5.2.2.4 Sikap Bahasa terhadap BA sebagai Alat Komunikasi Masyarakat
Berdasarkan pertanyaan 23 dalam daftar kuesioner diperoleh jawaban bahwa responden memilih jawaban yang bervariasi, yaitu paling banyak responden yang
menyatakan setuju 60 dan yang menyatakan sangat setuju 23,3. Akan tetapi, dijumpai 16,7 responden yang menyatakan kurang setuju. Dengan demikian, sikap
bahasa terhadap BA disetuji dengan tidak mutlah oleh seluruh responden penelitian ini. Artinya, terdapat responden yang tidak setuju hanya BA merupakan alat
komunikasi masyarakat Aceh. Hal ini mununjukkan bahwa alat komunikasi masyarakat tidak hanya BA, melainkan BI juga dipilih oleh masyarakat.
5.2.2.5 Sikap Bahasa terhadap BA dalam Menyampaikan Pesan Politik
Berdasarkan pertanyaan 24 diperoleh jawaban bahwa responden dalam penelitian ini memilih jawaban yang bervariasi. Di dalam hal ini, lebih banyak
responden yang memilih kurang setuju 46,7 dibandingkan responden yang menyatakan setuju 46,7 dan yang sangat setuju 16,7. Dengan demikian, sikap
bahas terhadap BA dalam penyampaian pesan politik dapat disetujui dengan tidak mutlak. Artinya, responden meragukan kemampuan BA dalam menyampaikan pesan
politik dengan baik. Jawaban tersebut memiliki maksud bahwa dalam menyampaikan pesan politik kepada masyarakat pengurus parlok tidak hanya memilih BA, akan
tetapi BABI dengan BA yang dominan. Juga memiliki kemungkinan dengan BI yang dominan untuk daerah yang berpenduduk heterogen yaitu di Kota Langsa.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.6 Sikap Bahasa terhadap BI sebagai Alat Komunikasi Masyarakat
Berdasarkan pertanyaan 25 tentang sikap bahasa diperoleh jawaban bahwa responden penelitian ini memilih jawaban yang bervariasi. Responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 8 orang 26,7 dan yang setuju sebanyak 14 orang 46,7. Jadi, terdapat responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 7
orang 23,3 dan tidak setuju 3,3. Dengan demikian, responden yang masuk kategori setuju sebanyak 73,4 dan tidak setuju sebanyak 26,6 sehingga dapat
dinyatakan responden setuju BI merupakan alat komunikasi masyarakat pada umumnya di Kota Langsa, setelah dilacak asal persetujuan dan ketidaksetujuan
diperoleh kenyataan bahwa BA menjadi bahasa komunikasi masyarakat di Kabupaten Bireuen. Hal yang demikian berarti ada perbedaan sikap antara daerah yang homogen
penduduknya dengan daerah yang hiterogen penduduknya, dan merupakan suatu kewajaran apabila di Kabupaten Bireueun memilih BA sebagai alat komunikasi
masyarakat karena mayoritas penduduk adalah suku Aceh.
5.2.2.7 Sikap Bahasa terhadap BI sebagai Alat Pemersatu Masyarakat