Membangun Keunggulan Daya Saing

mengakibatkan kesejahteraan pelanggan dikorbankan. Begitu pula, skala ekonomi dapat diperoleh melalui joint ventura tetapi banyak para manajemen menjadi lebih kompleks. Strategi joint venture akan lebih efektif sebagai alat ekspansi horizontal apabila sumber daya modal yang dimiliki terbatas dan atau perusahaan menghadapi hambatan dalam ekspansi. Bentuk strategi-strategi di atas merupakan usaha yang kreatif dari aliansi-aliansi, dengan maksud untuk memperoleh keuntungan di atas rata-rata. Sebagai contoh, retailer-retailer pebisnis eceran membentuk suplai chain untuk membentuk perusahaan-peruasahaan joint venture dengan para pemasok agar diperoleh persyaratan perdagangan yang lebih baik sehingga akan mempermudah kontrak dengan para pelanggan. Kebanyakan perusahaan menerapkan strategi diversifikasi untuk meningkatkan daya saing perusahaan secara keseluruhan sehingga nilai total perusahaan akan meningkat. Disamping itu terdapat alasan lain suatu perusahaan untuk menerapkan strategi diversifikasi, yaitu: 1. Menetralisir kekuatan pasar pesaing menetralisir keunggulan perusahaan lain dengan mengakuisisi outlet distribusi yang mirip dengan milik perusahaan lain, 2 Memperluas portfolio perusahaan untuk mengurangi resiko pekerjaan manajerial.

2.9. Membangun Keunggulan Daya Saing

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa konsep klaster menunjukkan pola berpikir ke arah peningkatan daya saing. Menurut Porter 1998a, setiap negara dapat membangun keunggulan daya saing, baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional. Dengan demikian, relevan untuk menganalisia daya saing industri nasional dan daerah serta faktor-faktor yang membentuk keunggulan daya saing tersebut seperti ditunjukkan Gambar 11 berikut. Gambar 11. Berlian Keunggulan Daya Saing Industri Nasional Porter, 1998a Lebih lanjut Porter 1998a mengemukakan 4 empat komponen yang membentuk lingkungan dimana perusahaan-perusahaan berkompetisi membentuk daya saingnya yaitu : 1. Kondisi faktor factor condition, yakni posisi industri nasional tersebut dalam faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja terampil, ketersediaan sumberdaya teknologi, bahan baku, modal atau infrastruktur, yang diperlukan untuk bersaing dalam industri bersangkutan. 2. Kondisi permintaan demand condition, yakni seberapa besar permintaan di dalam negeri maupun luar negeri terhadap produk atau layanan industri bersangkutan. 3. Industri terkait dan pendukung related and supporting industries, yakni keberadaan industri pemasok atau industri pendukung dalam menunjang industri nasional. 4. Strategi, struktur, dan tingkat persaingan perusahaan firm strategy, structure, and rivalry sebagai kondisi di dalam bangsa tersebut. Strategi Perusahaan, Struktur dan Persaingan Kondisi Faktor Input Kondisi Permintaan Industri Terkait dan Penunjang Komponen-komponen dalam berlian tersebut merupakan komponen dalam sistem yang saling menguatkan. Keunggulan pada seluruh komponen dibutuhkan untuk memperoleh dan mempertahankan keberhasilan daya saing dalam industri yang bersaing secara global dalam perekonomian yang maju. Keempat komponen di atas menciptakan konteks, dimana masing-masing unit usaha dalam negara bersangkutan terbentuk dan bersaing, yaitu : a. Ketersediaan sumberdaya dan keterampilan tenaga kerja sangat diperlukan untuk keunggulan daya saing suatu industri. b. Informasi yang membentuk persepsi terhadap peluang dan arah penyebaran sumberdaya dan keterampilan. c. Tujuan dari pemilik, manajer, dan karyawan yang terlibat dalam persaingan. d. Tekanan terhadap perusahaan agar berinvestasi dan berinovasi. Untuk meraih keunggulan daya saing para pelaku usaha atau bisnis harus memenuhi beberapa persyaratan berikut : a. Daerah tempat usahanya memungkinkan dan mendukung akumulasi yang cepat terhadap asset dan keterampilan. b. Daerah tempat usahanya mampu memberikan informasi dan pandangan secara terus menerus mengenai kebutuhan produk dan proses. c. Tujuan dari pemilik, manajer, dan karyawan mendukung komitmen dan investasi yang berkelanjutan. d. Dengan demikian daerah atau lokasi juga merupakan komponen penting dalam pengembangan industri. Selain empat komponen di atas, dalam berlian keunggulan daya saing nasional, terdapat dua komponen tambahan yang mempengaruhi sistem tersebut, yakni peran pemerintah dan peluangkesempatan. Peran pemerintah dapat meningkatkan atau bahkan memperlemah keunggulan nasional. Peran pemerintah terutama dalam membentuk kebijakan yang mempengaruhi komponen- komponen dalam berlian keunggulan daya saing nasional. Regulasi dapat mengubah faktor permintaan. Kebijakan pemerintah yang mendukung pendidikan dapat mengubah kondisi faktor produksi. Belanja pemerintah dapat merangsang industri terkait dan pendukung, dan sebagainya. Peluangkesempatan adalah merupakan faktor atau kondisi yang berada di luar kendali perusahaan-perusahaan dan biasanya juga di luar kendali pemerintah suatu bangsa, seperti misalnya penemuan baru, terobosan teknologi dasar, perang, perkembangan politik eksternal dan perubahan besar dalam permintaan pasar asing. Faktor peluang di atas dapat menciptakan gangguan yang mencairkan atau membentuk ulang struktur industri. Tuntutan kompetisi untuk meningkatkan daya saing akan mendorong pengembangan teknologi dan menciptakan spesialisasi setiap perusahaan dimana pada mulanya suatu perusahaan memproduksi komoditas yang sama dalam suatu sektor yang identik, namun persaingan di dalam klaster akan mendorong terciptanya technological spin-off. Persaingan di tingkat spesialisasi perusahaan dalam mengembangkan teknologi akan mendorong spesialisasi di tingkat lebih tinggi, yaitu spesialisasi industri. Akhir kompetisi akan mendorong adanya integrasi perusahaan, sehingga siklus tersebut berulang kembali yang semakin lama klaster akan selalu meningkat dalam kapasitas teknologinya. Proses tersebut disajikan pada Gambar 12. Gambar 12. Siklus Integrasi Perusahaan dalam Persaingan Depperin, 2006e Keberadaan perusahaan secara bersama dalam klaster dapat memberikan manfaat atau keuntungan antara lain; perusahaan dapat melakukan berbagai upaya bersama dalam bidang pemasaran, pembelian, pelatihan, penggunaan fasilitas dan pengujian produk bersama. Upaya-upaya tersebut berdampak terhadap penurunan biaya, peningkatan pengetahuan, Integrasi Horisontal dan Reintegrasi Persaingan mendorong Technological Spin Off Munculnya variasi teknologi : spesialisasi industri Perusahaan Membangun Spesialisasinya peningkatan dan pengembangan pasar, dan lain-lain.

2.10. Konsep Rantai Nilai