Sikap Bahasa terhadap BI sebagai Alat Pemersatu Masyarakat Sikap Bahasa terhadap BI Mudah dalam Menyampaikan Pesan Politik Parlok Sikap Bahasa terhadap BI Mudah Dipahami Berbanding BA dalam Rapat Parlok

5.2.2.6 Sikap Bahasa terhadap BI sebagai Alat Komunikasi Masyarakat

Berdasarkan pertanyaan 25 tentang sikap bahasa diperoleh jawaban bahwa responden penelitian ini memilih jawaban yang bervariasi. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 8 orang 26,7 dan yang setuju sebanyak 14 orang 46,7. Jadi, terdapat responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 7 orang 23,3 dan tidak setuju 3,3. Dengan demikian, responden yang masuk kategori setuju sebanyak 73,4 dan tidak setuju sebanyak 26,6 sehingga dapat dinyatakan responden setuju BI merupakan alat komunikasi masyarakat pada umumnya di Kota Langsa, setelah dilacak asal persetujuan dan ketidaksetujuan diperoleh kenyataan bahwa BA menjadi bahasa komunikasi masyarakat di Kabupaten Bireuen. Hal yang demikian berarti ada perbedaan sikap antara daerah yang homogen penduduknya dengan daerah yang hiterogen penduduknya, dan merupakan suatu kewajaran apabila di Kabupaten Bireueun memilih BA sebagai alat komunikasi masyarakat karena mayoritas penduduk adalah suku Aceh.

5.2.2.7 Sikap Bahasa terhadap BI sebagai Alat Pemersatu Masyarakat

Berdasarkan pertanyaan 26 tentang sikap bahasa terhadap BI sebagai alat pemersatu masyarakat diperoleh jawaban bahwa responden penelitian ini memilih jawaban yang bervariasi. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 16 orang 53,3 dan yang setuju sebanyak 13 orang 3,3. Jadi, terdapat responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 1 orang 3,3. Dengan demikian, responden yang Universitas Sumatera Utara masuk kategori setuju sebanyak 96,6 dan kurang setuju sebanyak 3,3 sehingga dapat dinyatakan bahwa BI dapat disetujui sebagai alat pemersatu masyarakat.

5.2.2.8 Sikap Bahasa terhadap BI Mudah dalam Menyampaikan Pesan Politik Parlok

Berdasarkan pertanyaan 27 diperoleh jawaban bahwa responden dalam penelitian ini memilih jawaban yang bervariasi. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 16 orang 53,3 dan yang setuju sebanyak 9 orang 30. Jadi, terdapat responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 5 orang 16,7. Dengan demikian,bahwa responden setuju BI merupakan bahasa yang mudah menyampaikan pesan politik parlok. Bagi yang menyatakan kurang setuju atau tidak setuju menunjukkan sikap bahwa mereka tetap mengutamakan BA dalam berkomunikasi ataupun memilih BABI dengan BA yang dominan.

5.2.2.9 Sikap Bahasa terhadap BI Mudah Dipahami Berbanding BA dalam Rapat Parlok

Berdasarkan pertanyaan 28 dalam hal sikap bahasa diperoleh fakta jawaban bahwa responden penelitian ini memilih jawaban sangat bervariasi. Responden yang menyatakan sangat setuju hanya 1 orang 3,3 dan yang setuju sebanyak 3 orang 10. Sebaliknya, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 19 orang 63,3 dan tidak setuju sebanyak 7 orang 23,3. Dengan demikian, dapat dinyatakan tidak disetujui oleh responden. Artinya, BI sebagai bahasa nasional ternyata tidak Universitas Sumatera Utara menjadi pilihan utama pengarus parlok dalam rapat partai. Hal ini berarti parlok mengutamakan memilih BA sebagai bahasa komunikasi dalam rapat partai, atau setidak tidaknya pengurus parlok memilih BABI secara campur kode dengan BA yang dominan.

5.2.2.10 Sikap Bahasa terhadap BA dan BI Sama Kedudukannya dalam Parlok