6.4. Model Kelayakan Usaha
Pada penelitian ini Agroindustri sutera alam dibatasi pada usaha pemeliharaan ulat sutera, pemintalan, pertenunan dan pembatikan serta integrasi usaha
pemeliharaan ulat sutera, pemintalan, pertenunan. Untuk memberikan keuntungan optimal, kriteria kelayakan finansial dapat dijadikan ukuran.
6.4.1 Sub Model Kelayakan Usaha Agroindustri Sutera Alam
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis berikut menggunakan asumsi- asumsi skala usaha 1 ha kebun murbei, produktivitas kokon rata-rata 755 kgtahun,
modal sendiri 100, pajak 11,5 dan biaya pemasaran 2,5. Usaha industri pemintalan dengan skala usaha menggunakan mesin reeling pemintal benang 8 unit,
produktivitas benang 2.400 kgtahun, modal sendiri 60, bunga modal tetap 18tahun, bunga modal kerja 20tahun, diskon faktor 18tahun, harga bahan
baku kokon Rp. 26.000kg, biaya pemasaran 1 dari harga jual benang, dan pajak 11,5 .
Usaha industri pertenunan dengan skala usaha menggunakan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin ATBM sebanyak 10 unit, produktivitas kain 12.000
mtahun, modal sendiri 60, bunga modal tetap 18tahun, bunga modal kerja 18tahun, diskon faktor 18tahun, harga bahan baku benang Rp. 315.000kg, biaya
pemasaran 1, biaya pembelian 1 dari harga jual kain, pajak 11,5 . Usaha industri pembatikan dengan skala usaha mempekerjakan tenaga kerja langsung
sebanyak 22 orang, produktivitas kain batik 1200 steltahun dengan konversi 1 stel adalah 4 meter kain batik, modal sendiri 60, bunga modal tetap 18tahun, bunga
modal kerja 18tahun, diskon faktor 18tahun, harga bahan baku Rp. 60.000meter dan pajak 11,5 .
Tabel 21 menyajikan analisis kelayakan usaha agroindustri sutera yang ditinjau dari NPV, IRR, PBP dan BC. Hasil tersebut dapat menyimpulkan bahwa keempat
usaha tersebut merupakan usaha yang layak untuk dikembangkan dimana NPV 0, IRR lebih tinggi dari bunga pasar 18, PBP 20 tahun dan nilai BC 1. Hasil
analisis keuntungan bersih rata-rata pertahun usaha agroindustri sutera alam menunjukkan bahwa ke empat usaha setiap tahun memperoleh keuntungan, namun
keuntungan usaha tani paling kecil. Tabel 21. Analisis Kelayakan Usaha Agroindustri Sutera Alam
Usaha Produksi Tahun
Produk Harga Rp.
NPV Rp.
Juta
Keuntungan rata-rata
pertahun Rp. Juta
IRR PBP
Thn BC
Usaha Tani 755 kg
Kokon 26.000
5,21 5,3
22,32 7,4
1,18 Pemintalan 2.400
kg Benang 315.000 79,57 50,6
25,98 5,9 1,29 Pertenunan 12.000
m Kain 60.000 99,16
60,2 26,56 5,8 1,32
Pembatikan 1.200 stel Kain
batik 560.000 103,34
37 29,95 4,9 1,42
6.4.2 Sub Model Analisis Sensitivitas