Pengawasan Udara Identifikasi Kapal

172 Lampiran 2. Lanjutan Aspek MCS Faktor Kunci 2,58667 1,87614 1 2,50529 1,9626 1,25992 1,85175 1,5874 1. Keterbatasan dalam pelaksanaan pemasangan identitas kapal 2 1 1 4 2 1 2 2 2. Rendahnya respon atau minat dari para pemilik kapal penangkap ikan untuk pemasangan VMS. 3 2 1 2 3 2 2 2 3. Ketakutan Pengusaha akan adanya pembebanan terhadap pemasangan transmiter di kapalnya. 1 1 1 3 1 1 2 1 4. Pengusaha menganggap dalam jangka pendek pemasangan transmitter tidak ada manfaat 3 2 1 3 2 2 1 1 5. Pengusaha takut adanya tambahan pungutan lagi apabila ada pendaftaran identifikasi kapal 3 3 1 3 3 1 2 2 6. Pengusaha keberatan apabila kegiatan kapalnya diawasi. 2 3 1 1 2 1 2 2 7. Penolakan pihak pelabuhan untuk identifikasi kapal karena menyangkut tanggung jawab yang harus dipikul dan melaksanakan ancamannya. 4 2 1 3 2 2 2 2 8. Tingkat pemasangan transmitter terhadap jumlah kapal yang berpangkalan masih belum merata untuk setiap pelabuhan. 3 2 1 3 3 1 2 2

3. Identifikasi Kapal

9. Lemahnya sistem identifikasi perahukapal yang menurut peraturan perundang-undangan tidak diwajibkan untuk memiliki izin, padahal jumlahnya besar atau banyak. 4 2 1 2 1 1 2 1 173 Lampiran 2. Lanjutan Aspek MCS Faktor Kunci 2,44949 2 1 1,5874 1,90637 1,41421 1,7818 1,7818 1. Terbatasnya jumlah pengawas dalam penerapan LBP dan LLO 2 2 1 2 2 2 2 2 2. Kemampuan SDM Pengawas LBP dan LLO yang masih perlu ditingkatkan 2 2 1 2 2 1 2 2 3. Kurangnya pemahaman nelayanpemilik perahu mengenai pentingnya penerapan LBP dan LLO 3 2 1 2 1 1 2 1 4. Kurangnya kesadaran nelayanpengusaha untuk menerapkan LBP dan LLO secara benar 3 2 1 1 2 2 2 2 5. Pelaksanaan kewenangan pelabuhan belum maksimal, termasuk dalam melaksanakan ancaman pelanggaran 2 2 1 2 2 2 2 2

4. Laporan Boarding

6. Penggunaan Logbook belum diterapkan secara benar oleh nelayan 3 2 1 1 3 1 1 2 174 Lampiran 2. Lanjutan Aspek MCS Faktor Kunci 2,54366 2,01577 1,23599 2,06381 2,18604 1,66248 1,97747 1,83782 1. Masih terbatasnya jumlah alkom hanya di pelabuhan perikanan dan tempat pendaratan, sehingga belum merata untuk seluruh wilayah Indonesia. 2 2 1 2 2 2 2 2 2. Alat komunikasi hanya fokus untuk pengawasan perikanan, belum mencakup aspek lainnya. 2 3 1 3 2 2 3 2 3. Perlunya penambahan jumlah operator alkom 1 2 1 3 1 2 2 1 4. Perlunya peningkatan kapasitas SDM alkom. 2 2 1 3 2 2 3 2 5. Mahalnya sarana pengawasan penggunaan radar satelit untuk pemantauan. 3 1 1 1 2 1 1 1 6. Pengawasan dengan penggunaan radar satelit yang ada sekarang baru 3 kali seminggu, seharusnya setiap hari. 3 2 1 1 3 2 2 3

5. Laporan Movement

7. Daerah operasi radar satelit yang ada baru pada Laut Arafuru 2 2 1 2 2 1 2 2