207
B. Kew enangan Urusan Pilihan
Program-progam kewenangan urusan pilihan, dikelompokkan dalam 8 kewenangan urusan, sebagai berikut :
1. Kew enangan Urusan Pilihan Pertanian a. Permasalahan
1 Belum optimalnya peningkatan kuantitas, kualitas dan kontinyuitas produksi
pertanian; 2
Belum memadainya jalan dan jaringan irigasi tingkat usaha tani yang mendukung proses produksi serta pemasaran hasil pertanian;
3 Kurangnya akses petani terhadap informasi teknologi, modal dan pasar;
4 Belum optimalnya fungsi kelembagaan petani;
5 Rendahnya daya saing hasil pertanian;
6 Belum terpadu, efektif dan efisiennya pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang
diakibatkan manajemen yang tidak dalam satu ”Satmikal” Satuan administrasi pangkal;
7 Kurangnya Sinergi Aplikasi Teknologi Spesifik Lokasi;
8 Terbatasnya sumberdaya lahan dan air yang luasannya cenderung menurun
serta tidak efektif dalam pengelolaannya; 9
Produktivitas pertanian relatif rendah, pengelolaan usaha tani masih tradisional, penguasaan teknologi rendah serta terbatasnya ketersediaan benih
sesuai standar teknis; 10
Terbatasnya sarana prasarana produksi, alat mesin dan pengendalian hama penyakit;
11 Keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan semua aspek
usahanya, sehingga pendapatan masih rendah; 12
Kurang tersedianya benih dan bibit ternak yang berkualitas di masyarakat; 13
Bencana alam dan serangan penyakit yang menyebabkan kerugian akibat kematian dan penurunan produktivitas ternak dan kerawanan sosial lainnya.
b. Kebijakan
1 Meningkatkan dan memantapkan produksi melalui penyediaan air irigasi yang
cukup, sarana produksi dan pengamanan pertanaman serta produksi; 2
Mengembangkan industri pertanian perdesaan melalui pengolahan hasil, manajemen usaha dan penguatan sistem pemasaran;
3 Menguatkan kelembagaan petani melalui fasilitasi, bimbingan dan pembinaan;
208 4
Penguatan Sistem Kelembagaan Penyuluhan, Pelaku utama petani dan Pelaku usaha di bidang Pertanian;
5 Pengembangan
komoditas dengan
peningkatan dukungan
terhadap pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup;
6 Peningkatan
produksi, produktivitas
dengan intensifikasi,
rehabilitasi, diversifikasi, integrasi pertanian serta penggunaan benih bibit unggul;
7 Fasilitasi penggunaan sarana prasarana produksi, alat mesin dan pengendalian
hama penyakit; 8
Peningkatan kemampuan ketrampilan teknik budidaya, pengelolaan lahan, kelembagaan, kemitraan, pengolahan hasil, pasca panen dan pemasaran.
c. Strategi
1 Peningkatan produktivitas, peningkatan indeks pertanaman I P dan
pengamanan produksi pertanian; 2
Penyediaan sarana produksi benih, pupuk dan pestisida, alsintan dan jaringan irigasi serta jalan usaha tani;
3 Pencegahan, pengendalian dan pemantauan organisme pengganggu tanaman
OPT, bencana alam banjir kekeringan; 4
Penyediaan sarana air irigasi melalui pompanisasi, pembangunan embung, serta memberikan pelatihan P3A;
5 Peningkatan promosi, informasi, dan akses pemasaran bagi petani;
6 Mempertahankan luas baku lahan pertanian;
7 Peningkatan peran penyuluhan;
8 Pengembangan kawasan berbasis komoditas pertanian;
9 Melaksanakan intensifikasi, rehabilitasi, diversifikasi, integrasi pertanian dan
penggunaan benih bibit unggul; 10
Memfasilitasi pengembangan, penggunaan, pemanfaatan lahan air, sarana dan prasarana produksi serta perlindungan hama penyakit;
11 Melaksanakan pelatihan, magang kerja, lomba inovasi, penghargaan, promosi
dan meningkatkan partisipasi swadaya masyarakat;
d. Program