M. nigra M. multicaulis

2.2. Jenis-Jenis Murbei dan Pemeliharaan Ulat Sutera 2.2.1. Marga dan Jenis Murbei Murbei termasuk marga Morus dari keluarga Moraceae. Berdasarkan morfologi bunga marga Morus dipilah-pilah menjadi 24 jenis Atmosoedarjo et. al, 2000, yang kemudian ditambah dengan lima jenis lagi. Murbei pada dasarnya mempunyai bunga kelamin tunggal, meskipun kadang-kadang juga berkelamin rangkap. Menurut Yamamoto 1985 dalam Atmosoedarjo et al. 2000 M. nigra adalah satu jenis murbei yang tersebar sangat luas, di antara 6 jenis murbei yang didatangkan dari Jawa ke Sulawesi, karena perakarannya yang sangat baik. Sesudah melalui beberapa percobaan pemupukan, maka dipilih M. alba untuk disebarluaskan, karena menghasilkan daun banyak dan berkualitas tinggi. Dalam percobaan yang sama M. multicaulis menghasilkan daun banyak juga, kendati tanpa pemupukan, akan tetapi daunnya sangat kasar.

2.2.2 Beberapa jenis murbei di Indonesia dan kegunaannya

Ciri-ciri untuk mengenal jenis murbei, yang banyak ditanam dan daunnya digunakan sebagai pakan ulat sutera di Indonesia, secara ringkas adalah sebagai berikut :

a. M. nigra

Dikenal dengan nama murbei hitam, atau jenis nigra. Berupa perdu, yang dapat mencapai ketinggian sampai 1,5 meter, kalau sudah dewasa. Warna batangnya hijau kecoklat-coklatan, adakalanya coklat hitam kalau sudah tua. Bentuk daunnya lonjong dan lancip ujungnya, dengan panjang antara 5 - 10 cm atau lebih, tergantung dari daerah tumbuhnya. Daunnya berwarna hijau tua, permukaannya halus dan adakalanya bercelahberlekuk dalam dan cabangnya banyak. Stek yang berusia lebih dari 9 - 12 bulan mempunyai 10 cabang atau lebih, apalagi kalau sudah pernah dipangkas. Buahnya berwarna merah jambu, ketika masih muda, dan hitam, kalau sudah tua. Bunga dan buah akan banyak kalau tanaman sudah mencapai umur lebih dari 8 bulan langsung dari stek, atau sudah lebih dari 2 bulan setelah pemangkasan.

b. M. multicaulis

Dikenal dengan nama murbei multi, atau murbei besar. Berupa perdu, yang cepat besar dan tinggi. Warna batang coklat, atau coklat kehijau-hijauan. Daunnya sangat besar, membulat dan permukaannya bergelombang, sedang pinggiran daun bergerigi. Cabangnya tidak banyak, paling-paling antara 2 - 4 cabang saja. Setiap cabang cepat memanjang dan membesar. Buahnya berwarna merah, yang keluar pada waktu stek baru ditanam, atau batangnya baru dipangkas. Buahnya jarang didapat pada cabang atas. Sekarang banyak ditanam untuk makanan ulat, karena bentuk daunnya yang besar dan kecepatan tumbuhnya. Tetapi sangat disayangkan, bahwa pucuk-pucuknya mudah dan cepat sekali diserang hama serangga, atau penyakit bakteria, virus atau jamur, sehingga bentuknya menggulung atau rusak.

c. M. australis