Pemilihan Bahasa dalam Membahas Isu-isu Nasional NKRI Pemilihan Bahasa secara Resmi Sesama Parlok di DPRK

Sebanyak 50 responden memilih menggunakan BA, dan 46,7 memilih BABI dengan BA yang dominan. Jadi, hanya 3,3 responden yang memilih menggunakan BABI dengan posisi BI yang dominan. Alasan pemilihan bahasa diperoleh fakta bahwa dominasi pemilihan BA disebabkan karena kebiasan dan fasih dalam komunikasi. Jawaban ini dipilih oleh 15 responden 50 sedangkan jawaban dengan alasan lainnya berfrekuensi berimbang, yakni 23,3 karena merasa akrab memilih menggunakan bahasa tersebut serta masing-masing 13,3 karena puas hati memilih menggunakan bahasa tersebut dan karena merasa bangga memilih bahasa tersebut dalam membahas rencana pemilihan GubernurWakil Gubernur Aceh, WalikotaWakil Walikota, BupatiWakil Bupati. Pemilihan bahasa dalam domain ini menunjukkan bahwa pemilihan BA sebagai bahasa pilihan utama parlok dengan sebab kebiasaan dan fasih dalam berkomunikasi. Pilihan selanjutnya bagi sejumlah pengurus parlok adalah pada BABI dengan posisi BI yang dominan, pemilihan ini disebabkan merasa akrab. Alasan ini juga berlaku untuk pemilihan BABI dengan BI yang dominan. Hanya 13.3 saja yang memilih BA karena alasan merasa puas hati.

5.2.1.12 Pemilihan Bahasa dalam Membahas Isu-isu Nasional NKRI

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini lebih bervariasi menggunakan bahasa dalam interaksi politik dalam membahas isu-isu nasional NKRI. Meskipun demikian, sebanyak 43,3 responden memilih BA, dan 40 memilih BABI dengan BA yang dominan. Selebihnya, sebanyak 10 Universitas Sumatera Utara responden hanya memilih menggunakan BI. Dan hanya 6,7 responden yang memilih BABI dengan BI yang dominan Alasan pemilihan bahasa diperoleh fakta bahwa dominasi pemilihan BA disebabkan alasan yang bervariasi. Jawaban paling banyak ditujukan karena kebiasan dan fasih dalam komunikasi 40, dan karena alasan merasa akrab memilih bahasa tersebut 43.4. Hanya 10 karena alasan puas hati memilih bahasa tersebut dalam interaksi politik membahas isu-isu nasional NKRI. Pemilihan bahasa dalam domain ini bermakna bahwa parlok memilih BA sebagai bahasa utama dengan alasan karena kebiasaan dan fasih dalam berkomunikasi. Pilihan BABI dengan BA yang dominan sebagai bahasa pilihan kedua dikarenakan oleh sebab merasa akrab dan alasan ini juga berlaku untuk pilihan BABI dengan BI yang dominan. Hanya 10 yang memilih BA karena rasa bangga dan senang memilih bahasa tersebut.

5.2.1.13 Pemilihan Bahasa secara Resmi Sesama Parlok di DPRK

Berdasarkan hasil penelitian bahwa responden lebih banyak memilih BA dalam interaksi komunikasi secara resmi di DPRK dengan sesama anggota partai politik lokal yang sama 53,3 dan 36,7 memilih BABI dengan posisi BA yang dominan. Selebihnya, sebanyak 10 responden yang memilih BI dalam interaksi secara resmi di DPRK. Alasan pemilihan bahasa diperoleh fakta bahwa dominasi pemilihan BA disebabkan karena kebiasan dan fasih dalam komunikasi. Jawaban ini dipilih oleh 14 Universitas Sumatera Utara responden 46,7 sedangkan jawaban lain berfrekuensi berimbang, yakni 16,7 karena merasa akrab memilih menggunakan bahasa tersebut, dan 23,3 karena puas hati memilih menggunakan bahasa tersebut, hanya 6,7 yang menyatakan karena bangga menggunakan bahasa tersebut dalam interaksi komunikasi secara resmi dengan sesama parlok di DPRK. Pemilihan bahasa dalam domain ini menunjukkan bahwa BI mendapat tempat oleh parlok dengan prosentase 10. Alasan pemilihan BI ini pada umumnya karena alasan merasa akrab dan dalam situasi resmi. Walaupun dalam posisi situasi resmi pada umumnya Parlok memilih BA sebagai bahasa komunikasi dengan alasan kebiasaan dan fasih dalam berkomunikasi, akan tetapi juga memilih BABI dalam bentuk campur kode dengan posisi BA yang dominan karena alasan puas hati.

5.2.1.14 Pemilihan Bahasa secara Resmi di DPRK dengan Sesama Parlok yang Berbeda