BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN
DAN TINGKAT PELAKSANAAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS
8.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan Analisis tingkat kepentingan dan pelaksanaan pada penelitian ini
digunakan untuk mengukur seberapa besar kepentingan konsumen terhadap dimensi-dimensi atribut yang membentuk kinerja produk ASOF. Hal ini perlu
dilakukan agar mendapatkan persamaan persepsi kepuasan konsumen yang berbeda-beda terhadap kualitas suatu produk yang diukur dari atribut-atribut
penyusunnya. Selain itu melalui analisis tingkat kepentingan dan pelaksanaan, akan
diketahui tindakan yang perlu dilakukan terhadap suatu atribut tertentu. Hal ini tercermin dari posisi masing-masing atribut pada kuadran Diagram Kartesius.
Posisi atribut pada kuadran tertentu akan memberi informasi apakah kinerja atribut tersebut oleh perusahaan perlu ditingkatkan, diperbaiki atau bahkan
dikurangi karena tidak dibutuhkan sehingga kinerja produk lebih efisien dan dapat memenuhi kepuasan konsumen. Pada akhirnya hasil yang diperoleh tersebut dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam strategi pemasaran produk tersebut.
Analisis tingkat kepentingan dan pelaksanaan pada jenis rasa produk ASOF
, yaitu Strawberi dan Orange Mango, masing-masing akan dibahas secara terpisah.
8.1.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan ASOF Rasa Strawberi
Hasil analisis tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan suatu atribut yang dievaluasi terhadap produk ASOF rasa Strawberi dengan menggunakan
Importance Performance Analysis secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 38.
Tabel 38. Perhitungan Rata - rata dari Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan Pada Dimensi Kualitas Produk
ASOF Rasa
Strawberi
Penilaian Kepentingan
Penilaian Kinerja
Atribut Kode
Grup Y
Skor
Y
Grup X
Skor
X
Kemudahan dikonsumsi A
SP 254
4.38 B
227 3.91 Efek segar
B SP
255 4.40
B 244 4.21
Variasi rasa aroma buah C
SP 250
4.31 B
220 3.79 Tingkat Kemanisan
D P
221 3.81
B 206 3.55
Harga E
SP 248
4.28 CB
198 3.41 Ukuran kemasan
F P
231 3.98
B 213 3.67
Penggunaan pemanis buatan G
CP 192
3.31 B
225 3.88 Bebas zat pewarna
H CP
195 3.36
B 243 4.19
Kualitas air I
P 240
4.14 B
232 4.00 Segel produk
J SP
261 4.50
B 237 4.09
Memiliki izin Dep. Kes K
SP 285
4.45 SB
247 4.26 Memiliki sertifikat Halal
L SP
249 4.29
B 199 3.43
Label kemasan M
P 214
3.69 B
217 3.74 Daya tahan produk
N SP
272 4.69
SB 251 4.33
Ketersediaan produk O
P 242
4.17 CB
197 3.39 Iklan yang menarik
P SP
247 4.26
B 228 3.93
Promosi penjualan Q
SP 248
4.27 B
215 3.71 Desain kemasan
R P
237 4.10
B 226 3.89
Ciri khas desain kemasan S
P 227
3.91 B
221 3.81 Bentuk dan Jenis kemasan
T CP
181 3.12
B 216 3.72
Merek terkenal U
SP 246
4.24 B
234 4.03 Perusahaan terkenal
V SP
251 4.33
B 241 4.16
Rata-rata skor
Y
Y
4.09
X
X 3.87
Keterangan :
TB : Tidak Baik KB : Kurang Baik
CB : Cukup Baik B : Baik
SB : Sangat Baik TP : Tidak Penting
KP : Kurang Penting CP : Cukup Penting
P : Penting SP : Sangat Penting
Kemudian nilai rata-rata dari tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan masing-masing atribut pada tabel tersebut diaplikasikan ke dalam Diagram
Kartesius Gambar 17. Dengan demikian diketahui posisi masing-masing atribut pada kuadran yang terdapat di diagram tersebut serta tindakan yang harus
dilakukan pada setiap atribut sesuai dengan kuadran yang ditempatinya.