Vietnam Namibia Desain sistem monitoring control and surveillance nasional dalam pembangunan kelautan Indonesia
68 Tujuan utama dari MFMR adalah :
1 Mengembangkan dan mengoptimalkan regulasi perundang-undangan sumberdaya kelautan untuk konservasi ekosistem kelautan yang berkelanjutan.
2 Membuat lingkungan yang kondusif bagi industri perikanan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dari sumberdaya kelautan secara lebih optimal.
3 Mengembangkan kepentingan Namibia di sektor perikanan internasional. 4 Memberikan pelayanan secara responsif dan profesional.
5 Melakukan pelayanan secara efektif dan efisien di sektor keuangan. 6 Secara kontinyu melakukan investasi dalam pengembangan sumberdaya
manusia. Departemen ini memiliki tiga direktorat yaitu direktorat manajemen
sumberdaya yang berhubungan dengan aktivitas penelitian, direktorat operasional yang berhubungan dengan administrasi dan operasional dan direktorat kebijakan,
perencanaan dan ekonomi. MFMR dibentuk sejak tahun 1990, dan saat ini dipertimbangkan sebagai suatu model manajemen perikanan yang mendukung sektor
industri perikanan sehingga dapat memberikan kontribusi yang cukup besar dalam peningkatan perekonomian negara.
Di MFMR, Direktorat Operasional bertanggung jawab untuk pelaksanaan MCS monitoring, control dan surveillance. Dalam implementasinya, untuk
mengontrol setiap kegiatan yang berada dalam wilayah zona ekonomi eksklusif ZEE, di Namibia terdapat suatu program yang terintegrasi untuk inspeksi dan patroli
di laut, di pelabuhan dan di udara secara berkelanjutan ya ng memenuhi hukum perikanan Namibia.
Sejak kemerdekaannya, Namibia telah menetapkan tiga strategi utama dalam kebijakan bidang perikanan, yaitu:
1 Stock rebuilding
pembangunan kembali cadangan sumberdaya, yakni membangun kembali cadangan sumberdaya yang telah terkuras oleh usaha
penangkapan ikan yang berlebihan sebelum masa kemerdekaan;
69 2
Namibianisasi nasionalisasi bidang usaha perikanan Namibia untuk
mengganti dan memperbaiki dominasi asing di bidang perikanan sebelum masa kemerdekaan, melalui usaha integrasi sektor usaha perikanan itu ke
dalam perekonomian dan masyarakat Namibia, sehingga peluang kerja dan penghasilan yang dapat diperoleh dari pembangunan kembali cadangan
sumberdaya itu dapat dinikmati oleh masyarakat Namibia itu sendiri. 3
Empowerment pemberdayaan untuk menjamin berlangsungnya peran serta
masyarakat Namibia itu dalam sektor perikanan yang di masa awal kemerdekaan dalam kondisi yang lemah, sehingga tidak berkembang dengan
baik. Juga untuk menjamin berlangsungnya partisipasi yang meningkat dan seimbang di sektor ini oleh masyarakat Namibia dengan berbagai latar
belakang keahlian maupun kemampuan. Institusi atau lembaga pusat untuk mengimplementasikan semua strategi ini
adalah Kementerian Perikanan dan Sumberdaya Kelautan. Lembaga ini harus membangun semua aspek dan program penelitian sampai pengawasan, yang
kesemuanya itu merupakan unsur-unsur dasar dari administrasi perikanan. Juga menata kerangka kerja legal maupun perangkat peraturan lainnya untuk mengatur
sektor perikana n. Pemerintah Namibia sangat memperhatikan dan memberikan prioritas yang
tinggi terhadap kebijakan dan usaha untuk menghentikan kasus over-fishing penangkapan ikan secara berlebihan. Dalam hal ini telah disusun dan ditetapkan
sebuah sistim tentang Total Allowable Catches TACs, total tangkapan yang diperkenankan bagi semua cadangan sumberdaya ikan yang utama. Dengan sistim
ini dapat dilakukan reduksipengurangan tangkapan dibandingkan dengan periode sebelum kemerdekaan yang penangkapan ikan ketika itu relatif tidak terkontrol sama
sekali. Dengan demikian, kondisi cadangan sumberdaya dapat mulai dipulihkan kembali dengan cepat. Dengan sistem ini dapat pula ditingkatkan kapasitas TAC itu
sendiri dan hasil total tangkapan meningkat secara signifikan dari 408.000 metrik ton pada tahun 1990, menjadi 789.000 metrik ton pada 1993.
