99
3. Lain- lain Pendapatan yang Sah
Jenis lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah, retribusi
daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dirinci menurut obyek pendapatan yang mencakup :
a. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;
b. Jasa Giro;
c. Pendapatan Bunga;
d. Penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah;
e. Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain dari akibat dari penjualan
dan atau pengadaan barang dan atau jasa oleh daerah; f.
Penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;
g. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan;
h. Pendapatan denda pajak;
i. Pendapatan denda retribusi;
j. Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan;
k. Pendapatan dari pengembalian;
l. Fasilitas sosial dan fasilitas umum;
m. Pendapatan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
C. Belanja Daerah
Struktur belanja dalam APBD Provinsi Jawa Tengah terdiri dari Belanja Aparatur dan Belanja Pelayanan Publik pada struktur anggaran 2003 – 2006 Kepmendagri 29 tahun
2002, sedangkan pada tahun anggaran 2007 – 2008 struktur belanja berubah menjadi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Permendagri 13 tahun 2006.
Pada tahun 2003 – 2006 proporsi belanja aparatur lebih sedikit dibandingkan dengan belanja pelayanan publik, sedangkan pada tahun 2007 dan 2008 proporsi belanja
tidak langsung lebih besar daripada belanja langsung.
1. Belanja tidak langsung
, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, meliputi:
a.
Belanja pegawai
dalam bentuk gaji dan tunjangan, tambahan penghasilan pegawai, penerimaan lainnya pimpinan dan Anggota DPRD serta Kepala
Daerah Wakil Kepala Daerah dan biaya pemungutan pajak daerah.
100 b.
Belanja bunga
digunakan untuk pembayaran bunga atas pinjaman Pemerintah Daerah kepada pihak lainnya.
c.
Subsidi,
digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi kepada
perusahaan lembaga tertentu agar harga jual produksi jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak.
d.
Belanja hibah
, yaitu pemberian hibah untuk penyelenggaraan program dan kegiatan yang bersifat cross cutting issue.
e.
Bantuan Sosial
, yaitu bantuan sosial organisasi kemasyarakatan antara lain bantuan keagamaan, pendidikan, kemasyarakatan, pengadaan pangan dan
bantuan partai politik. f.
Belanja Bagi Hasil,
meliputi belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah kepada Kabupaten Kota.
g.
Bantuan Keuangan
yang bersifat umum maupun khusus kepada Kabupaten Kota.
h.
Belanja tak terduga,
untuk kegiatan yang sifatnya tidak bisa atau diharapkan tidak terulang.
2. Belanja Langsung,
merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan program dan kegiatan, meliputi :
a.
Belanja Pegaw ai,
Belanja Pegawai, untuk pengeluaran honorarium PNS, honorarium non PNS dan uang lembur
b.
Belanja Barang dan Jasa
, Belanja Barang dan Jasa, untuk pengeluaran bahan habis pakai, bahan material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan
kendaraan bermotor, cetak dan penggandaan, sewa alat berat, sewa perlengkapan, sewa perlengkapan dan alat kantor, makanan dan minuman,
pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus, perjalanan dinas, bea siswa pendidikan PNS, kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis
perjalanan pindah tugas dan lain sebagainya. c.
Belanja Modal,
untuk pengeluaran pengadaan tanah, alat-alat berat, alat- alat angkutan di darat bermotor, alat-alat angkutan darat tidak bermotor,
alat-alat angkutan di air bermotor, alat-alat angkutan di air tidak bermotor, alat-alat bengkel, alat-alat pengolahan pertanian dan peternakan, peralatan
kantor, perlengkapan kantor, komputer dan lain-lain.
101 Tabel 6.5
Struktur Belanja Provinsi Jawa Tengah Tahun 2003 – 2006
No Tahun
Belanja Tdk Langsung
Milyar Rp Belanja
Langsung Milyar
Rp Belanja Bagi
Hasil dan Bantuan
Keuangan Milyar Rp
Belanja Tidak Tersangka
Tak Terduga Milyar Rp
APBD Trilyun
Rp
1 2003
838,51 1.777,37
857,41 49,42
2,452 2
2004 820,82
776,35 923,61
51,77 2,883
3 2005
906,12 799,22
1.203,64 27,34
3,526 4
2006 762,42
209,07 1.135,31
26,38 3,818
5 2007
1.085,60 1.446,78
1.366,93 5,91
4,363 6
2008 1.883,73
1.988,05 1.768,42
20,00 5,131
Keterangan: - TA. 2003-2007 merupakan angka realisasi APBD - TA. 2008 merupakan angka Perubahan APBD
Sumber: 1. Perda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah
TA. 2003-2007 2. Perda tentang Perubahan APBD Provinsi Jawa Tengah TA. 2008
Proporsi belanja pegawai cukup besar terhadap total belanja. Pada tahun 2007 mencapai 25,43 , sedangkan pada tahun 2008 berdasarkan anggaran penetapan
proporsinya sebesar 16,81 sebagaimana tabel 6.6 Tabel 6.6
Proporsi Belanja Pegawai Provinsi Jawa Tengah Tahun 2003 – 2006
No Tahun
Belanja Pegaw ai
Milyar Rp Total Belanja
triliun Rp Persentase
Belanja pegaw ai thd total belanja
1 2007
992,94 3.905,22
25,43 2
2008 951,39
5.660,20 16,81
Keterangan: - TA. 2003-2007 merupakan angka realisasi APBD - TA. 2008 merupakan angka Perubahan APBD
Sumber: 1. Perda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah
TA. 2003-2007 2.
Perda tentang Perubahan APBD Provinsi Jawa Tengah TA. 2008
D. Pembiayaan Daerah