Nilai Chi square hitungnya 0,495 Chi square tabel 5,991 dan signifikasi 0,781 0,05 sehingga Ho diterima. Akan tetapi, berdasarkan hasil
symmetricmeasures diperoleh Approx. Significantcontingency coefficient sebesar
0,168 atau mendekati 0 yang berarti hubungan yang terjadi sangat lemah.
Pertanyaan nomor 33 kohesi sosial mendapat apresiasi yang dominan sangat senang. Akan tetapi, setelah dilakukan crosstab terhadap jabatan parlok diperoleh
hasil menolak Ho yang berarti menyatakan ada hubungan jabatan parlok dengan kohesi sosial. Sebaliknya, terhadap suku ibu kandung tidak terdapat hubungan dengan
kohesi sosial dalam komunikasi politik di Kota Langsa, terutama di Kabupaten Bieruen. Dengan demikian, tidak terjadi sinkronisasi latar belakang pengurus parlok
dalam mendukung adanya hubungan jabatan dan orang tua dengan kohesi sosial.
5.1.4 Korelasi Variabel Pemilihan Bahasa dengan Variabel Terikat
Hubungan pemilihan bahasa dengan varibel terikat dalam penelitian ini adalah hubungan antara variabel bebas dengan kohesi sosial, dan diteliti berdasarkan isian
jawaban responden dalam kuesioner. Setelah dilakukan olah data dengan menggunakan SPSSmaka terlihat hasil sebagai berikut:
Tabel 5.1: Korelasi Pemilihan Bahasa dengan Kohesi Sosial Pemilihan Bahasa
Kohesi Sosial
Pemilihan Bahasa Pearson Correlation
1 -.676
Sig. 2-tailed .000
N 30
30
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil analisis dari pemilihan bahasa dengan kohesi sosial diperoleh hasil bahwa korelasi pemilihan bahasa dengan kohesi sosial memberikan
nilai koefisien -0,676. Menurut Priyatno 2009, dalam perhitungan korelasi akan didapat koefisien korelasi yang menunjukkan keeratan hubungan antara dua variabel.
Nilai koefisien korelasi berkisar antara 0 sampai 1 atau 0 sampai -1. Jika nilai semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan semakin erat tetapi jika mendekati 0
maka hubungan semakin lemah, baik bersifat positif maupun negatif.
106
Oleh karena koefisien variabel pemilihan bahasa mendekati -1, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang moderat atau cukup berarti antara pemilihan bahasa dengan kohesi sosial di mana sifat hubungannya adalah negatif. Menurut Kriyantono 2010,
hubungan negatif berarti setiap kenaikan nilai X diikuti penurunan secara proporsional nilai Y
107
Setelah diperoleh tingkat keeratan hubungan variabel pemilihan bahasa dengan kohesi sosial maka dilakukan uji signifikansi. Pengujian signifikansi
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan signifikan atau tidak di antara variabel yang ada. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan ketentuan jika
signifikansi 0,05 maka Ho diterima sedangkan jika signifikansi 0,05 maka Ho ditolak.
.
108
106
Duwi Priyatno, op.cit., p 107.
Apabila Ho diterima berarti Ha ditolak dan apabila Ho ditolak berarti Ha diterima. Dari hasildi atas diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena tingkat
107
Rachmad Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran Jakarta:Kencana
Prenada Media Group, 2010, pp 173-174.
108
Duwi Priyatno, op.cit.., p 113.
Universitas Sumatera Utara
signifikansi 0,000 0,05 maka Ho ditolak. Dengan demikian, Ha diterima yang berartiada hubungan antara pemilihan bahasa dengan Kohesi Sosial.
Dengan alasan atau latar belakang masyarakat yang memilih suatu bahasa, baik BA, BA BI dengan lebih banyak BA, maupun BA BI lebih banyak BI. Setelah
dilakukan olah data dan analisis diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.2: Korelasi Pemilihan Bahasa dengan Kohesi Sosial Pemilihan Bahasa
Kohesi Sosial
Alasan Bahasa Pearson Correlation
1 -.664
Sig. 2-tailed .000
N 30
30
Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi pemilihan bahasa dengan kohesi sosial memberikan nilai koefisien -0,664. Berdasarkan kriteria
pengujian yang dilakukan terhadap variabel pemilihan bahasa, maka koefisien korelasi pemilihan bahasa mendekati -0. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang moderat atau hubungan yang cukup berarti antara pemilihan bahasa dengan kohesi sosial di mana sifat hubungannya adalah negatif.
Hubungan antara pemilihan bahasa dengan kohesi sosial telah diuji dengan uji signifikansi. Berdasarkan hasil uji diperoleh hasil bahwa tingkat signifikansi
pemilihan bahasa terhadap kohesi sosial sebesar 0,000. Hal ini berarti tingkat signifikansi 0,000 0,050 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, terdapat
hubungan antara pemilihan bahasa dengan kohesi sosial.
Universitas Sumatera Utara
5.1.5 Korelasi Varibel Sikap Bahasa dengan Variabel Terikat