Kew enangan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri a. Permasalahan

182 f Meningkatnya kesadaran terhadap bahaya narkoba, pornografi dan pornoaksi. 2 Program pemberdayaan lembaga organisasi kepemudaan, dengan indikator meningkatnya kualitas dan kapasitas kelembagaan kepemudaan dalam memecahkan permasalahan pemuda di 35 kabupaten kota dan meningkatnya kualitas dan kapasitas kelembagaan kepemudaan, kesiswaan dan pencinta alam; 3 Program pembibitan, Pembinaan dan Pemanduan serta Pemasyarakatan Olah Raga, dengan indikator : a Munculnya bibit -bibit atlet olah raga yang berprestasi; b Meningkatnya kualitas dan kemampuan atlet olah raga di Jawa Tengah; c Meningkatnya motivasi dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan olah raga dan kesegaran jasmani; d Muncul 5 cabang olah raga unggulan baru. 4 Program Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Organisasi Olah Raga, dengan indikator meningkatnya kualitas dan kapasitas kelembagaan olah raga; 5 Program Peningkatan Sarana Prasarana Olah Raga, dengan indikator meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olah raga.

19. Kew enangan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri a. Permasalahan

1 Masih adanya gangguan keamanan dan kenyamanan lingkungan di beberapa daerah, yang antara lain disebabkan masih rendahnya kesadaran hukum dan tingkat pengangguran yang cukup tinggi; 2 Masih tingginya angka kriminalitas, gangguan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat, antara lain disebabkan oleh tindak kejahatan, pelanggaran hukum dan keterbatasan petugas serta kesadaran hukum masih rendah; 3 Belum optimalnya pengembangan wawasan kebangsaan dalam masyarakat, antara lain disebabkan oleh rendahnya kesadaran warga negara tentang hak dan kewajiban warga negara, kesadaran hukum dan pendidikan politik; 183 4 Belum optimalnya kerjasama antara pemerintah, LSM dan masyarakat untuk pengembangan wawasan kebangsaan. Hal ini antara lain disebabkan oleh masih rendahnya komitmen ormas dan LSM tentang wawasan kebangsaan, kurangnya pendidikan wawasan kebangsaan; 5 Belum optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan ketertiban dan keamanan, antara lain disebabkan rendahnya partisipasi masyarakat, kesadaran hukum dan keterbatasan aparatur pemerintah daerah; 6 Masih tingginya penyalahgunaan Napza, Miras, dan Penyakit Masyarakat Pekat lainnya, yang disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat, ketaatan hukum dan rendahnya sosial ekonomi masyarakat rentan; 7 Belum optimalnya pelaksanaan pendidikan politik masyarakat. Hal ini antara lain disebabkan oleh masih rendahnya pendidikan politik dan kesadaran politik masyarakat, pemilih pemula, perempuan dan penduduk di perdesaan. Organisasi massa, kelompok kepentingan dan partai politik belum secara optimal menjalankan peran dan fungsinya menjalankan fungsi-fungsi politik dalam masyarakat serta belum optimalnya peran dan fungsi lembaga politik di daerah, karena ketersediaan sumberdaya belum sepenuhnya mendukung upaya peningkatan peran dan fungsi lembaga politik daerah; 8 Belum optimalnya fungsi Perlindungan Masyarakat LI NMAS dan Rakyat Terlatih RATI H sebagai ujung tombak dalam melaksanakan penanganan awal terhadap gangguan Kamtibmas;

b. Kebijakan