Identifikasi Peluang dan Ancaman Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan

VII PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN WISATA MANCING FISHING VALLEY

7.1. Tahap Input

Tahap input dalam kerangka kerja perumusan strategi pemasaran pada penelitian ini terdiri atas analisis terhadap matriks EFE dan matriks IFE. Matriks input ini berhubungan dengan tingkat kepentingan relatif dari faktor-faktor peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dari hasil analisis lingkungan internal dan eksternal.

7.1.1. Identifikasi Peluang dan Ancaman

Analisis terhadap lingkungan eksternal menghasilkan sembilan peluang yang dapat dimanfaatkan dan enam ancaman yang harus diatasi oleh Fishing Valley. Sejumlah peluang dan ancaman yang diperoleh merupakan hasil analisis terhadap faktor ekonomi, sosial, budaya dan demografi, lingkungan politik, pemerintah, dan hukum, teknologi serta lingkungan industri. Faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman Wisata Mancing Fishing Valley secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 17. Faktor-faktor yang menjadi peluang perusahaan adalah kondisi perbankan nasional yang stabil dan penurunan BI Rate, tren konsumsi wisata back to nature dan tren wisata keluargarombongan, hobi memancing terkait dengan frekuensi memancing yang sering, peningkatan jumlah penduduk Jabodetabek, dukungan Pemerintah terhadap pengembangan potensi wisata daerah, penetapan hari libur bersama, upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan kestabilan harga BBM, perkembangan teknologi internet dan telepon seluler di masyarakat, serta produk pemasok berkualitas dan telah terjalin kerjasama yang baik. Faktor-faktor yang menjadi ancaman bagi perusahaan adalah curah hujan yang tinggi di Bogor, penyebaran wabah Koi Herpes Virus KHV pada ikan mas di Jawa Barat, tingkat persaingan usaha pemancingan tinggi, hambatan masuk pendatang baru rendah, agrowisata dan wisata alam semakin berkembang, serta pembeli memiliki kekuatan terhadap perusahaan. 127 Tabel 17. Faktor Peluang dan Ancaman Wisata Mancing Fishing Valley

7.1.2. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Analisis faktor internal menghasilkan enam kekuatan dan delapan kelemahan yang dimiliki oleh Fishing Valley untuk dapat memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman. Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan tersebut merupakan hasil analisis lingkungan internal yang mencakup aspek manajemen, pemasaran, keuanganakuntansi, produksioperasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen. Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan internal Fishing Valley diringkas pada Tabel 18. Faktor Eksternal Peluang Ancaman Ekonomi 1. Kondisi perbankan nasional stabil dan penurunan BI Rate. Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan 2. Tren konsumsi wisata Back to nature dan tren wisata keluargarombongan. 3. Hobi memancing terkait dengan frekuensi memancing yang sering. 4. Peningkatan jumlah penduduk Jabodetabek. 1. Curah hujan yang tinggi di Bogor. 2. Penyebaran wabah Koi Herpes Virus KHV pada ikan mas di Jawa Barat. Politik, Pemerintah, dan Hukum 5. Dukungan Pemerintah terhadap pengembangan potensi wisata daerah. 6. Penetapan hari libur bersama. 7. Upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan kestabilan harga BBM Teknologi 8. Perkembangan internet dan telepon seluler di masyarakat. Lingkungan Industri: Persaingan di antara Pesaing yang Ada 3. Tingkat persaingan usaha pemancingan tinggi. Masuknya Pendatang Baru 4. Hambatan masuk pendatang baru rendah. Ancaman Produk Pengganti 5. Agrowisata dan wisata alam semakin berkembang. Kekuatan Tawar- Menawar Pemasok 9. Produk pemasok berkualitas dan telah terjalin kerjasama yang baik. Kekuatan Tawar- Menawar Pembeli 6. Pembeli memiliki kekuatan terhadap perusahaan. 128 Tabel 18. Faktor Kekuatan dan Kelemahan Wisata Mancing Fishing Valley Faktor Internal Kekuatan Kelemahan Manajemen 1. Pembagian kerja karyawan jelas dan pemberian motivasi pada karyawan tinggi. 1. Pengelolaan usaha bertumpu pada manajer operasional serta belum memiliki bagian pemasaran dan keuangan. Pemasaran 2. Konsep wisata mancing yang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi keluarga 3. Lokasi usaha strategis dan suasana alam yang nyaman. 4. Penggunaan teknologi dalam promosi dan pelayanan. 5. Rencana pengembangan fasilitas. 2. Harga dan kualitas produk restoran kurang sesuai. 3. Pelayanan karyawan lambat dan kurang tanggap saat padat pengunjung. 4. Promosi dan pengelolaan pengunjung belum optimal. 5. Keakraban pengelola dengan para pemancing masih kurang. Keuangan Akuntansi 6. Penggunaan dana pinjaman bank. Produksi Operasi 7. Pengelolaan teknis kolam pemancingan kurang baik. Penelitian Pengembangan 6. Memiliki karyawan yang berpengalaman dalam pengelolaan ikan. Sistem Informasi Manajemen 8. Pengelolaan informasi manajemen dan pencatatan keuangan masih sederhana. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan Fishing Valley adalah pembagian kerja karyawan yang jelas dan pemberian motivasi pada karyawan tinggi; konsep wisata mancing yang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi keluarga; lokasi usaha strategis dan suasana alam yang nyaman; penggunaan teknologi dalam promosi dan pelayanan; rencana pengembangan fasilitas; dan memiliki karyawan yang berpengalaman dalam pengelolaan ikan. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kelemahan perusahaan adalah pengelolaan usaha bertumpu pada manajer operasional serta belum memiliki bagian pemasaran dan keuangan; harga dan kualitas produk restoran kurang sesuai; pelayanan karyawan restoran lambat dan kurang tanggap saat padat pengunjung; promosi dan pengelolaan pengunjung belum optimal; keakraban dan relasi dengan para pemancing masih kurang; penggunaan dana pinjaman bank; pengelolaan teknis kolam pemancingan kurang baik; serta pengelolaan informasi manajemen dan pencatatan keuangan masih sederhana. 129

7.1.3. Analisis Matriks External Factor Evaluation EFE