Pemilihan Bahasa di Luar Rapat Resmi dengan Sesama Anggota Partai Pemilihan Bahasa dalam Interaksi dengan Masyarakat Umum

Pemilihan BA yang dominan disebabkan karena kebiasaan dan fasih dalam komunikasi. Jawaban ini dipilih oleh 21 responden 70 sedangkan jawaban lain berfrekuensi minor, yakni 13,3 karena merasa akrab memilih bahasa tersebut dan karena puas hati memilih bahasa tersebut. Dari jawaban itu, hanya 3,3 yang menyatakan karena bangga dan senang memilih bahasa tersebut. Pemilihan bahasa dalam domain ini menunjukkan bahwa parlok lebih dominan memilih BA untuk berkampanye dengan alasan karena kebiasaan dan fasih dalam berkomunikasi, dan parlok juga tetap memilih BABI dengan posisi BA yang dominan dengan argumentasi merasa akrab memilih kedua bahasa tersebut dalam bentuk campur kode, dan hanya 3.3 saja parlok yang memilih BA karena marasa bangga dan senang memilih bahasa dalam berkomunikasi.

5.2.1.3 Pemilihan Bahasa di Luar Rapat Resmi dengan Sesama Anggota Partai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden penelitian ini memilih BA. BA dipilih secara dominan oleh 19 responden 63,3, pemilihan BABI lebih banyak BA terdapat 33,3. Jadi, hanya 3,3 responden yang mengutamakan pemilihan BI dalam berinteraksi dengan sesama anggota partai diluar rapat resmi parlok. Pemilihan BA lebih disebabkan karena kebiasaan dan fasih dalam komunikasi. Jawaban ini dipilih oleh 17 responden 56,7 sedangkan jawaban lain berfrekuensi minor, yakni 26,7 karena merasa akrab memilih bahasa tersebut dan 13,3 karena puas hati memilih tersebut. Dari jawaban itu, hanya 3,3 yang Universitas Sumatera Utara menyatakan karena bangga dan senang menggunakan bahasa tersebut dalam berinteraksi dengan sesama anggota internal partai di luar rapat resmi. Dalam domain di luar rapat resmi BA juga masih dominan dipilih oleh parlok disebabkan oleh karena kebiasaan dan fasih dalam berkomunikasi, akan tetapi campur kode BABI dengan BA yang dominan juga menjukkan prosentasi yang tinggi yaitu 33,3 padahal dalam situasi tidak resmi di luar rapat, dan alasan pemilihan campur kode tersebut pada alasan merasa akrab memilih bahasa tersebut. Rasa bangga hanya 3.3 biasanya pada pemilihan bahasa suku yaitu BA.

5.2.1.4 Pemilihan Bahasa dalam Interaksi dengan Masyarakat Umum

Berdasarkan fakta dari jawaban responden bahwa responden dalam penelitian ini memilih BA dalam berkomunikasi dengan masyarakat umum. Sebanyak 56,7 pengurus parlok berbahasa Aceh dalam kapasitas sebagai pengurusanggota partai untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Kondisi mayoritas ini masih ditambah oleh 40 responden dwibahasawan yang memilih BABI dengan BA lebih banyak, dan hanya 3,3 yang mengutamakan memilih BI. Alasan pemilihan bahasa diperoleh fakta bahwa dominasi pemilihan BA disebabkan karena puas hati memilih menggunakan bahasa tersebut. Jawaban ini dipilih oleh 12 responden 40 sedangkan jawaban lain berfrekuensi hampir berimbang, yakni 26,7 karena kebiasaan dan fasih dalam komunikasi, 20 karena Universitas Sumatera Utara merasa bangga memilih bahasa tersebut, dan 13,3 karena merasa akrab dalam berinteraksi dengan masyarakat umum dalam kapasitas sebagai pengurus partai. Pemilihan bahasa dalam domain ini menunjukkan perbedaan dengan domiain sebelumnya, kalau sebelumnya pemilihan BA karena kebiasaan dan fasih dalam berkomunikasi. Akan tetapi, dalam domain interaksi dengan masyarakat memiliki alasan yang berbeda parlok dalam memilih BA yaitu karena merasa puas hati memilih bahasa tersebut dan alasan kebiasaan berada pada alasan yang kedua. Dalam hal ini, bahwa parlok memilih suatu bahasa juga sangat dipengaruhi oleh audiennya, dan bagaimana mengikat audiennya agar komunikasi mereka dapat memberikan kepuasan batin bagi masyarakat. Selanjutnya, yang memilih suatu bahasa karena bangga, hal ini biasanya terjadi pada pengurus parlok yang memilih BA. Alasan rasa puas hati pada pemilihan BA dapat terjadi juga di daerah yang berpenduduk homogen dan juga terjadi pada daerah yang berpenduduk hiterogen dengan memilih BABI dalam berkomunikasi dengan masyarakat.

5.2.1.5 Pemilihan Bahasa dalam Interaksi Politik Sesama Parlok yang Berbeda