Komunikasi Lisan Deskripsi Teoretis

tentang sesuatu atau untuk mengubah sikap, pendapat, dan perilaku, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

2.1.4 Komunikasi Lisan

Komunikasi lisan word-of-mouth communication merupakan suatu aktivitas penukaran ide atau pikiran. Di dalam komunikasi lisan, bahasa yang dipilih digunakan adalah bahasa lisan atau bahasa percakapan. Bentuk lazim dari komunikasi lisan adalah percakapan langsung antara satu orang dengan satu orang lainnya atau percakapan langsung antara satu komunikator dengan beberapa kumunikan. Untuk tercapainya nilai yang efektif antara komunikator dengan komunikan maka ada beberapa hal yang diperlukan oleh komunikator, yaitu kepercayaan dari pihak komunikan, daya tarik, dan kekuatan. Dalam komunikasi lisan, kemampuan menyampaikan pesan yang merupakan ide, pikiran serta gagasan serta kemampuan mendengarkan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan akan memberikan nilai yang efektif. Artinya, pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami serta dimengerti oleh komunikan, baik itu komunikan perorangan ataupun komunikan kelompok atau massa. Dalam tahap yang lebih lanjut, kemampuan dalam menyampaikan pesan juga merupakan cakupan kemampuan menyakinkan komunikan oleh komunikator. Muhammad 2007 mengatakan bahwa dalam komunikasi lisan dan tulisan dan komunikasi yang menggunakan perangkat keras atau yang menggunakan peralatan elektronik akan muncul beberapa kemungkinan tipe pesan dalam organisasi Universitas Sumatera Utara sebagai berikut: i dyadic; ii kelompok; dan, 3 publik. Dalam hal dyadic exchange ada keperluan need oleh pihak komunikator adalah untuk memperoleh rasa prestise, untuk mengilangkan suatu keraguan dari pihak komunikan, untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang-orang yang sama ide atau prinsip, dan untuk mendapatkan manfaat yang nyata. Kemudian, dalam tujuanhubungan dengan jaringan formal secara internal dan eksternal, dan jaringan informal secara internal dan eksternal dari segi tugas, pemeliharaan, kemanusiaan, dan pembaruan baik secara verbal atau nonverbal. Hal ini menunjukkan bahwa satu pesan dalam organisasi dapat dilihat dari bermacam-macam penggolongan, yaitu suatu pesan dalam jaringan komunikasi formal dapat bersifat internal dan eksternal, baik itu komunikasi dyadic, kelompok, dan publik. 57

2.1.5 Komunikasi Politik