Air Minum Air Minum Dalam Kemasan AMDK

AMDK dengan citarasa buah adalah kategori produk baru yang menjadi diferensiasi dari jenis AMDK sebelumnya dengan penambahan flavor atau citarasa buah dan diposisikan sebagai jenis minuman baru yang berada diantara air minum dalam kemasan dan minuman ringan soft drink. [11] 2.3. Atribut Fisik Produk AMDK dengan Cita Rasa 2.3.1. Rasa Rasa berbeda dengan bau dan lebih banyak melibatkan panca indera lidah. Penginderaan cecapan dapat dibagi menjadi cecapan utama yaitu asin, asam dan pahit Winarno, 1997 Tiga sumber komponen flavor yang digunakan minuman ringan adalah ekstrak flavor alam, konsentrat juice buah dan senyawa sintetik Thorner dan Herzberg, 1978 dalam Armen et.al 2000. Subtansi flavor ditambahkan ke dalam sirup. Subtansi tersebut dapat berupa flavor alam atau sintetik atau ekstrak flavor dari akar, kulit pohon, rumput obat dan biji tanaman Woodroof dan Fhillips, 1981 dalam Armen et.al. 2000.

2.3.2. Aroma

Winarno 1997 menyatakan aroma adalah senyawa sintetik yang dapat menimbulkan aroma dan rasa enak flavor potentiator, flavor intensiator, flavor enhancer . Istilah flavor potentiator digunakan bagi bahan-bahan yang dapat meningkatkan rasa enak atau menekan rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan.

2.3.3. Kemasan

Kemasan merupakan “pemicu” karena fungsinya langsung berhadapan dengan konsumen. Oleh sebab itu kemasan harus dapat memberikan impresi spontan yang mempengaruhi tindakan positif konsumen di tempat penjualan. Dengan situasi persaingan yang semakin tajam, estetika merupakan suatu nilai tambah yang dapat berfungsi sebagai “perangkap emosional” yang sangat ampuh untuk menjaring konsumen. [12] [11] http:www.swa.co.id - Banirestu, H. 2004. Rasa Buah dan Beroksigen, Bidikan Baru AMDK. [12] http:www.puslit.petra.ac.id - Cenadi, C.S. 2001. Peranan Desain Kemasan dalam Dunia Pemasaran. Universitas Kristen Petra .

2.4. Produk Baru

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan Kotler, 2002. Sedangkan Swastha 1995 menyatakan produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan informasi, maka akan semakin banyak jenis produk baru yang dihasilkan. Produk baru sangat erat kaitannya dengan inovasi. Engel et.al 1994 mengemukakan bahwa determinan kritis yang mempengaruhi keberhasilan suatu produk baru adalah sebagai berikut : a. Inovasi produk, jasa, ide baru dan sebagainya b. Komunikasi melalui saluran-saluran tertentu c. Waktu dimana individu tertentu memutuskan untuk menggunakan produk yang berhubungan dengan orang lain d. Sistem sosial orang, kelompok atau sistem lain yang saling berhubungan

2.5. Inovasi

Banyak faktor yang menjadi alasan mengapa inovasi bagi sebuah industri menjadi hal yang penting. Dengan inovasi perusahaan dapat mempertahankan kinerja bisnisnya dengan menciptakan sesuatu yang baru sehingga produk yang diciptakannya akan selalu up to date dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Engel, et.al 1994 mendefinisikan inovasi sebagai ide atau produk apapun yang dirasakan oleh calon adopter pengguna produk baru sebagai sesuatu yang baru. Robertson dalam Engel et.al 1994 mengemukakan satu sistem untuk mengklasifikasikan inovasi yang didasarkan pada dampak inovasi atas perilaku di dalam struktur sosial. Sistem ini mengklasifikasikan inovasi sebagai :

a. Inovasi terus menerus, yaitu modifikasi dari produk yang sudah ada dan

bukan pembuatan produk yang baru sepenuhnya, seperti menambah fluoride pada pasta gigi, memperkenalkan perubahan mobil model baru, menambahkan mentol pada rokok dan sebagainya.

b. Inovasi terus menerus secara dinamis, melibatkan penciptaan produk baru

atau perubahan produk yang sudah ada, tetapi tidak merubah pola kebiasaan