Hubungan Sikap Bahasa dengan Variabel Terikat Korelasi Kedua Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

Tabel 4.68: Korelasi Alasan Pemilihan Bahasa dengan Kohesi Sosial Pemilihan Bahasa Kohesi Sosial Alasan Pemilihan Bahasa Pearson Correlation 1 -.664 Sig. 2-tailed .000 N 30 30 Berdasarkandi atas diperoleh korelasi alasan pemilihan bahasa dengan kohesi sosial memberikan nilai koefisien -0,664. Berdasarkan kriteria pengujian yang dilakukan terhadap variabel penggunaan bahasa, maka koefisien korelasi pemilihan bahasa mendekati -0. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang moderat atau hubungan yang cukup berarti antara pemilihan bahasa dengan kohesi sosial di mana sifat hubungannya adalah negatif. Hubungan antara pemilihan bahasa dengan kohesi aosial diuji dengan uji signifikansi. Uji signifikansi merupakan sebuah cara dalam pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil diperoleh tingkat signifikansi pemilihan bahasa terhadap kohesi sosial sebesar 0,000. Hal ini berarti tingkat signifikansi 0,000 0,050 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, terdapat hubungan antara pemilihan bahasa dengan kohesi sosial.

4.4.2 Hubungan Sikap Bahasa dengan Variabel Terikat

Variabel bebas yang kedua dalam penelitian ini adalah sikap bahasa. Untuk melihat tentang sikap bahasa didesain dalam 12 pertanyaan. Setelah dilakukan olah data dengan SPSS 17 maka diperoleh hasil sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.69: Korelasi Sikap Bahasa dengan Kohesi Sosial Sikap Bahasa Kohesi Sosial Sikap Bahasa Pearson Correlation 1 .460 Sig. 2-tailed .010 N 30 30 Berdasarkan hasil di atas bahwa korelasi sikap bahasa dengan kohesi sosial memberikan nilai koefisien 0,460. Berdasarkan kriteria pengujian yang dilakukan terhadap variabel penggunaan bahasa dan pemilihan bahasa, maka koefisien korelasi sikap bahasa mendekati 0. Maka, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara sikap bahasa dengan kohesi sosial adalah cukup berarti atau hubungan moderat di mana sifat hubungannya adalah positif. Hubungan antara sikap bahasa dengan kohesi sosial diuji dengan uji signifikansi untuk hipotesis. Hasilnya, dari hasil diperoleh tingkat signifikansi sikap bahasa terhadap kohesi sosial sebesar 0,010. Hal ini berarti tingkat signifikansi 0,010 0,050 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, terdapat hubungan antara sikap bahasa dengan kohesi sosial.

4.4.3 Korelasi Kedua Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemilihan bahasa dan alasan pemilihan bahasa, dan sikap bahasa. Sebaliknya, variabel terikat adalah kohesi sosial. Kedua variabel bebas didesain dalam pertanyaan yang berbeda. Setiap pertanyaan Universitas Sumatera Utara dijawab oleh 30 responden yang berasal dari Kota Langsa dan Kabupaten Bireuen. Setelah dilakukan olah data dengan SPSS 17 maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5 70: Korelasi Variabel Bebas dengan Variabel Terikat Variabel Pemilihan Bahasa Sebab Pemilihan Bahasa Sikap Bahasa Kohesi Sosial Pemilihan Bahasa Alasan Pemilihan Bahasa Pearson Correlation Sig. 2-tailed N 1 30 .727 .000 30 -.199 30 -.676 .000 30 Pearson Correlation Sig. 2-tailed .727 .000 1 -.512 .004 -.664 .000 N 30 30 30 30 Sikap Bahasa Pearson Correlation -.199 -.512 1 .460 Sig. 2-tailed .291 .004 .010 N 30 30 30 30 Kohesi Sosial Pearson Correlation -.676 -.664 .460 1 Sig. 2-tailed .000 .000 .010 N 30 30 30 30 Berdasarkan hasil di atas yang diperoleh pada korelasi variabel bebas pemilihan bahasa serta alasan pemilihan bahasa, dan sikap bahasa terhadap variabel terikat kohesi sosial memberikan nilai koefisien antara -0,676 sampai 0,460. Berdasarkan kriteria pengujian yang dilakukan terhadap kedua variabel bebas, maka koefisien korelasi sikap bahasa mendekati -1 sampai 0 dan 0 sampai 1. Maka, dapat Universitas Sumatera Utara disimpulkan bahwa ada hubungan kedua variabel bebas dengan kohesi sosialdengan derajat hubungan yang cukup berarti atau moderat. Hubungan kedua variabel bebas dengan variabel terikat diuji dengan uji signifikansi. Hasilnya, dari hasil diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,000 sampai 0,010. Hal ini menunjukkan tingkat signifikansi yang sama dalam menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, kedua variabel bebas pemilihan bahasa serta pemilihan bahasa, dan sikap bahasa memiliki hubungan yang cukup berarti dengan variabel terikat kohesi sosial.

4.5 Deskripsi Data Kualitatif