74
6.2.2.2. Hobi Memancing Terkait dengan Frekuensi Memancing yang Sering
Faktor hobi dan kesenangan merupakan salah satu alasan wisatawan untuk menikmati obyek wisata yang spesifik sebagai tempat untuk menyalurkan hobi
dan memanfaatkan waktu luang. Gaya hidup masyarakat saat ini yang lebih modern, cenderung memiliki tingkat konsumsi yang tinggi termasuk dalam
menggunakan uangnya untuk memenuhi kepuasan dan mencari kesenangan. Hobi memancing identik menjadi kesenangan bagi hobiis memancing dengan frekuensi
memancing yang cukup sering. Sebagian besar mereka yang mengunjungi kolam pemancingan memiliki tingkat hobi yang tinggi dalam memanfaatkan waktu
luang. Hobi yang tinggi pada kegiatan memancing dan frekuensi memancing yang cukup sering dalam memanfaatkan waktu luang menjadi peluang yang besar bagi
keberadaan usaha pemancingan termasuk Wisata Mancing Fishing Valley.
6.2.2.3. Perkembangan Jumlah Penduduk DKI Jakarta dan Jawa Barat
Penduduk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya serta penduduk Jawa Barat khususnya Bogor, Depok dan Bekasi merupakan pangsa pasar bagi Fishing Valley
sebagai salah satu obyek wisata mancing di Kabupaten Bogor. Penduduk DKI Jakarta dan Jawa Barat dari tahun 2004 hingga 2007 cenderung mengalami
peningkatan Tabel 13.
Tabel 13. Jumlah Penduduk DKI Jakarta dan Jawa Barat Tahun 2004-2007
Wilayah Tahun Orang
2004 2005
2006 2007
DKI Jakarta -
8.603.776 8.839.247
9.064.600 Jawa Barat
39.140.812 39.960.869
40.737.594 41.483.729
- Kab. Bogor 3.945.411
4.100.934 4.216.186
4.316.236 - Kab. Bekasi
1.917.248 1.953.380
1.991.230 2.032.008
- Kota Bogor 833.523
844.778 855.846
866.034 - Kota Bekasi
1.931.976 1.994.850
2.040.258 2.084.831
- Kota Depok 1.353.249
1.373.860 1.393.568
1.412.772
Sumber : BPS DKI Jakarta 2009 Survei Sosial Ekonomi Daerah 2007, BPS Jawa Barat 2008
75 Jumlah penduduk DKI Jakarta dan Jawa Barat khususnya wilayah
Kabupaten Bogor dan Bekasi serta Kota Bogor, Bekasi dan Depok yang cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun menjadi peluang yang
harus dimanfaatkan oleh Fishing Valley untuk meningkatkan jumlah pengunjung demi kelangsungan aktifitas usaha secara berkelanjutan.
6.2.2.4. Curah Hujan di Bogor
Bagi Wisata Mancing Fishing Valley yang menyajikan wisata alam, faktor lingkungan alam seperti hujan juga berpengaruh pada jumlah kunjungan
konsumen. Bogor dikenal dengan sebutan kota hujan. Menurut informasi Badan Meteorologi dan Geofisika BMG Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor hal itu
dikarenakan hujan di Bogor tetap turun saat musim kemarau terjadi di wilayah Indonesia pada periode bulan Maret hingga Oktober. Bogor memiliki curah hujan
70 persen hari dalam setahun yang diguyur hujan .
Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika BMG Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor, perkiraan curah hujan pada tahun 2009 di wilayah Bogor adalah
300-400 mmbulan dengan sifat hujan pada umumnya normal. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember hingga Januari. Curah hujan normal,
diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Bogor. Sifat hujan bawah normal, terjadi di Cigudeg tengah bagian Timur. Untuk curah hujan di atas 400 mm,
diperkirakan terjadi di Nanggung Selatan, Leuwiliang Selatan, Cibungbulang Selatan, Ciampea Selatan, Ciomas Selatan, Cijeruk, Ciawi, Caringin, Kedung
Halang Tengah, dan Selatan, Citeureup tengah dan selatan, Jonggol tengah dan selatan, serta Cariu tengah dan selatan
9
. Faktor turun hujan dalam setahun di Bogor yang tergolong sering sangat
mempengaruhi kedatangan konsumen untuk berwisata. Selain itu, lokasi Fishing Valley yang berada di sekitar wilayah Kedung Halang dipengaruhi oleh curah
hujan daerah tersebut yang berada di atas normal. Pengaruh faktor hujan secara signifikan menyebabkan penurunan jumlah kunjungan konsumen ke Fishing
Valley. Hal ini dikarenakan faktor turun hujan dapat mengurangi minat dan kenyamanan dalam melakukan aktifitas rekreasi khususnya memancing.
9
Anonim. Waspadai Bencana di Musim Hujan. http:newspaper.pikiranrakyat.com. [23 April 2009]
76
6.2.2.5. Penyebaran Wabah Koi Herpes Virus KHV pada Ikan Mas