Kew enangan Urusan Wajib Sosial a. Permasalahan

164 a. Terbinanya kelompok-kelompok Bina Lingkungan Keluarga dan Bina Keluarga Balita hingga tingkat desa; b. Makin tersebarnya informasi kesehatan ibu-bayi dan anak hingga menjangkau wilayah perdesaan ; c. Terselenggaranya KI E untuk menunjang Kesehatan I bu-Bayi dan Anak melalui Kelompok Bina Lingkungan Keluarga dan Bina Keluarga Balita.

13. Kew enangan Urusan Wajib Sosial a. Permasalahan

1. Masih banyaknya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial seperti : fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil KAT, keterlantaran, kecacatan dan ketuna sosial, hal ini dikarenakan : a Semakin meningkatnya jumlah penduduk miskin; b Belum optimalnya penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS; c Masih terbatasnya sarana dan prasarana penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS. 2. Masih rendahnya kualitas pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial, hal ini dikarenakan : a Kurangnya pembinaan dalam penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial baik di Panti Sosial maupun di luar Panti Sosial atau masyarakat; b Belum adanya standar operasional dalam pemberian pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial; 3. Belum terbinanya secara optimal eks penyandang penyakit sosial eks narapidana, Pekerja Seks Komersial PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya, hal ini dikarenakan: a Belum adanya kesadaran keluarga eks narapidana, PSK, narkoba dan penyandang penyakit sosial lainnya untuk melaporkan perkembangan kondisinya; b Belum optimalnya lembaga organisasi pembina penyandang penyakit sosial eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya; 165 c Masih terbatasnya kegiatan untuk penanganan penyandang penyakit sosial eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya. 4. Belum optimalnya kelembagaan kesejahteraan sosial dalam penanganan dan pembinaan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS, hal ini dikarenakan : a Masih terbatasnya lembaga organisasi yang menangani Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS; b Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia SDM pengelola lembaga organisasi pelayanan kesejahteraan sosial; c Masih rendahnya peran serta dunia usaha dalam pengembangan usaha kesejahteraan sosial atau pembangunan kesejahteraan sosial. 5. Belum optimalnya kualitas penyelenggaraan penanggulangan bencana baik sebelum pra bencana, pada saat tanggap darurat bencana maupun sesudah terjadinya bencana pasca bencana yang disebabkan antara lain oleh kurangnya kapasitas masyarakat dan aparatur, sarana prasarana serta upaya pencegahan dan kesiapsiagaan;

b. Kebijakan