18 terpisah Jackson 2000; Midgley 2000; Eriyatno 1999; Blanchard 1998; Coyle 1996;
Law Kelton 2000; Blanchard Fabrycky 1981.
2.1.3 Sistem, model dan simulasi.
Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa sistem ternyata memiliki karakter atau sifat umum yang independen dari area ilmu pengetahuan tempat sistem
itu dioperasikan. Evolusi pengetahuan sistem diuraikan melalui pemahaman cybernetics,
teori sistem umum general system theory atau GST dan sistemologi Gates 2000; Honeycutt 2000; Jackson 2000; Midgley 2000; Eriyatno 1999;
Blanchard 1998; Kahaner 1996; Coyle 1996; Underwood 1994; Blanchard Fabrycky 1981.
Cybernetics berasal dari bahasa latin kybernetes yang artinya pengatur,
pamong, penata atau pengarah. Konsep umpan balik merupakan inti teori cybernetic. Semua bentuk pencapaian sasaran, dikendalikan oleh umpan balik atau informasi
korektif mengenai penyimpangan realisasi dari sasaran yang diinginkan Gates 2000; Honeycutt 2000; Indrajit 2000; Jackson 2000; Midgley 2000; Eriyatno 1999;
Blanchard 1998; Coyle 1996; Underwood 1994; Blanchard Fabrycky 1981. Tercatat tiga kontribusi utama pengetahuan cybernetics mengenai pengaturan
dan pengendalian dalam ilmu sistem. Pertama, cybernetics menekankan konsep arus informasi sebagai komponen sistem yang tersendiri dan menegaskan pemisahan
antara tenaga penggerak dengan sinyal informasi. Kedua, pengetahuan cybernetics menjabarkan adanya kemiripan pada mekanisme pengendalian yang melibatkan
prinsip-prinsip yang pada hakikatnya identik. Ketiga, pengetahuan cybernetics menjelaskan bahwa prinsip-prinsip dasar pengendalian umpan balik adalah perlakuan
matematis Gates 2000; Honeycutt 2000; Jackson 2000; Midgley 2000; Eriyatno 1999; Blanchard 1998; Kahaner 1996; Coyle 1996; Underwood 1994; Blanchard
Fabrycky 1981. Pengetahuan cybernetics berperan penting tidak hanya pada terapan
pengendalian, tapi juga bagi para peneliti ilmu pengetahuan dasar. Cybernetics merupakan pengetahuan baru mengenai kemanfaatan dan pengendalian optimal yang
dapat diaplikasikan pada proses rumit dalam alam, masyarakat dan organisasi bisnis. Pemahaman perpaduan konsep yang lebih luas dari cybernetics adalah general
system theory GST atau teori sistem umum. GST mencoba menjabarkan
19 pengembangan kerangka sistematis guna menjelaskan hubungan-hubungan umum
dalam alam dan sistem buatan. Kebutuhan akan kehadiran teori umum mengenai sistem akibat adanya masalah komunikasi di sejumlah disiplin ilmu. Meski metode
ilmiah memungkinkan kesamaan dalam hal pendekatan yang digunakan, tetapi hasilnya sulit dikomunikasikan dengan menembus batas masing- masing disiplin ilmu
Marimin 2004; Gates 2000; Honeycutt 2000; Jackson 2000; Midgley 2000; Eriyatno 1999; Blanchard 1998; Kaha ner 1996; Coyle 1996; Underwood 1994; Blanchard
Fabrycky 1981. Suatu pendekatan terhadap kerangka yang tertata dilakukan dengan
penyusunan struktur hierarki jenjang kompleksitas bagi unit-unit dasar perilaku dalam berbagai bidang permintaan. Sebuah hierarki jenjang dapat mengarahkan pada
pendekatan sistem dalam sistem-sistem yang memiliki aplikasi luas. Salah satu contoh hierarki yang diformulasikan oleh K. Boulding adalah sebagai berikut
Jackson 2000: 1 Tingkat struktur statis atau kerangka framework, meliputi geografi dan
anatomi alam semesta. 2 Tingkat sistem dinamis sederhana seperti clockworks, mencakup segmen
penting ilmu kimia, fisika dan pengetahuan keteknikan. 3 Tingkat thermostat atau sistem cybernetics, mencakup transmisi dan
interpretasi informasi. 4 Tingkat sel, mencakup struktur yang mampu bekerja sendiri self maintaining
atau sistem terbuka yang mewadahi kehidupan tahap awal. 5 Tingkat tumbuh-tumbuhan, dengan struktur genetik yang membentuk dunia
botani. 6 Tingkat binatang, mencakup mobilitas, perilaku teleological dan kesiagaan
diri. 7 Tingkat manusia, mencakup kesadaran diri, serta kemampuan memproduksi,
menyerap dan menerjemahkan lambang-lambang. 8 Tingkat organisasi sosial, yang mempertimbangkan isi dan arti pesan, sistem
tata nilai, transkripsi citra dalam rekaman sejarah, seni, musik, puisi maupun kerumitan emosi manusia.