5.2. Sistem Manajemen Basis Model
Basis model dalam AI-Sutera terdiri dari 5 lima model utama yaitu 1 Model Lokasi Pengembangan Klaster, 2 Model Industri Inti, 3 Model
Kelembagaan Klaster Agroindustri Sutera Alam, 4 Model Kelayakan Usaha Agroindustri dan 5 Model Kesetaraan. Konfigurasi basis model secara lengkap
disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Konfigurasi Basis Model Sistem Pengembangan Agroindustri Sutera
Alam
Basis Model Model
Sub Model
Pengembangan Sistem Agroindustri Sutera
Alam Melalui Pendekatan Klaster
Lokasi 1.
Identifikasi Lokasi Pengembangan
2. Pemilihan Lokasi Pengembangan 1. Identifikasi Elemen Rantai Nilai
Industri Inti 2. Pemilihan Industri Inti
3. Pengembangan Industri Inti
Kelembagaan 1. Identifikasi Elemen
2. Strukturisasi Elemen 3. Keberhasilan Klaster
4. Hambatan Pembentukan Klaster 5. Peran Pemerintah
Kelayakan Usaha
1. Usaha PerkebunanPemeliharaan ulat sutera
2. Usaha Industri Pemintalan sutera 3. Usaha Industri Pertenunan sutera
4. Usaha Integrasi Kebun dan
Industri Kesetaraan
Harga
5.3. Model Pengembangan Agroindustri Sutera Alam Melalui Pendekatan Klaster
Model pengembangan agroindustri sutera alam melalui pendekatan klaster merupakan model deskriptif yang dirancang dengan tujuan untuk mendapatkan
keterkaitan hubungan antar pelaku dengan industriinstitusi yang terlibat dalam mengembangkan agroindustri sutera alam. Model dirancang dari keluaran sub model
sebagaimana digambarkan pada Tabel 7.
5.4. Model Pemilihan Lokasi Pengembangan Klaster Agroindustri sutera alam
Dalam pemilihan lokasiwilayah pengembangan klaster agroindustri sutera alam diawali dengan pengidentifikasian kabupatenkota yang mempunyai industri sutera
alam, kemudian ditentukan lokasiwilayah yang paling potensial untuk pengembangan agroindustri sutera alam melalui pendekatan klaster. Secara garis
besar model pemilihan lokasi dapat dilihat pada Gambar 24.
Gambar 24. Diagram Alir Model Pemilihan Lokasi Pengembangan Agroindustri
Sutera Alam
Input: Daerah Potensial agroindustri sutera alam
Bobot Terbesar?
Pemilihan Lokasi metoda AHP
Identifikasi Daerah Potensial Agroindustri
sutera alam dengan teknik Location Quotient LQ
Lokasi pengembangan agroindustri sutera
alam Daerah Potensial
pengembangan agroindustri sutera
alam Mulai
Selesai
5.5. Model Pemilihan Industri Inti