Kemasan Atribut Fisik Produk AMDK dengan Cita Rasa 1. Rasa

2.4. Produk Baru

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan Kotler, 2002. Sedangkan Swastha 1995 menyatakan produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan informasi, maka akan semakin banyak jenis produk baru yang dihasilkan. Produk baru sangat erat kaitannya dengan inovasi. Engel et.al 1994 mengemukakan bahwa determinan kritis yang mempengaruhi keberhasilan suatu produk baru adalah sebagai berikut : a. Inovasi produk, jasa, ide baru dan sebagainya b. Komunikasi melalui saluran-saluran tertentu c. Waktu dimana individu tertentu memutuskan untuk menggunakan produk yang berhubungan dengan orang lain d. Sistem sosial orang, kelompok atau sistem lain yang saling berhubungan

2.5. Inovasi

Banyak faktor yang menjadi alasan mengapa inovasi bagi sebuah industri menjadi hal yang penting. Dengan inovasi perusahaan dapat mempertahankan kinerja bisnisnya dengan menciptakan sesuatu yang baru sehingga produk yang diciptakannya akan selalu up to date dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Engel, et.al 1994 mendefinisikan inovasi sebagai ide atau produk apapun yang dirasakan oleh calon adopter pengguna produk baru sebagai sesuatu yang baru. Robertson dalam Engel et.al 1994 mengemukakan satu sistem untuk mengklasifikasikan inovasi yang didasarkan pada dampak inovasi atas perilaku di dalam struktur sosial. Sistem ini mengklasifikasikan inovasi sebagai :

a. Inovasi terus menerus, yaitu modifikasi dari produk yang sudah ada dan

bukan pembuatan produk yang baru sepenuhnya, seperti menambah fluoride pada pasta gigi, memperkenalkan perubahan mobil model baru, menambahkan mentol pada rokok dan sebagainya.

b. Inovasi terus menerus secara dinamis, melibatkan penciptaan produk baru

atau perubahan produk yang sudah ada, tetapi tidak merubah pola kebiasaan belanja konsumen dan pemakaian produk, seperti compact disk, makanan alami, sikat gigi listrik dan sebagainya.

c. Inovasi terputus, melibatkan pengenalan sebuah produk yang sepenuhnya

baru yang menyebabkan pembeli mengubah secara signifikan pola perilaku mereka, seperti televisi, komputer, produk videotext seperti basis data terkomputerisasi untuk belanja, oven microwave dan sebagainya. Berdasarkan klasifikasi di atas, maka ASOF termasuk kategori inovasi terus menerus karena ASOF merupakan modifikasi dari produk AMDK merek AQUA dengan penambahan rasa dan aroma buah tanpa mengubah warna air. Selain itu juga perusahaan memodifikasi bentuk botol, warna dan desain kemasan ASOF dari model kemasan AMDK merek AQUA yang diproduksi sebelumnya agar dapat dibedakan jenisnya dengan mudah.

2.6. Perluasan Pasar Munculnya produk baru, selain berkaitan dengan inovasi juga berkaitan

dengan perluasan segmen pasar. Menurut Kotler 1997, pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut. Dari pengertian tadi, dapat diketahui bahwa pasar secara umumnya terdiri dari penjual dan pembeli. Karakteristik pembeli dalam sebuah pasar dapat berbeda-beda, tergantung dari situasi dan kebutuhuan pembeli tersebut serta hal- hal penting lainnya. Oleh karena itu perlu bagi perusahaan untuk membagi-bagi pasar dengan cara mengembangkan produk dan sistem pemasaran yang dirancang khusus dan sesuai dengan setiap segmen pasar. Segmen pasar dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah menguasai suatu segmen pasar tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan labanya dengan memperluas pangsa pasarnya.

2.7. Respon Konsumen

Setiap produk baru yang diluncurkan, biasanya akan mendapatkan respon tertentu dari konsumen sebagai penilaian awal terhadap produk baru tersebut. Respon adalah reaksi konsumen terhadap stimuli tertentu Simamora, 2003. Reaksi konsumen dapat berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Menurut