Perbandingan MCS di antara beberapa negara
4.4.1 Legislasi
Setiap negara berusaha secara sungguh-sungguh menerapkan hukum kelautan negaranya untuk perikanan di dalam wilayah teritorialnya. Masing- masing negara berusaha menyusun dan memperbaharui aturan perundang- undangan dengan bantuan dari badan dunia seperti yang dilakukan oleh FAO terhadap Malaysia, Indonesia dan Thailand. Prioritas bantuan juga perlu diberikan kepada negara- negara yang secara langsung sedang mengamandemen undang- undang perikanannya, seperti Maladewa, Philipina, dan Srilangka, dan selanjutnya merestrukturisasi Departemen Perikanan yang baru. Bangladesh, India, Myanmar dan Vietnam juga memerlukan bantuan legislasi dalam memperbaharui hukum sumberdaya kelautannya.4.4.2 Lisensi, dan Identifikasi Kapal
Pengelolaan sistem lisensi dan identifikasi kapal masing- masing negara bervariasi, yang dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Lisensi dan identifikasi kapal di berbagai negara Lisensi Penan- daan Negara Akses terbuka YN Satu lembaga lisensi Lisensi nasional propinsi Perikatan asing joint venture kapal Bangla- desh Akses terbuka Multi agensi Wilayah nasional Tidak ada kapal asing Lengkap dengan otoritas lainnya Kamboja Akses terbuka untuk kapal, akses terbatas untuk perikanan darat Multi agensi Pemerin- tah nasio- nal untuk kapal ke- cil Tidak ada kapal asing Otoritas lainnya tidak di- paksa- kan 95 India Akses terbuka di bawah otoritas ne- gara Multi agensi Pemerin- tah nasio- nal untuk kapal asingJV di luar 12 mil laut, tapi tidak ada do- mestik Tidak ada kapal asing, joint venture diizinkan Otoritas perikan- an dan lainnya. Indonesia Akses regulasi untuk beberapa area, umumnya tidak ada regulasi di area lain dengan akses terbuka Multi agensi Nasional dan berge- ser ke pro- pinsi dan distrik dengan hukum otonomi Tidak ada kapal a- sing, joint venture dan dua bendera negara diizinkan. Otoritas lain Malaysia Akses terbatas Lisensi perikanan dan identifi- kasi kapal Nasional untuk ka- pal besar dan dili- sensi kem- bali oleh negara Tidak ada kapal a- sing, tapi ABK a- sing dii- zinkan sampai 90 FAO, sistem terbaik di Asia dengan sertifikat ISO 9000. Malade- wa Akses terbatas un- tuk kapal asing, akses terbuka untuk kapal lokal Multi agen- si, Trade and Industry MTI untuk asing, Nasional Kapal asing diizinkan di bawah lisensi Asing- FAO, lokal- otoritas lain, de- sain per- ikanan dengan kode Myanmar Terbatas secara hu- kum Multi agensi Nasional untuk ka- pal besar, dilisensi lagi oleh daerah, daerah un- tuk kapal kecil Tidak ada kapal asing Kode warna otoritas pelabuh an Tabel 10 LanjutanParts
» Desain sistem monitoring control and surveillance nasional dalam pembangunan kelautan Indonesia
» Faktor kapital dan teknologi
» Tujuan Penelitian Keluaran atau Output yang Diharapkan
» Manfaat Penelitian Faktor kelembagaan
» Ruang Lingkup Penelitian Faktor kelembagaan
» Kerangka Penelitian. Faktor kelembagaan
» Karakteristik dan klasifikasi sistem
» Kondisi pembangunan kelautan Indonesia dalam bidang perikanan tangkap
» Monitoring, Control and Surveillance MCS
» Analisis prospektif untuk penentuan faktor-faktor dominan faktor
» Melakukan identifikasi faktor-faktor penentu
» Menemukan elemen kunci di masa yang akan datang. 1 Analisis pengaruh antar faktor
» Analisis SWOT Mendefinisikan dan mendeskripsikan evolusi kemungkinan di masa yang akan datang
» Pengumpulan Data dan Informasi
» Waktu Penelitian dan Lokasi Penelitian
» Metode Pengolahan dan Analisis Data
» Pendekatan Pembahasan Hasil Analisis
» Kondisi Nyata Penerapan Kebijakan Maritim Nasional Indonesia Terkait
» Penerapan sistem monitoring control surveillance MCS pada
» Kebijakan pengawasan kelautan oleh TNI Angkatan Laut
» Direktorat Gamat Ditjen Perhubungan Laut Departemen Perhubungan. Dit. Polairud Mabes Polri.
» Amerika Amerika Serikat Perancis
» Perbandingan MCS di antara beberapa negara
» Lisensi, dan Identifikasi Kapal
» Sistem Data Persyaratan operasional
» Perbandingan MCS Antar Negara dan Posisi Indonesia
» Analisis Faktor Kunci yang Mempengaruhi MCS
» Analisis SWOT Monitoring, Control and Surveillance Capability
» Skenario Strategi Prioritas strategi
» Desain Model Konseptual MCS Nasional Indonesia.
» Legislasi Koordinasi Antar Saran
» Pelatihan MCS Prosedur Inspeksi dan
» Pengawasan Udara Identifikasi Kapal
» Laporan Boarding Laporan Movement
» Penggunaan VMS Pengawas Pantai Coast
» Penyidik Perikanan Alat Komunikasi
» Faktor sumberdaya manusia Faktor kapital dan teknologi
» Tujuan Penelitian Faktor kelembagaan
» Keluaran atau Output yang Diharapkan
» Direktorat Gamat Ditjen Perhubungan Laut Departemen Perhubungan.
» Koordinasi Antar Pelatihan MCS
» Prosedur Inspeksi dan Program Observer
Show more