Jerman India Desain sistem monitoring control and surveillance nasional dalam pembangunan kelautan Indonesia

90

4.3.7 Australia

Pada tahun 1937 Australia mendirikan The Royal Volunteer Coastal Patrol RVCP dengan mengadopsi model British Coast Guard dan diikuti dengan organisasi volunteer lainnya yaitu The Australian Volunteer Coast Guard AVCG pada tahun 1961. Kedua organisasi non-government ini didedikasikan sebagai Search And Rescue Service di laut. Selain itu terdapat Coastwatch Division di bawah The Australian Custom dan The Police Service. Dengan terjadinya berbagai tindak kekerasan di laut dan isu global mengenai terorisme, parlemen Australia khususnya dari Partai Buruh Australia telah mengusulkan agar dibentuk Australian Coast Guard yang mengadopsi model US Coast Guard. Australian Coast Guard akan menangani maritime law enforcement termasuk berbagai ancaman kekerasan di laut dengan kualifikasi unit paramiliter. Fungsi maritime law enforcement saat ini dilaksanakan oleh The Royal Australian Navy dan nantinya akan diperkuat oleh Australian Coast Guard.

4.3.8 Kewenangan Coast Guard

Kewenangan yang dilaksanakan Coast Guard berbagai negara berbeda-beda, tetapi satu hal yang tidak berbeda adalah bahwa Coast Guard tidak melaksanakan penegakan kedaulatan negara di laut enforcing and protecting maritime sovereignty karena hal tersebut merupakan tugas dan kewenangan Angkatan Laut. Bentuk Coast Guard role secara global dari berbagai negara dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Perbandingan kewenangan Coast Guard berbagai negara Role wewenang Amerika Perancis Kanada Inggris Jerman India Australia Maritime law enforcement X X X Search and rescue SAR at sea X X X X Marine environmental pollution response X X X 91 The maintenance of intercoastal and offshore X X Aids to navi- gation X X X Border protection X Shipping safety X Assist mariners in distress X X Custom X Safeguard life and property at sea X Fishery protection X X X Protect offshore wealth such as oil, fish and minerals X Assist Navy in times of war such as harbour defence, port security, naval counter intel- ligence and coastal patrol. X X X Ket. baru diusulkan oleh parlemen Australia Sumber: Tentara Nasional Indonesia 2005. Tidak semua negara yang memiliki pantai mempunyai Coast Guard, bahkan jumlah negara yang tidak memilikinya jauh lebih besar. Hal ini disebabkan karena tidak ada satupun produk hukum internasional yang memberi penekanan bahwa suatu negara pemilik laut harus memiliki Coast Guard, serta tidak ada sanksi internasional Tabel 9 Lanjutan 92 dalam bentuk apapun bila tidak memilikinya. Yang menjadi hal mendasar adalah seberapa optimal suatu negara dapat menyelenggarakan penegakan keamanan dan hukum di perairan yurisdiksinya dengan atau tanpa Coast Guard, karena secara nyata keberadaan Coast Guard sangat besar pengaruhnya dalam mewujudkan penegakan keamanan dan hukum di laut. Secara substansial terdapat tiga model Coast Guard di dunia, yaitu : 1 Model US Coast Guard 1 US Coast Guard merupakan instansi maritim yang bersifat otonom dengan kepemilikan berbagai pangkalan, sarana dan Alutsita sendiri. 2 US Coast Guard merupakan instansi maritim dengan kualifikasi unit paramiliter, yaitu personel dengan status warga negara sipil, namun dilatih dan diorganisir dengan cara-cara militer serta kepadanya diterapkan kultur militer dan disiplin militer yang melekat. Kemampuan paramiliter disiapkan untuk: i Memiliki kemampuan penanganan masalah penegakan keamanan laut seperti Angkatan Laut dan penegakan hukum di laut maritime law enforcement seperti Polisi. ii Kekuatan pengganda selaku komponen cadangan kekuatan maritim nasional yang siap digunakan untuk harbour defence, port security, naval counter intelligence and coastal patrol di masa perang. 3 Keberadaan Coast Guard mengeliminir berbagai instansi maritim departemen teknis seperti Bea Cukai, Imigrasi, Perikanan, dan lain- lain. Institusiinstansi maritim yang melaut hanya US Navy, US Coast Guard dan Police Marine. 2 Model British Coast Guard 1 HM Coast Guard merupakan instansi maritim yang hanya bersifat administratif, tidak memiliki Alutsita sendiri sehingga sangat bergantung pada institusiinstansi pelaksana lapangan yang merupakan link up-nya.