Hipotesis KERANGKA TEORETIS DAN KAJIAN PUSTAKA

2.4 Hipotesis

Untuk memecahkan suatu masalah perlu terlebih dahulu diketahui penyebab dari suatu masalah tersebut. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dari suatu masaalah perlu dilakukan suatu penelitian. Suatu penelitian agar dapat terarah maka diperlukan suatu rumusan hipotesis. Jadi, hipotesis adalah merupakan kebenaran yang masih diragukan. Suatu hipotesis akan ditolak jika salah dan akan diterima jika benar atau jika fakta-fakta empiris dalam penelitian membenarkan suatu hipotesis. 71 Hipotesis yang akan diuji secara kuantitatif dalam penelitian ini adalah hipotesis nol H Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan hipotesis hubungan antara variabel bebas independent variable dengan variabel tidak bebas dependent variable. dibandingkan dengan hipotesis alternatif H a . Hipotesis nol H tersebut adalah “Tidak ada pengaruh pemilihan bahasa dan sikap bahasa terhadap tingkat kohesi sosial dalam komunikasi politik parlok di Pemerintahan Aceh.” Apabila hipotesis nol H diterima, hal itu menunjukkan tidak adanya hubungan pemilihan bahasa, dan sikap bahasa terhadap tingkat kohesi sosial dalam komunikasi politik parlok di Pemerintahan Aceh. Sebaliknya, apabila H ditolak, berarti hipotesis Ha sebagai hipotesis alternatif diterima atau menunjukkan adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Hipotesis H a dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh pemilihan bahasa, dan sikap bahasa terhadap tingkat kohesi sosial dalam komunikasi politik parlok di Pemerintahan Aceh.” 71 Ida Bagoes Mantra, Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian SosialYokyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, p 56. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan penelitian, maka cara yang dipergunakan dalam suatu penelitian haruslah relevan dengan masalah yang ditentukan. 72 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Menurut Bungin 2007, pada penelitian kuantitatif menuntut peneliti menemukan masalah penelitian, menentukan hipotesis, dan menemukan konsep-konsep dan menemukan alat-alat untuk menganalisis data. 73 Sebaliknya, Miles dan Huberman 1992 berpendapat bahwa penelitian dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif digunakan sebagai dasar pendekatan kerja serta menjadi unsur utama dalam penelitian ilmu-ilmu sosial tertentu. 74 Penelitian ini menggunakan penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif. Penggabungan seperti ini pernah dilakukan Gerald Fry di Thailand dalam bidang pendidikan. Paradigma baru ini diberi nama Ethnographic Residual Analysis dan diuji coba pada tiga kasus. Pertama, menggunakan pendekatan kualitatif untuk 72 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Sosial Yokjakarta: Gajahmada University, 1995. 73 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, p 25. 74 Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-metode Baru Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi dari Qualitative Data Analysis Jakarta: Universitas Indonesia, 1992, p 1. 65 Universitas Sumatera Utara