Metode Pengolahan Data Metode Pengembangan Model.

Sulawesi Selatan, Dinas Perindag Kabupaten Wajo, Dinas Perindag Kabupaten Soppeng dan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan.

3.3.2 Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan terhadap data primer dan data sekunder yang telah dikumpulkan dengan menggunakan berbagai metode pengolahan yang tercakup dalam satu model yang akan dirancang yang terdiri dari pengembangan model lokasidaerah, pengembangan model industri inti, pengembangan model kelembagaan, pengembangan model kelayakan usaha, dan pengembangan model kesetaraan harga. Permodelan sistem diintegrasikan dalam software AI-Sutera dengan menggunakan Visual Basic. Identifikasi lokasi pengembangan klaster dilakukan dengan teknik Location Quotient LQ. Identifikasi elemen rantai nilai, elemen pengembangan industri inti, elemen pelakulembaga, elemen peran pemerintah dan elemen hambatan pembentukan klaster dilakukan dengan menggunakan teknik Independence Preference Evaluation IPE. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan metode “non numeric multi-criteria multi-person” yang dikembangkan oleh Yager 1993, menggunakan operasi negasi dan “ Ordered Weighted Averaging OWA”. Untuk pemilihan lokasi dan pemilihan industri inti digunakan teknik Analytical Hierarchi Process AHP. Strukturisasi elemen pengembangan model industri inti dan pengembangan model kelembagaan dilakukan dengan menggunakan teknik Interpretative Structural Modelling ISM. Analisis finansial pemeliharaan ulat sutera, industri pemintalan sutera, dan usaha integrasi digunakan kriteria NPV, IRR, Net BC, PBP. Pengembangan model kesetaraan harga menggunakan software solver Addins pada aplikasi Microsoft Excel dengan teknik optimasi Non Linier Programming NLP

3.3.3. Metode Pengembangan Model.

Pengembangan model dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : a. Tahap seleksi konsep b. Rekayasa model sistem penunjang keputusan. c. Implementasi model sistem penunjang keputusan. d. Validasi dan Verifikasi model. Menurut Sargent 1998, validasi model adalah kebenaran bahwa model yang telah dikomputerkan memiliki akurasiketepatan sesuai model aplikasi yang diharapkan, sedangkan verifikasi model adalah keyakinan bahwa program komputer dan implementasinya sudah benar. Ada 3 tiga pendekatan dasar digunakan dalam menentukan validasi model sebagai berikut: 1. Pendekatan yang biasa dan umum digunakan adalah keputusan valid tidaknya model diserahkan kepada tim pengembang. Keputusan ini adalah subjektif yang didasarkan atas hasil dari berbagai pengujian dan evaluasi yang dilakukan sebagai bagian dari proses pengembangan model. 2 Independent Verification and Validation IV-V, menggunakan pihak ketiga untuk menentukan valid tidaknya model. Pihak ketiga tidak tergantung independent dari tim pengembang model ataupun pengguna model. Setelah model dikembangkan, pihak ketiga melakukan evaluasi untuk menentukan valid tidaknya model. Berdasarkan validasi tersebut, pihak ketiga membuat keputusan yang subjektif terhadap validitas dari model. 3. Pendekatan ketiga adalah dengan menggunakan skor. Pendekatan ini sangat jarang digunakan. Menurut Hoover dan Perry 1989, Verifikasi adalah proses pemeriksaan apakah logika operasional model program komputer sesuai dengan logika diagram alur. Kalimat sederhananya, apakah ada kesalahan dalam program atau tidak. Validasi adalah proses penentuan apakah model, sebagai konseptualisasi atau abstraksi, merupakan representasi berarti dan akurat dari sistem nyata. Dalam penelitian ini langkah awal yang dilakukan dalam kegiatan Validasi dan Verifikasi adalah meminta ahli yang independen dari Perguruan Tinggi untuk memeriksa ketepatan soundness dari logika yang digunakan dan ketepatan dari konsep dalam pembuatan model dan sub model. Sesudah program komputer dikembangkan dan diimplementasikan, program tersebut diuji kebenaran dan akurasinya. Pertama, fungsi-fungsi simulasi diuji untuk melihat apakah fungsi-fungsi tersebut sudah benar. Biasanya pengetesan dapat dilakukan langsung apakah fungsi-fungsi sudah berjalan dengan benar. Selanjutnya setiap sub model dan keseluruhan model diuji untuk melihat kebenarannya. Perlu diperhatikan bahwa ketika melakukan pengujian atau pengetesan kebenaran program komputer dan implementasinya kemungkinan terjadi kesalahan-kesalahan yang diakibatkan oleh data, konsep model, program atau implementasi komputer.

BAB IV ANALISA SISTEM