Khabar Predikat Unsur-unsur Jumlah Ismiyyah

54 Talqis Nurdianto, Lc., MA 33 َباَتِكْلا ُأَرْقَي ٌدْيَز Zaidun yaqra`ul-kitâba Zaidun Zaid : N.nom.S Yaqra`u membaca : v.imp.III.tg.mask.P Al-kitâba buku : N.ak.O “Zaid sedang membaca buku” Pada contoh 33 khabar mubtada ٌ دْيَز zaidun ‘zaid’ berupa jumlah i’liyyah َباَتِكْلا ُأَرْقَي yaqra`ul kitâba terdiri dari verba imperfek ُأَرْقَي yaqra`u sekaligus dlamir mustatir َوُه sebagai fa’il dan َباَتِكْلا al-kitâba sebagai maf’ul bih. Jumlah i’liyyah َباَتِكْلا ُأَرْقَي berada di posisi rafa’ sebagai khabar ٌ دْيَز zaidun. Barakât juga menjelaskan bahwa khabar juga tidak hanya dibentuk secara morfologis dari konstruksi jumlah atau isim saja, namun khabar juga dapat diawali oleh partikel َ فْو َس saufa dan نْي ِس sin yang disandingkan dengan jumlah i’liyyah. Contoh: 34 َ ةَلْيَللا َانُرْوُزَي َفْو َس ُقْيِد ِصلا Ash-siddîqu saufa yazûrunâ al-lailata Ash-siddîqu Orang jujur : N.nom.S Saufa akan : par.ftr Yazûru mengunjungi : vimpt.III.tg.mask.P Nâ kita : pron.ak.O Al-lailata malam ini : N.ak. “Orang jujur akan mengunjungi kita malam ini” Pada contoh 34 mubtada berupa isim ُ قْيِد ِصلا ash-shiddîqu dan khabar-nya berupa jumlah i’liyyah َانُرْوُزَي yazûrunâ ‘mengunjungi kita’ didahulu dengan partikel futuristik َ ف ْو َس saufa ‘akan’. Hal ini diperbolehkan karena tidak merubah makna jumlah ismiyyah. Keberadaan patikel futuristik menunjukkan kata seelahnya itu verba imperfek i’il mudlari’. Sebagaimana partikel futuristik ٌنْي ِس sîn pada contoh ini: 55 Nasikh Jumlah Ismiyyah Kajian Inna dan Kaana Bahasa Arab 35 َ ةَن َجلا ُه ُمُهُل ِخْدُي َس َنْو ُحِلا َصلا Ash-shâlichûna sayudkhiluhumullâhul-jannata Ash-shâlichûna Orang-orang shalih : N.nom.pl.mask.S Sa akan : par.ftr Yudkhilu memasukkan : v.imp.III.tg.mask.P Humu mereka : pron.ak.O Allâhu Allah : N.nom.S Al-jannata surga : N.ak.O “Allah akan memasukkan orang-orang sholeh ke surga” Pada contoh 35 terdapat partikel futuristik berupa huruf sîn juga masuk pada i’il mudlari’ verba imperfek ُمُهُل ِخْدُي َس sayudkhiluhum ‘akan memasukkan mereka’ pada jumlah i’liyyah menduduki posisi khabar mubtada` َنْو ُحِلا َصلا ash-shâlichûna. Kata yang berterima huruf sîn menunjukkan verba. Dan huruf sîn futuristik hanya masuk pada verba imperfek sebagaimana partikel futuristik saufa. Barakat juga menjelaskan mengenai qadiyatul-‘a’id dlamir yang kembali kepada mubtada`, bahwa khabar pada dirinya mengandung makna yang ada pada mubtada`. Tidak hanya maknanya namun juga tempatnya dan waktunya. Oleh sebab itulah disimpulkan bahwa khabar meliputi mubtada` secara konkordansi dalam bentuk lafal dan maknanya. Dengan adanya hubungan yang sangat erat antara mubtada` dan khabar, maka apabila khabar berbentuk kalimat, di dalamnya terdapat dlamir pronoun yang menunjukkan makna kembali kepada mubtada` dlamir ‘a’id. Dlamir tersebut akan menjadi sebuah alat untuk merelasikan antara khabar dan mubtada`-nya.

3. Khabar Syibhul-Jumlah

Khabar berbentuk syibhul-jumlah ini terwujud apabila khabar tersusun dari preposisi jar dan isim setelahnya atau dengan zharaf makân keterangan tempat atau zharaf zamân keterangan waktu Ar-Râjichi, 1999: 102. Contoh: