Observasi dilakukan dalam mengamati pemilihan bahasa secara resmi dalam kegiatan partai secara internal dan juga kegiatan partai secara tidak resmi, baik dalam
dalam lingkungan partai maupun di luar lingkungan partai. Oleh karena itu, observasi ini dilakukan secara langsung participant obserbation. Hal ini dapat dilakukan
karena peneliti merupakan putra daerah Aceh yang dapat menggunakan bahasa Aceh. Dengan demikian, memberi kemudahan beradapatasi dengan pengurus parlok, baik di
Kota Langsa maupun Kabupaten Bieruen.
3.5 Teknik Analisis Data
Di dalam hal menganalis data, peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Data kuantitatif
yang telah terhimpun diolah atau dikerjakan dengan menggunakan SPSS 17. Untuk itu, dilakukan tahapan analisis data sebagai berikut:
1. mengidentifikasi seluruh data yang ada;
2. mengklasifikasi data berdasarkan variabel bebas dan variabel terikat;
3. menetukan validitas dan reliabilitas pertanyaan variabel bebas dan variabel terikat
berdasarkan hasil uji coba kuesioner; 4.
melakukan analisis frekuensi; 5.
melakukan analisis deskriptif; 6.
melakukan uji normalitas dan homogenitas; 7.
melakukan uji korelasi antarvariabel penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menguji kekuatan hubungan yang merupakan bilangan yang menunjukkan kuat atau lemahnya hubungan antara dua variabel dengan nilai antara -1-0 min 1
hingga 0 dan 0-1 0 hingga 1 dengan menggunakan rumus koefisien korelasi
92
:
RUMUS :
} }{
{ .
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r Σ
− Σ
Σ −
Σ Σ
Σ −
Σ =
Keterangan:
r
xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = Variabel Bebas Pemilihan bahasa dan sikap bahasa
Y = Variabel terikat Kohesi Sosial
n = Jumlah responden
Uji koefisien korelasi dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut : 1
Hipotesis : H : Hipotesis Nol H
H
a
: Hipotesis Alternatif H
a
2 Dengan menentukan taraf hubungan signifikansi 0.05.
3 Dengan menentukan nilai kritis tabel t dengan derajat bebas df=n-2 dan sigma
sama dengan 0,05.
92
Rachmad Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran Jakarta:Kencana
Prenada Media Group, 2010, p 176.
Universitas Sumatera Utara
4 Penolakan hipotesis H
. H 5
Penolakan hipotesis H ditolak jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel.
a
, H
a
Selanjutnya untuk mengetahui apakah pengaruh atau hubungan pengujian ini signifikan atau tidak, maka perlu diuji dengan uji signifikansi, untuk koefisien
korelasi parsial menggunakan rumus t-hitung ditolak jika nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel.
93
sebagai berikut
RUMUS t-hitung: r √� − 2
√ 1 − �
2
Keterangan: t-hitung = nilai yang akan dibandingkan dengan t-tabel
n = jumlah sampel
r = nilai Koefisien Parsial
Dengan kaidah pengujian : Jika t-hitung ≥ dari t-tabel maka menunjukkan
signifikan, dan jika t-hitung ≤ t-tabel maka menunjukkan tidak signifikan. T-tabel
dapat dilihat pada t-Tabel Statistik dan taraf signifikan dalam penelitian ini ditentukan dengan 0,05 atau 95.
Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment dapat ditetapkan tingkat kekuatan hubungan antarvariabel. Menurut
93
Rachmad Kriyantono, ibid., p 177.
Universitas Sumatera Utara
Sugiyono 2000:87, penghitungan itu didasarkan pada ketentuan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.4: Pedoman Tingkat Koefisien Korelasi Antarvariabel
94
Nilai Korelasi Interprestasi
0,00 - 0,20 0,20 - 0,40
0,40 - 0,70 0,70 - 0,90
Hubungan Sangat Kecil
0,90 - 1,00 Hubungan yang Kecil
Hubungan yang Moderat Hubungan yang Erat
Hubungan Sangat Erat
3.6 Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data