubahan APBD Sumber: 1. Perda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah TA. 2003-2007 2. Perda tentang Perubahan APBD Provinsi Jawa Tengah TA. 2008

D. Pembiayaan Daerah