2 dimaksudkan adalah bahwa informasi, baik sumberdaya yang diperlukan maupun
keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen RPJMD hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan bersifat tidak kaku. Ketentuan ini termuat dalam
pasal 5 ayat 2 Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional jo pasal 150 ayat 3 huruf c Undang-Undang No. 32 tahun
2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Pasal 19 Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 ayat 2 mengatur bahwa RPJMD
ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah paling lambat 3 tiga bulan setelah kepala daerah dilantik. Sementara itu dalam pasal 150 ayat 3 huruf c
Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 diatur bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Terkait dengan hal ini
Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. Dalam Peraturan Pemerintah ini disebutkan bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah setelah berkonsultasi dengan Menteri Dalam
Negeri, dan jangka waktu penetapannya paling lambat 6 bulan setelah kepala daerah dilantik.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, dan dengan telah ditetapkannya hasil Pilkada Propinsi Jawa Tengah tanggal 22 Juni 2008, serta telah dilantiknya Pasangan
Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2008 - 2013 pada tanggal 23 Agustus 2008, maka disusunlah RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2008-2013. RPJMD ini akan menjadi
pedoman bagi SKPD dalam menyusun Rencana Strategis Renstra dan sebagai acuan bagi seluruh stakeholder di Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan
kegiatan pembangunan selama kurun waktu 2008 – 2013. RPJMD Propinsi Jawa Tengah 2008 - 2013 ini selain menjabarkan visi, misi, dan program Kepala Daerah
terpilih juga menjabarkan program gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
B. Tujuan
RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah periode 5 lima tahun terhitung sejak tahun 2008 sampai tahun 2013, ditetapkan dengan tujuan
memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen pelaku pembangunan daerah pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang integral dengan tujuan
3 nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang telah
disepakati bersama, sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh segenap komponen pelaku pembangunan akan menjadi lebih efektif, efisien, terpadu, berkesinambungan,
dan saling melengkapi satu dengan lainnya, dalam satu pola sikap dan pola tindak. Tujuan berikutnya adalah untuk memberikan pedoman bagi penyusunan RKPD yang
memuat strategi, arah kebijakan, program kegiatan dan prakiraan maju pendanaan.
C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa
Tengah; 2.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
3. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kota Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah I stimewa Yogyakarta;
4. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I I
Kabupaten Batang; 5.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan; 6.
Undang-Undang nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi; 7.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah;
8. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Tengah; 9.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan
Daerah I stimewa Yogyakarta; 10.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I I Kabupaten Batang;
11. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan;
12. Undang-Undang nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi;
13. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Sistem Pertahanan Negara;
14. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
15. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
16. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air;
4 17.
Undang-Undang Nomor
25 Tahun
2004 tentang
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional; 18.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2007 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
19. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan
20. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
21. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 22.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Panas Bumi; 23.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana; 24.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 25.
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
26. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi;
27. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Mineral dan Batubara;
28. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah
Kotamadya Dati I I Pekalongan, Kabupaten Dati I I Pekalongan dan Kabupaten Dati I I Batang;
29. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 30.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Lembaran Negara Republik
I ndonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4663;
31. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi,
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kota;
32. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah; 33.
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan;
34. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
5 35.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
36. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
37. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar;
38. Prakarsa Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;
39. Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Jangka Panjang
Menengah Nasional Tahun 2005 – 2009; 40.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2003 tentang Rencana Strategis Propinsi Jawa Tengah Tahun 2003-2008;
41. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 21 Tahun 2003 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah; 42.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah; 43.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2025;
44. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
45. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 82 Tahun 2007 tentang Program I ndikatif
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur No. 30 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa
Tengah No. 82 Tahun 2007 tentang Program I ndikatif Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009;
46. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 88 Tahun 2008 tentang Rencana Aksi
Daerah Pengurangan Risiko Bencana RAD-PRB Provinsi Jawa Tengah.
D. Hubungan RPJMD Provinsi Jaw a Tengah Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya