“selamat siang”. Partikel fatis “selamat siang” dalam sebuah tuturan dapat berarti untuk mengukuhkan pembicaraan atau memulai pembicaraan. Dalam tuturan B3
penutur memberikan tambahan suatu partikel kalimat yaitu “selamat siang” yang berfungsi memulai atau mengukuhkan pembicaraan agar lebih sopan. Selisih
umur penutur yang cukup jauh dari mitra tutur juga berpengaruh sebagai bentuk rasa hormat.
4.2.2.3 Maksud Tuturan Fatis Berterima Kasih
Tuturan fatis berterima kasih merupakan subkategori berdasarkan kategoriacknowledgment. Maksud tuturan fatis terima kasih di sini menunjukkan
adanya suatu tuturan basa-basi yang bermaksud untuk memberikan ucapan rasa syukur atau terima kasih terhadap kebaikan yang telah dilakukan mitra tutur
kepada penutur. Pembahasan maksud basa-basi subkategori terima kasih ini diperkuat dengan konteks yang melingkupi tuturan dan bentuk tindak verbal yang
terdapat dalam tuturan serta partikel fatis.
Tuturan C1 a1 dan b1
M: “Pak nomer dua benar belum, Pak? Kan kemarin diminta untuk e langkah-langkah. Kalau begini, ini gimana Pak?
D: “Ya tinggal tambahin ini. Wis kono, wis diusir, ndang lunga.”
M: “Makasih, Pak” C1
D: “Dhong ra kowe?” M: “Dhong, Pak.”
Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen dan mahasiswa duduk berhadapan di
ruang dosen. Dosen memberikan saran kepada mahasiswa untuk perbaikan skripsinya. Mahasiswa berdiri dan meninggalkan ruang dosen setelah
mengucapkan terima kasih. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maksud tuturan C1 ialah penutur menyatakan terima kasih kepada mitra tutur karena telah bersedia membimbing mahasiswa dalam memperbaiki skripsi.
Mitra tutur seorang dosen berusia 55 tahun, berjenis kelamin laki-laki. Penutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin perempuan. Penutur
mengucapkan kalimat terima kasih dengan mengekspresikan suatu ungkapan positif yang ditujukan untuk mitra tutur yang telah memberikan bimbingan kepada
penutur. Tuturan C1 berbunyi “Makasih Pak”. Tuturan C1 melibatkan dosen dan mahasiswa program studi pendidikan akuntansi yang sedangn melakukan
pembimbingan skripsi. Tuturan terjadi di ruangan dosen, karena dosen terburu- buru, sehingga menyuruh mahasiswa segera meninggalkan ruangannya.
Tuturan C2 a3 dan b6
M: “Aku masih bingung sama perhitungannya, takutnya nggak selesai.” D: “Nggak pa-pa, perhitungannya dipermudah saja.”
M: “Mohon bantuannya, ya, Bu, kalau besok ada kesulitan.” D: “Iya, besok konsul aja kalau ada kesulitan lagi.”
M: “Makasih ya, Bu, atas waktunya.” C2
D: “Ya, sama-sama.” Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada
dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen dan mahasiswa duduk berhadapan di ruang dosen. Dosen memberikan saran untuk berkonsultasi ketika mahasiswa
menemukan kesulitan kembali. Setelah mengucapkan terima kasih, mahasiswa meninggalkan ruang dosen.
Maksud tuturan C2 adalah penutur menyatakan terima kasih kepada mitra tutur karena telah menyempatkan waktu dalam kesibukkannya untuk
membimbing skripsi. Mitra tutur seorang dosen berusia 45 tahun, berjenis kelamin perempuan. Penutur seorang mahasiswa berusia 22 tahun, berjenis kelamin
perempuan. Penutur mengucapkan kalimat terima kasih dengan mengekspresikan suatu ungkapan positif yang ditujukan untuk mitra tutur yang telah memberikan
bimbingan kepada penutur. Tuturan C2 berbunyi “Makasih ya, Bu atas waktunya”. Tuturan C2 melibatkan dosen dan mahasiswa program studi
pendidikan akuntansi yang sedang melakukan pembimbingan skripsi. Tuturan terjadi di ruangan dosen.
Tuturan C3 a4 dan b3
M: “Besok kalau saya bingung lagi saya ke sini ya, Bu.” D: “Ya”
M: “Makasih ya, Bu.” C4