Sikap Bahasa terhadap BA sebagai Identitas Suku Sikap Bahasa terhadap BA sebagai Identitas Parlok Sikap Bahasa terhadap BA dalam Penyampaian Gagasan Politik

sesama peserta dalam rapat dengan pendapat. Artinya, ada kelompok pengurus parlok yang tetap bertahan dengan BA karena anggapan bahwa rapat tersebut dalam wilayah berbahasa Aceh dan ingin mempertahankan BA sebagai bahasa identas parlok. Hal ini terungkap pada wawancara mendalam dengan anggota parlok yang juga sebagai anggota DPRK.

5.2.2 Pembahasan Sikap Bahasa

Dalam pembahasan sikap bahasa, tentunya juga harus dilihat alat memperoleh data yaitu daftar kuesioner dari nomor 20-31 pada variabel sikap bahasa, pilihan jawaban responden difokuskan pada pernyataan sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil sebagai berikut:

5.2.2.1 Sikap Bahasa terhadap BA sebagai Identitas Suku

Berdasarkan hasil analisis tentang sikap bahasa terhadap BA sebagai identitas suku bahwa responden dalam penelitian ini memilih jawaban sangat setuju dan setuju BA merupakan identitas suku Aceh. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 25 orang 83 dan yang setuju sebanyak 5 orang 16,7. Jadi, tidak ada jawaban yang masuk kategori tidak setuju. Dengan demikian sikap bahasa dengan pemilihan bahasa tidak dijumpai suatu hal yang memiliki nilai negatif, semua jawaban adalah positif. Hal ini berarti bahwa BA dapat diterima secara mutlah sebagai identitas bahasa suku. Universitas Sumatera Utara

5.2.2.2 Sikap Bahasa terhadap BA sebagai Identitas Parlok

Hasil analisis data sikap bahasa terhadap BA sebagai identitas parlok diperoleh jawaban bahwa responden penelitian ini hanya memilih jawaban sangat setuju dan setuju agar BA dijadikan sebagai identitas parlok. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 20 orang 66,7, dan yang setuju sebanyak 10 orang 33,3. Jadi, tidak ada jawaban yang masuk kategori tidak setuju. Dengan demikian, bahwa sikap bahasa terhadap BA sebagai identitas Parlok dapat diterima dengan sangat positif dan mutlak.

5.2.2.3 Sikap Bahasa terhadap BA dalam Penyampaian Gagasan Politik

Berdasarkan pertanyaan nomor 22 tentang sikap bahasa terhadap BA dalam penyampaian gagasan politik dengan baik diperoleh jawaban bahwa responden dalam penelitian ini memilih jawaban yang kontroversi. Meskipun paling banyak responden yang menyatakan sangat setuju 40 dan yang setuju 36,7. Akan tetapi, dijumpai 23,3 responden yang menyatakan tidak setuju. Dengan demikian, sikap bahasa terhadap BA dalam penyampaian gagasan politik disetujui tidak secara mutlak oleh seluruh responden penelitian ini. Artinya, terdapat responden yang meragukan kemampuan BA dalam menyampaikan gagasan politik dengan baik. Hal ini bermakna bahwa dalam penyampaian gagasan politik terjadi pemilihan bahasa dalam bentuk campur kode antara BABI. Universitas Sumatera Utara

5.2.2.4 Sikap Bahasa terhadap BA sebagai Alat Komunikasi Masyarakat