Pemasaran Jasa Kerangka Pemikiran Teoritis 1. Manajemen Strategi

32 c Spesialisasi produk, perusahaan menghasilkan produk yang dijualnya ke beberapa segmen. d Spesialisasi pasar, perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagai kebutuhan kelompok pelanggan tertentu. e Cakupan ke seluruh pasar, perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan menyediakan semua produk yang mungkin mereka butuhkan. 3 Positioning Selanjutnya untuk pasar sasaran yang terpilih, perusahaan mengembangkan suatu tawaran pasar dengan penetapan posisi perusahaan. Penetapan posisi positioning adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas di benak pelanggan sasarannya Kotler 2005. Terdapat tujuh kemungkinan strategi penetapan posisi yang dapat dilakukan, yaitu: a Penetapan posisi berdasar atribut, perusahaan memposisikan diri menurut atribut, seperti ukuran dan lama keberadaannya. b Penetapan posisi berdasar manfaat, produk diposisikan sebagai pemimpin berdasarkan manfaat tertentu. c Penetapan posisi berdasar penggunaan, memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan atau penerapan. d Penetapan posisi berdasar pemakai, memposisikan produk sebagai yang terbaik bagi sejumlah kelompok pemakai. e Penetapan posisi berdasar pesaing, memposisikan produk sebagai lebih baik dari pesaing tertentu. f Penetapan posis berdasar kategori produk, produk diposisikan sebagai pemimpin pada kategori produk tertentu. g Penetepan posisi berdasar mutuharga, produk diposisikan sebagai yang menawarkan nilai terbaik.

3.1.8. Pemasaran Jasa

Menurut Kotler 2005, jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud intangible dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produk jasa bisa 33 berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran Kotler 2005, yaitu: 1 Tidak Berwujud Intangibility Berbeda dengan produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum membeli. Oleh karena itu, tugas penyedia jasa adalah untuk “mengelola bukti tersebut” dan “mewujudkan sesuatu yang tidak berwujud”. Pemasar jasa harus mampu mengubah jasa yang tidak berwujud menjadi manfaat yang konkret. 2 Tidak Terpisahkan Inseparability Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika seseorang memberikan jasa, maka penyedianya adalah bagian dari jasa tersebut. Konsumen juga hadir pada saat jasa dihasilkan, interaksi penyedia- konsumen merupakan ciri khusus pemasaran jasa. 3 Bervariasi Variability Jasa bervariasi bergantung pada siapa yang memberikannya, kapan, dan dimana diberikan. 4 Tidak Tahan Lama Perishability Jasa tidak dapat disimpan atau mudah musnah sehingga tidak dapat dijual pada masa yang akan datang. Pada persaingan jasa yang berperan penting adalah mutu jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Agar mutu jasa yang ditawarkan dapat memuaskan diperlukan beberapa langkah dalam mengendalikan mutu jasa. Pada pemasaran jasa membutuhkan lima dimensi yang menentukan kualitas jasa Kotler 2005: 1 Keandalan Reliability, yaitu kemampuan melaksanakan pelayanan yang dijanjikan secara meyakinkan dan akurat. 2 Daya tanggap Responsiveness, yaitu kesediaan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap. 3 Jaminan Assurance, meliputi pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka menyampaikan kepercayaan dan keyakinan. 4 Empati Empathy, yaitu kesediaan memberikan perhatian yang mendalam dan khusus kepada masing-masing pelanggan. 34 5 Benda berwujud Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan dan bahan komunikasi.

3.1.9. Bauran Pemasaran Jasa