Keberhasilan manajemen perikanan didukung oleh adanya riset ilmiah, yang berada di bawah wewenang Direktorat Manajemen Sumberdaya yang melakukan
70 penelitian di bidang kelautan dan perikanan. Bagi industri perikanan modern
keputusan dibuat berdasarkan pada pengetahuan tentang stok ikan untuk menjamin keberlangsungan usaha. Di Namibia, kemampuan untuk menghasilkan data
meningkat cukup besar sejak departemen bersifat independen. Analisis dan survei yang sistematis dilakukan untuk mendapatkan data yang
diperlukan sebagai dasar dalam melakukan pertimbangan dan saran dalam manajemen. Program yang digunakan untuk memonitor lingkungan kelautan adalah
dengan menggunakan citra satelit dan laporan di bidang kelautan yang terbaru. Untuk mengembangkan kemampuan staf departemen dalam melakukan
pemantauan dan pengawasan dilakukan berbagai usaha seperti pelatihan, seminar, dan lain sebagainya untuk meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan data yang
akan diperlukan sebagai bahan dalam berbagai pertimbangan manajemen di departemen.
1 Kerangka kerja regulasi dan hukum
Beberapa hal utama dalam pembentukan dan penetapan kerangka kerja hukum dan peraturan ini :
1 Pada tahun 1990 oleh Majelis Badan Legislatif Nasional telah diloloskan sebuah “Territorial Sea and Exclusive Economic Act” Akta Teritorial Laut
dan Ekonomi Eksklusif sebagai ketetapan perundang- undangan yang baru dari Majelis Badan Legislatif Nasional Namibia itu, dan memberi hak
kedaulatan atas sumberdaya kelautan di perairan Namibia. 2 Penyebar-luasan peraturan tentang Perikanan Laut pada tahun 1993 yang
menjelaskan secara rinci tentang ketentuan-ketentuan di dalam Akta Perikanan Laut yang baru itu.
3 Pada tahun 1996, Majelis Nasional Namibia mengadopsi sebuah White Paper lain tentang Kebijakan Perikanan di darat laut pedalaman, yang menekankan
tentang urgensinya keterlibatan masyarakat dalam manajemen perikanan tersebut.
71 4 Penyiapan sebuah rancangan Undang-Undang tentang Perikanan Laut Dalam
untuk mengimplementasikan White Paper, setelah konsultasi dengar pendapat yang luas dengan masyarakat yang terlibat dan terkait.
5 Persiapan sebuah rancangan yang baru tentang Akta Perikanan Laut yang mempertimbangkan penyusunan hukum internasional yang baru, ya ng
berkaitan dengan bidang perikanan, terutama tentang tanggung-jawab negara untuk mengontrol usaha perikanan dan kapal ikan yang dipergunakan di laut
bebas. 6 Namibia menerima Compliance Agreement kesepakatan tentang pemenuhan
ketentuan FAO dan Namibia juga melakukan ratifikasi kesepakatan tentang cadangan sumberdaya perikanan PBB; dan dalam kedua kasus itu, Namibia
termasuk kelompok negara pertama di dunia yang mengambil langkah- langkah ini.
Keberhasilan manajemen perikanan didukung oleh adanya riset ilmiah, yang berada di bawah wewenang Direktorat Manajemen Sumberdaya yang melakukan
penelitian di bidang kelautan dan perikanan. Analisa dan survei yang sistematis dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan sebagai dasar dalam melakukan
pertimbangan dan saran dalam manajemen. Program yang digunakan untuk memonitor lingkungan kelautan adalah dengan menggunakan citra satelit dan laporan
di bidang kelautan yang terbaru. Direktorat Operasi bertanggung-jawab untuk melakukan pemantauan, kontrol
dan pengawasan. Pengalaman di dunia, terutama dalam implementasi ZEE telah menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat dikenakan hukum dalam jurisdiksi
pemerintah, jika tidak ada kontrol di kawasan ZEE. Dalam hal ini, selama periode tahun 1990-1991, pemerintah Namibia telah bertindak cepat dalam menghadapi para
pelanggar hukum dari operasi kapal-kapal asing itu. Meskipun masih terdapat beberapa pelanggaran, namun tindakan hukum yang tegas merupakan hal yang sangat
efektif untuk mencegah terjadinya operasi penangkapan ikan ilegal yang dilakukan secara sistematis.
72 2
Kerjasama Internasional Secara regional, untuk sektor perikanan Namibia melakukan kerjasama
dengan negara tetangga yang bergabung dalam the Southern African Development Community
SADC yang terdiri dari enam negara pantai yaitu Angola, Mauritus, Mozambiq, Namibia, Afrika Selatan dan Tanzania. SADC ini berada di bawah
koordinasi Namibia. MFMR membantu dengan membuat suatu unit yang bertugas memberikan pedoman formulasi, evaluasi, manajemen dan implementasi untuk
kebijakan spesifik, program dan proyek pengembangan di sektor sumberdaya perikanan dan kelautan. Unit tersebut mengkoordinasikan program pelatihan dan
konsultasi berdasarkan perkiraan kebutuhan wilayah, yang berhubungan dengan MCS dan pengembangan sistem informasi Steele, 2000.