Laporan Boarding Laporan Movement

174 Lampiran 2. Lanjutan Aspek MCS Faktor Kunci 2,54366 2,01577 1,23599 2,06381 2,18604 1,66248 1,97747 1,83782 1. Masih terbatasnya jumlah alkom hanya di pelabuhan perikanan dan tempat pendaratan, sehingga belum merata untuk seluruh wilayah Indonesia. 2 2 1 2 2 2 2 2 2. Alat komunikasi hanya fokus untuk pengawasan perikanan, belum mencakup aspek lainnya. 2 3 1 3 2 2 3 2 3. Perlunya penambahan jumlah operator alkom 1 2 1 3 1 2 2 1 4. Perlunya peningkatan kapasitas SDM alkom. 2 2 1 3 2 2 3 2 5. Mahalnya sarana pengawasan penggunaan radar satelit untuk pemantauan. 3 1 1 1 2 1 1 1 6. Pengawasan dengan penggunaan radar satelit yang ada sekarang baru 3 kali seminggu, seharusnya setiap hari. 3 2 1 1 3 2 2 3

5. Laporan Movement

7. Daerah operasi radar satelit yang ada baru pada Laut Arafuru 2 2 1 2 2 1 2 2 175 Lampiran 2. Lanjutan Aspek MCS Faktor Kunci 8. Kurangnya kesadaran pengusahapemilik kapal untuk memberikan laporan movement secara benar 3 2 1 3 3 2 2 2 9. Keterbatasan dalam pelaksanaan pemasangan transmitter kapal 3 2 1 3 2 1 2 2 10. Ketakutan Pengusaha akan adanya pembebanan terhadap pemasangan transmiter di kapalnya. 3 2 2 3 3 2 2 2 11. Pengusaha menganggap dalam jangka pendek pemasangan transmitter tidak ada manfaat 3 4 1 1 1 1 1 12. Pengusaha takut adanya tambahan pungutan lagi apabila ada pendaftaran identifikasi kapal 2 3 2 4 4 3 3 13. Pengusaha keberatan apabila kegiatan kapalnya diawasi. 4 2 1 1 2 2 2 2 14. Penolakan pihak pelabuhan untuk identifikasi kapal karena menyangkut tanggung jawab yang harus dipikul dan melaksanakan ancamannya. 4 2 1 3 3 1 2 2 15. Tingkat pemasangan transmitter terhadap jumlah kapal yang berpangkalan masih belum merata untuk setiap pelabuhan 3 2 1 3 3 2 2 2 176 Lampiran 2. Lanjutan Aspek MCS Faktor Kunci 2,59456 2,0751 1,33498 2,61661 2,09744 1,55441 1,87786 1,82939 1. Keterbatasan dalam pelaksanaan pemasangan vessel monitoring system VMS. 2 2 1 3 2 1 2 2 2. Rendahnya respon atau minat dari para pemilik kapal penangkap ikan untuk pemasangan VMS. 2 2 1 2 2 1 2 2 3. Ketakutan Pengusaha akan adanya pembebanan terhadap pemasangan VMS di kapalnya. 3 2 1 3 3 2 2 2 4. Pengusaha menganggap dalam jangka pendek pemasangan transmitter untuk VMS tidak ada manfaat 4 2 2 3 2 2 2 2 5. Penilaian pengusaha VMS hanya bermanfaat pada sisi pemerintah dalam mengawasi kapal perikanan 4 2 2 3 2 2 2 2 6. Pengusaha takut adany a tambahan pungutan lagi di VMS karena di daerah sudah banyak pungutan 3 2 3 3 3 2 2 3 7. Pengusaha keberatan apabila kegiatan kapalnya diawasi melalui VMS 2 2 1 1 2 1 1 1 8. Penolakan pihak pelabuhan dengan VMS karena menyangkut tanggung jawab yang harus dipikul dan melaksanakan ancamannya. 2 1 3 1 2 2 1 9. Tingkat pemasangan VMS terhadap jumlah kapal yang berpangkalan masih belum merata untuk setiap pelabuhan 2 3 1 3 2 1 2 2 10. Biaya pemasangan VMS yang mahal 3 2 1 3 3 2 2 2

6. Penggunaan VMS

11. Belum ada koordinasi dengan pihak luar negeri menyangkut VMS, sehingga sering muncul masalah dengan kapal perikanan asing dan kapal berbendera asing 2 2 2 3 2 2 2 2 177 Lampiran 2. Lanjutan Aspek MCS Faktor Kunci 3,1748 2,28943 1 1,51309 2,82843 1,90637 1,90637 2,13983 1. Belum adanya pengawas pantai di Indonesia 4 3 1 1 4 2 2 2 2. Jumlah pantai yang perlu dijaga dan diawasi sangat luas dan banyak 2 2 1 1 2 2 2 2 3. Pengawasan pantai mengandalkan sistem pengawasan kelompok masyarakat 4 3 1 3 4 3 3 3 4. Sistem pengawasan yang perlu melibatkan peran aktif masyarakat belum merata untuk seluruh wilayah 4 2 1 2 2 2 2 2 5. Sistem pengawasan yang perlu melibatkan peran aktif masyarakat jumlahnya masih terbatas 4 2 1 2 4 2 2 2

7. Pengawas Pantai Coast

Guard dan Kelompok Pengawas Masyarakat 6. Sistem komunikasi dan koordinasi antar kelompok pengawas masyarakat antar lokasi atau wilayah belum terpadu 2 2 1 1 2 1 1 2