Tahap analisis kelayakan agroindustri sutera alam pemeliharaan ulat sutera, pemintalan, pertenunan, pembatikan dan usaha integrasi dilakukan dengan
menggunakan kriteria Internal Rate of Return IRR, Net Present Value NPV, Net BC Ratio, dan Pay Back Period PBP dilengkapi dengan analisis kesetaraan. Data
diperoleh dari wawancara dengan pengusaha agroindustri sutera alam.
3.3.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dan survei lapangan. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data sekunder dan
survei lapangan dilakukan untuk mendapatkan data primer. Data primer yang dikumpulkan antara lain biaya produksi, harga produk agroindustri sutera alam
diperoleh dari pengusaha agroindustri sutera alam Kabupaten Wajo. Data untuk perbandingan berpasangan dalam pemilihan lokasi pengembangan klaster, pemilihan
industri inti dilakukan dengan menggunakan teknik AHP, elemen-elemen pengembangan yang digunakan dalam IPE dan ISM diperoleh dari hasil pendapat
beberapa pakar dari birokrat, dan pengusaha dengan kualifikasi pendidikan S1, S2 dengan pengalaman kerja di bidang persuteraan alam lebih dari 10 sepuluh tahun
dan pakar dari birokrat dan akademisi dengan pendidikan S3 di bidang teknologi industri pertanian dengan pengalaman kerja lebih dari 10 sepuluh tahun.
Ketiga kelompok ini yaitu pengusaha, birokrat dan akademisi diharapkan dapat mewakili seluruh aspek yang mempunyai kepentingan dalam pengembangan
agroindustri sutera alam. Pengumpulan pendapat pengambilan keputusan dari pakar dilakukan dengan wawancara langsung dan pengisian kuesioner. Penentuan pakar
sebagai responden dilakukan melalui purposive sampling. Studi pustaka untuk mendapatkan data sekunder yang dibutuhkan meliputi luas
area tanaman murbei, potensi usaha agroindustri sutera alam jumlah unit usaha, jumlah tenaga kerja, nilai produksi, jumlah ekspor, dan impor, kebijakan pemerintah
dalam pengembangan agroindustri sutera alam, ketersediaan sumber daya manusia, dan permintaan pasar tentang komoditas agroindustri sutera alam yang
dikembangkan. Data dikumpulkan dari laporan instansi terkait seperti Departemen Kehutanan, Badan Pusat Stasistik, Departemen Perindustrian, Kementrian Negara
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi
Sulawesi Selatan, Dinas Perindag Kabupaten Wajo, Dinas Perindag Kabupaten Soppeng dan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan.
3.3.2 Metode Pengolahan Data