َئِتَفاَم mâ fati`a َ كَفْنِا اَم mâ infaka

75 Nasikh Jumlah Ismiyyah Kajian Inna dan Kaana Bahasa Arab sore, nama-nama hari, bulan, tahun yang ada dalam kenyataan termasuk disebut sebagai isim. Tidak ada pembedaan untuk isim yang mabni structured maupun mu’rab Nahr, 2007a:141. isim mabni adalah isim yang hanya menerima charakat akhir kata dalam satu bentuk saja, sedangkan charakat akhir kata yang berubah-rubah pada isim disebut mu’rab. termasuk isim mabni adalah isim isyarah nomina demonstratif, isim maushul kata sambung, isim syarat nomina kondisional, dan istifham interogatif. Adapun tanda-tanda kata berkategori ismiyyah nomina dalam bahasa Arab sebagai berikut: 1. Menerima charakat tanwin charakat ganda, seperti 63 ٌبِلا َط اَنَأ `anâ thâlibun Saya:pron.S+pelajar:N.nom.P Saya pelajar” Pada contoh 63 didapati kata yang bervokal tanwin charakat ganda seperti _ٌ_ ٌبِلاَط yang menunjukkan bahwa kata tersebut berkategori isim nomina. Begitu juga setiap kata dalam bahasa Arab yang mampu menerima vocal tanwin termasuk dalam kategori nomina bahasa Arab. 2. Menerima partikel alif dan lam لا, seperti 64 َنْيِمَلاَعْلا ِبَر ِ ّ ِه ُدْم َحلا Alchamdu lillâhi rabbil ‘âlamîna Pujian:N.nom.S + bagi:prep + Allah:N.gen.P + tuhan:N.gen+ semesta:N.gen Pujian bagi Allah Tuhan semesta alam” QS. Al-Fâtichah: 2 Pada contoh 64 kata ُ دْم َحلا al-chamdu ‘pujian’ bukan kata-kata dalam bentuk aslinya melainkan mendapatkan tambahan partikel alif lam لا untuk menunjukkan isim-nya kata-kata tersebut. 76 Talqis Nurdianto, Lc., MA 3. Menerima preposisi jar dan dzaraf adverbia, seperti 65 ِةَكِرَشلا يِف ُسِدْنَهُملا Al-muhandisu isy-syarikah Insinyur:N.nom.S+di dalam:prep+pabrik:N.gen.P Insinyur itu di dalam pabrik” Kata ِةَكِرَشلا pada contoh di atas merupakan kata-kata yang berkategori isim dikarenakan dapat bergandengan dengan preposisi jar, menjadikannya berkasus genitif. Preposisi jar hanya bisa bergandengan dengan isim, maka setiap kata yang bergandeng dengan preposisi jar ini disebut isim dan menerima kasus genitif pada akhir kata atau frase dengan berbentuk charakat kasrah pada umumnya. 4. Dapat dijadikan mudlof dan mudlof ilaih. Contoh: 66 ِعِمَت ْسُملا ُمْهَف Fahmul mustami’ Fahmu Paham :N.nom Al-mustami’ pendengar :N.gen “Pemahaman pendengar” Mudlof adalah kata yang berada diawal atau disandari oleh kata lain sedangkan mudlof ilaih adalah kata yang terletak setelah mudlof atau kata yang disandarkan kepada kata lainnya dalam sebuah frase nomina. Karena frase nomina hanya bisa terbentuk atas dua nomina atau lebih dalam memberikan makna baru yang relative berbeda dengan makna awal kata tersebut sebelum terbentuk frase. Dari contoh di atas, kata mudlaf penyandar adalah kata ُمْهَف, sedangkan mudlaf ilaih disandari ِعِمَتْسُملا. Barakat 2007, 24-40 menjelaskan bentuk ismiyyah dalam bahasa Arab adakalanya berupa sharîh, muawwal, dan machkiyyah kisah. Termasuk isim sharîh adalah setiap kata isim memberikan arti yang terikat dengan dirinya dan tidak terikat dengan waktu. Ia juga bisa disebut dengan sesuatu ُئْي َشلا syai`un