Tuturan E3 ditandai dengan adanya partikel fatis yang digunakan oleh mitra tutur, yaitu partikel „iya‟. Partikel fatis dalam tuturan E3 yaitu iya. Partikel
fatis iya digunakan untuk mengukuhkan atau membenarkan apa yang dikatakan oleh lawan bicara. Partikel fatis di atas tidak mempengaruhi makna dalam sebuah
kalimat E3, hanya saja digunakan untuk membenarkan perkataan dari lawan bicara sebelumnya. Tuturan E3 sesuai denganteori yang dikemukakan
Kridalaksana 1994: 117, kategori fatis adalah kategori yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan pembicaraan antara pembicara dan kawan
bicara. Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa tuturan E3 merupakan tuturan fatis
murni. Tuturan fatis murni yang dimaksud bukan basa-basi, karena di dalam tuturan fatis murni mengandung pesan penting yang disampaikan untuk mencapai
tujuan komunikasi.
Tuturan E4 a1 dan b1
D: “Jadi gini lho, satu alinea itu kan satu topik pembicaraan, perbedaan, berarti perbedaan itu kalau mau yang berbeda, kamu ngomongkan
perbedaan penelitiannya. Terus di alinea berikutnya, di sisi lain, penelitian yang dilakukan oleh..”
M: “Iya Pak.” D: “Di sisi lain atau di samping itu, selain itu pandangan yang ketiga..”
M: “Emmm, iya, Pak” E4
Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen dan mahasiswa duduk berhadapan di
ruang dosen. Dosen memberikan penjelasan bagaimana membuat paragraf yang baik. Mahasiswa berusaha memahami apa yang dijelaskan dosen.
Tuturan E4 yang berbunyi “Emmm, iya, Pak”. Tuturan tersebut melibatkan
dosen dan mahasiswa. Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Mitra tutur seorang dosen berusia 55 tahun,
berjenis kelamin laki-laki. Penutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin perempuan. Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada
dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen memberikan penjelasan bagaimana membuat paragraf yang baik. Mahasiswa berusaha memahami apa yang
dijelaskan dosen. Tuturan terjadi di ruang dosen. Tuturan E4 merupakan bentuk tuturan fatis, karena memiliki persamaan
karakteristik dengan basa-basi. Malinowski 1923: 315 dalam tesis Arimi mendefinisikan phatic communion atau komunikasi fatis digunakan dalam
suasana ramah tamah dan dalam ikatan personal antarpeserta komunikasi. Situasi tersebut diciptakan dengan pertukaran kata-kata dalam pembicaraan ringan yang
disertai dengan perasaan untuk membentuk hidup bersama yang menyenangkan. Tuturan E4 bukan merupakan wujud basa-basi meskipun mengandung unsur fatis,
karena pernyataan pada tuturan E4 mengandung pesan penting untuk mencapai tujuan komunikasi.
Tuturan E4 ditandai dengan adanya partikel fatis yang digunakan oleh mitra tutur, yaitu partikel
„emm‟ dan „iya‟. Partikel fatis „emm‟ digunakan untuk memberi sedikit waktu untuk berpikir, mencerna dan memahami isi percakapan
sebelum penutur memutuskan untuk menerima pernyataan pada sebuah tuturan. Partikel fatis dalam tuturan E4 yaitu iya. Partikel fatis iya digunakan untuk
mengukuhkan atau membenarkan apa yang dikatakan oleh lawan bicara. Partikel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
fatis di atas tidak mempengaruhi makna dalam sebuah kalimat E4, hanya saja digunakan untuk membenarkan perkataan dari lawan bicara sebelumnya. Tuturan
E4 sesuai denganteori yang dikemukakan Kridalaksana 1994: 117, kategori fatis adalah kategori yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan
pembicaraan antara pembicara dan kawan bicara. Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa tuturan E4 merupakan tuturan fatis
murni. Tuturan fatis murni yang dimaksud bukan basa-basi, karena di dalam tuturan fatis murni mengandung pesan penting yang disampaikan untuk mencapai
tujuan komunikasi.
Tuturan E5 a4 dan b5
D: “Ya idealnya itu diperbaiki diuji lagi, tapi kan ndak mungkin. Ndak mungkin itu kita maksude, ya, apa namanya, kita fokus pengalaman saja
sehingga tidak perlu yang itu kuliah S2 evaluasi, yang penting kan sekarang yang nggak valid buang aja, lalu”
M: “Terus nanti, apa saya memberi skor 12345 itu nanti ditulis di pembahasan juga atau?
D: “Ndak usah itu langsung di excel, itu kan kamu buat tabelnya di excel atau langsung di word juga boleh. Lalu kalau pun di pembahasan, hanya
ditaruh di skripsi saja.”
M: “Oh”E5